Friday, February 2, 2018

CERITA SEKS NGENTOT DENGAN WANITA DESA BERNAFSU BUAS - BONUS VIDEO BOKEP 3GP - CERITASEXNESIA.BLOGSPOT.COM



Cerita ini kumulai ketika ban mobil yang kukendarai bocor tertusuk paku dalam perjalanan ke luar kota. Huuhh…. Sial ternyata kunci roda yang terdapat tidak pas dengan baut roda mobilku…. Sehingga dengan kesal ku susuri jalan ditengah terik matahari mengarah ke sebuah lokasi tinggal yang terparkir suatu angkot tua, semoga saja pemiliknya punya kunci roda yang pas dengan baut ban mobilku.


“Selamat sore…..!” sapaku dengan wajah tidak banyak memelas didepan pintu lokasi tinggal yang tidak banyak reot, maklum di dusun yang jauh dari kota.

“Sore…” tersiar jawaban seorang wanita tetapi belum nampak batang hidung yang punya suara. Mendengar suara tersebut kuberanikan diri tidak banyak melongo kedalam lokasi tinggal itu……..Opss…..ternyata terdapat seorang perempuan kira-kira berusia 25 tahunan sedang menyusui anaknya……

Oh.. my God lumayan pun parasnya guna wanita ukuran di dusun ini, dan pastinya yang membuatku terkesima buah dadanya yang estetis tampak tersingkap sedang diisep sama anaknya yang masih berusia balita.

“ Maaf mbak …… apa saya dapat pinjam kunci roda mobilnya ?” tanyaku seraya tak putus mataku memandang sebuah keindahan , sambil mengkhayal andai aku yang merasakan buah dada yang estetis itu………….. “ Oh….sebentar pak saya Tanya dulu suami saya…! “ Jawab perempuan tadi seraya terburu-buru memblokir dada indahnya yang barangkali Ia sadar andai betapa aku menikmatinya.


Singkat kisah kunci roda tersebut sukses saya pinjam dan bergegas kugunakan guna mengubah ban yang bocor dengan ban cadangan. Tentunya dengan dalil mengucapkan terima kasih , kami sempat mengobrol dan berkenalan.

“ Maaf pak …. Rencananya inginkan kemana…? Tanya wanita tersebut . “ Oh saya inginkan ke kota X dalam rangka tugas kantor “ Jawabku sekenanya. “ Sebenarnya saya pun mau ke kota tersebut untuk mendatangi saudara yang katanya berdomisili disana, namun alamatnya belum begitu jelas dan kebetulan suami saya tidak dapat mengantar sebab kendaraan Angkotnya masih bobrok “ Kata perempuan itu disetujui oleh suaminya yang baru bangun istirahat dan ikut mendampingi kami berbincang-bincang.



Pucuk dicinta ulam pun tiba begitulah kata pepatah, dengan tanpa melewatkan peluang untuk bisa berlama-lama dengan perempuan itu, lagipula dia bakal berangkat sendiri tanpa suami dan anaknya, dengan dalil suaminya masih mesti menuntaskan perbaikan angkot yang masih bobrok itu. Apalagi aku memang melulu sendiri di kendaraaanku.

Sepanjang perjalanan kami ngobrol panjang lebar mengenai segalanya dan akhirnya bisa kuketahui nama perempuan itu ialah Erni. Sampai kami mendarat di kota tujuan.


“Mbak Erni rencana inginkan nginap dimana ? kan hari telah mulai gelap pastinya sulit menggali alamat saudaranya masa-masa begini “ tanyaku. “ Entahlah mas soalnya saya tidak punya lumayan uang andai harus menginap di penginapan” Jawab Erni dengan tidak banyak kebingungan.

“Bagaimana andai kita menginap dulu di penginapan lokasi saya menginap, esok hari baru anda sama-sama menggali alamat saudara mbak tersebut !” Tawarku untuk Erni. “Tapi mas apa tidak merepotkan ?” tanyanya dengan nada ragu namun mau.

