Kudapatkan pekerjaan tersebut di sebuah lokasi tinggal yang memang tidak terlampau besar. Majikanku tersebut memang telah menikah dan punya anak. Ia berprofesi sebagai seorang guru olahraga di SD. Tapi mungkin sebab rumah yang ditempati mereka bertiga tidak cukup besar, diperbanyak lagi ibu majikanku tersebut sudah tua, maka istri dan anaknya yang masih kecil tersebut tinggal di lokasi tinggal terpisah bareng ibu majikanku.
Aku sukses mendapat kegiatan ini memang sebab bagaimana juga seorang lelaki tentu susah merawat lokasi tinggal sendirian, sebab istrinya tersebut memang jarang datang berangjangsana (entah bagaimana kehidupan seks mereka itu).
Singkatnya inilah mula perkenalanku:
Aku melangkah masuk ke lokasi tinggal itu. Bu Titin, mempersilakanku masuk. Ia tampaknya setuju andai aku bekerja di lokasi tinggal suaminya itu. Setelah berbincang sejumlah saat, suaminya pulang. Dan ketika itulah aku menyaksikan suami Bu Titin. Dia pun menyaksikan ke arahku. Oh Tuhan, suaminya benar-benar tampan dan seksi. Mungkin sebab ia ialah seorang guru olahraga. Pantas saja ia menjaga format tubuhnya itu.
“Tin, siapa dia? Pembantu buatku yang baru ya?”
“Iya, Mas. Aku bingung cari-cari, eh kesudahannya ketemu juga,” kata Bu Titin.
“Lastri, perkenalkan ini suamiku, Yayan.”
“Lastri Pak,” kataku malu-malu.
Aku benar-benar terpukau oleh penampilannya itu. Ditambah lagi saat tersebut dia laksana mandi keringat. Benar-benar bau kejantanannya membuatku bergairah.
“Yayan,” katanya seraya menjulurkan tangannya yang kekar tersebut padaku.
Singkatnya, aku sudah 2 minggu bekerja di lokasi tinggal Mas Yayan. Aku benar-benar bahagia dapat menjadi penolong Mas Yayan. Ia tipe lelaki idamanku. Aku juga merasa beruntung pula sebab Bu Titin memang tidak pernah bermukim satu rumah bareng Mas Yayan laksana yang telah kutuliskan tadi. Paling-paling hari Sabtu Bu Titin datang berangjangsana dengan anaknya. Setelah tersebut pulang lagi. Jika Mas Yayan telah berangkat, aku tidak jarang masuk ke kamarnya. Kuperhatikan sekitar ini, ia selalu menggunakan baju-baju ketat dan celana pendek yang super ketat yang paling seksi menonjolkan otot-otot tubuhnya. Aku hendak tahu, apakah baju-baju seperti tersebut yang menjadi kegemarannya, soalnya masing-masing kali bajunya kucuci, aku cuma membasuh baju-baju laksana itu. Dan benarlah, seluruh jenis bajunya memang laksana itu. Kadang-kadang aku pun sering menyaksikan album fotonya, dan ya ampun! ada suatu album potret yang disimpannya di bawah lokasi tidur. Album tersebut kutemukan tak sengaja masa-masa aku berkeinginan mengubah sepreinya. Kurasa album tersebut dirahasiakan olehnya, soalnya foto-fotonya benar-benar super erotis. Bagaimana tidak, ia berpose bertelanjang bulat tanpa menggunakan pakaian sehelai juga di masing-masing foto-fotonya. Langsung saja gairahku memuncak melihatnya. Oh Mas Yayan, aku hendak sekali melihatmu tidak saja di potret seperti ini!
Setiap kali membasuh bajunya, aku tak langsung mencucinya. Kadang kudekap rapat-rapat baju dan celananya itu. Apalagi yang basah sebab keringatnya. Oh benar-benar jantan. Lalu celana dalamnya pun tidak jarang kucium dan kujilati. Kadang andai beruntung, kutemukan bulu-bulu kemaluannya terbelakang di celana dalamnya.
Tiba sebuah hari, datanglah keberuntunganku. Mas Yayan waktu tersebut pulang agak sore. Ia menggunakan kaos ketat berwarna putih yang benar-benar seksi diperbanyak celana street yang menunjukkan pahanya yang kekar dan berbulu itu.
“Darimana Mas?” tanyaku.
“Oh aku dari lokasi fitness,” katanya seraya masuk ke kamar tidurnya.
“Ehm.. layak aja Mas badannya paling bagus,” kataku malu-malu.
Mas Yayan terdiam sejenak. Lantas ia memandangku.
“Memangnya anda senang menyaksikan tubuhku ini?”
“Ya pasti Mas. Sejak kesatu kali anda kenalan, aku langsung mengagumi Mas,” kataku mantap.
“Kalau boleh aku tahu, unsur mana dari tubuhku yang anda suka, Lastri?”
“Aku suka lengan Mas yang kekar dan dada Mas yang bidang. Aku kadang suka jengah loh Mas bila melihat Mas melepas pakaian Mas. Kadang aku hendak sekali menyentuhnya. Maaf Mas bila aku lancang.”
KLIK DI SINI UNTUK MENONTON / MENDOWLOAD VIDEONYA
Ia tersenyum, “Wah nggak nyangka, aku punya pengagum.”
“Mas sepertinya lelah. Boleh aku pijetin?”
“Boleh, anda pijetin aku seraya nonton film asyik.”
Ia juga segera memungut sebuah VCD dan mengobarkan TV. Lalu ia memasangnya. Tak berapa lama, di layar hadir film erotis. Oh aku kian bergairah. Ia tersenyum lagi memandangku. “Ayo anda naik ke lokasi tidurku. Pijati badanku yang pegal-pegal ini.” Aku benar-benar merasakan sensasi itu. Sambil tanganku memegang-megang tubuh lelaki yang sekitar ini jadi obsesiku, aku nonton film laksana itu. Terus cerah aku baru kesatu kali menyaksikan film yang begituan.
Setelah film selesai, Mas Yayan mematikan televisi. Ia kemudian berkata,
“Kamu benar – benar cantik. Terus cerah aku hendak sekali kita dapat seperti ini semenjak kita ketemu.”
“Ah Mas dapat aja.”
Lantas Mas Yayan unik kaos ketat yang membalut rapat tubuhnya itu. Dan terlihatlah oleh mataku, tubuh seksi berotot dan berkeringat yang sekitar ini aku impikan.
“Oh,” desahku.
“Gimana? Kalau inginkan pegang, pegang aja.”
Langsung saja kupegang lengan-lengannya yang kekar itu. Dadanya yang bidang dan perutnya yang seksi. Mataku langsung tertuju untuk puting susunya. Berbulu paling lebat sekali, membuatku kian dan kian bergairah.
“Ah.. ah..” katanya begitu kupegang dadanya itu.
“Lastri, aku.. aku.. telah lama tidak menikmati seperti ini bareng istriku.”
Mas Yayan kemudian menarikku ke depan tubuhnya, “Lepas bajumu!” katanya singkat. Lalu kutelanjangi diriku sepenuhnya. Kudengar decak kagumnya menyaksikan tubuhku yang memang sintal dan aduhai ini. “Las, kamu.. kamu..” Ia langsung menjilati wajahku dan kami juga berciuman lama sekali. Bibirnya begitu seksi dan lidahnya pintar sekali bergoyang-goyang. Sesekali kumisnya yang lumayan tebal tersebut menyentuh lidahku.99RCTI.COM“Las, jilati semua tubuhku yang berkeringat ini!” Aku tak menyia-nyiakan peluang ini. Langsung kujilati dadanya yang bidang itu. Puting susunya yang menjadi destinasi utamaku. Ah benar-benar nikmat rasanya. Lidahku mempermainkan putingnya itu. Kuhisap-hisap dan rasanya enak. Bulu-bulu putingnya tersebut kukulum berkali-kali sampai kudengar erangannya. Kujilat dan kujilat lagi sampai puas. Setelah tersebut kujilat unsur tubuhnya yang lain. Dari otot lengannya, ketiaknya yang pun penuh dengan bulu-bulu, perutnya, dan kuperosotkan celananya. Ternyata ia masih menggunakan celana dalam dan penisnya telah tegang berat.
KLIK DI SINI UNTUK MENONTON / MENDOWLOAD VIDEONYA
Aku tidak membuka celana dalamnya dulu. Biar kupanjangkan masa-masa yang menggairahkan ini. Kujilati pahanya, kakinya, sampai punggung dan pantatnya. Kujilati sampai tubuhnya benar-benar telah terlumat oleh lidahku. Ia mengerang-ngerang tak kuat menyangga gairah. Aku lalu unik celana dalamnya keluar. “Las, kulum tititku ini!” desahnya tak teratur. Aku tidak terkejut, dugaanku sekitar ini benar. Batang kemaluannya tersebut panjang sekali. Mungkin menjangkau 25 cm. Di sekelilingnya ditutupi bulu-bulu kemaluan yang rimbun sekali. Aku kemudian menjilat-jilat kepalanya yang telah keras sekali itu. Kumasukkan ke dalam mulutku dan kutarik terbit lagi. Begitu seirama dengan jari-jariku meraba puttng susunya. Ia benar-benar kegirangan.
Setelah lumayan lama aku merasakan penisnya itu, ia juga orgasme. Spermanya sangat tidak sedikit sekali. Muncrat langsung ke wajahku. Tak kusia-siakan, kujilati semuanya dan kutelan habis. Ia lagi-lagi tersenyum padaku. Oh lelaki impianku. Tak berapa lama, ia kemudian melumat berakhir seluruh tubuhku. Payudaraku dijamah dan diremas-remas oleh lengannya itu. Setelah puas menjilatinya, ia juga menjilati vaginaku yang masih perawan. Lalu adegan bersenggama juga dimulai. Penisnya masuk ke dalam vaginaku. Ah benar-benar nikmat. Darah keperawananku keluar. Itu sudah menjadi miliknya. Ia benar-benar hebat. Kami mencoba sekian banyak cara sampai ia dan aku menjangkau puncak orgasme berkali-kali. Kami terus dan terus melakukannya sampai tak sadar waktu telah tengah malam. Kami benar-benar puas.
Akhirnya semenjak hari itu, nyaris setiap hari aku melakukannya dengan Mas Yayan. Aku bukan lagi tidur di kamar penolong yang disediakan untukku. Aku tidak jarang kali tidur di kamarnya, di sampingnya. Aku sadar tugasku sebagai pembantu ialah melayani keperluan Mas Yayan apapun yang dia inginkan. KLIK DI SINI UNTUK MENONTON / MENDOWLOAD VIDEONYA
No comments:
Post a Comment