Kujawab “ Ya …enggak lah ….kan mbak Erni sudah membantu saya jadi tidak terdapat salahnya kan andai saya menjawab pertolongan tersebut ….” Jawabku sembari dalam hati bersorak YESS……….. . “ Ya deh mas …. Saya ikut mas aja !” Jawabnya pasrah.

Setiba di penginapan ternyata kamar yang terdapat tersisa 1 yang kosong yang lainnya telah di booking calon tamu lainnya dan tidak dapat di ganggu gugat lagi soalnya sudah di tunaikan Full. “ Aduh mbak kamarnya hanya ada satu yang kosong, gimana nih……” Tanpa menantikan jawaban langsung kujawab sendiri dengan tidak banyak memaksa

“ Udahlah mbak…. Mbak istirahat dikamar saya saja biar saya yang istirahat di sofa “. “ Tapi mas ……” jawabnya ragu, tetapi akhirnya laksana kebo di cucuk hidungnya ikut di belakangku mengarah ke kamar seraya mengusung tas Erni dan tasku sendiri.

Setelah masuk dalam kamar dan menuntaskan segala hal dengan room service yang mengantar ke ruangan yang ku pesan. Kami terdiam sejenak, dan Erni terduduk di sofa seraya memandangku bingung.

“ Silahkan mandi dulu mbak…… tersebut handuk bersih dan ini sabun cair dan shampoo saya yang dapat mbak pake, saya rapikan dulu perangkat saya, nanti berlalu mandi anda cari santap malam di luar saja , sebab penginapan ini tidak menyiapkan santap malam yang cocok dengan selera saya “. Sambil menyodorkan perangkat mandiku ke Erni untuk dipakai dan Erni nurut aja apa yang ku sampaikan.

Setelah semuanya beres kami terbit penginapan menggali rumah santap yang biasa aku datangi bila berangjangsana ke kota ini. Sambil santap kami tidak sedikit bercerita, terutama Erni bisa kuperoleh kisah jika ia baru 3 tahun menikah dengan suaminya yang masih kerabat dekat dan opsi orang tuanya.


Namun dalam perjalanan pernikahannya suaminya tidak cukup memberi perhatian selayaknya suami untuk istrinya selain melulu untuk melampiaskan nafsu sexnya, guna urusan lainnya suaminya tidak cukup mau tahu tergolong urusan mendatangi saudaranya di kota ini.

Tibalah masa-masa kami pulang ke penginapan guna istirahat, cocok janjiku andai aku yang istirahat di sofa sementara Erni di lokasi Tidur. Maklum deh Erni masih menganut kelaziman di kampung andai tidur mesti memakai sarung dengan tidak menggunakan sehelai benangpun di badannya di samping balutan sarung yang telah agak kumal.



Nampak jelas format tubuh terutama payudara yang kutaksir berukuran 36 B , menyembul di balik sarung yang dikenakannya yang tampak dikeremangan lampu istirahat yang menyala dengan redup. Hal ini membuatku semakin gelisah menyangga gejolak adikku yang dari tadi hendak berontak terus tanpa aturan yang jelas.

Rupanya Erni menyaksikan kegelisahanku dengan menduga aku tersiksa andai harus istirahat di sofa, sebenarnya bukan tersebut penyebabnya, sampai-sampai akhirnya dia juga bersuara. “ Mas …. Nggak dapat tidur ya… telah mas disini saja… toh lokasi tidur ini masih lumayan luas “.


Tentunya ini peluang emas 24 karat yang jangan aku sia-siakan, dengan tidak banyak jual mahal aku membalas “ ….Ya deh…. Memang agak tidak cukup nyaman nih istirahat di sofa, namun mbak tidak keberatankan…”. “ Nggak koq mas silahkan aja “ jawabnya.

Bergegaslah dengan tahapan seorang kesatria Majapahit mengarah ke ke empat istirahat samping Erni. Ternyata Erni sempat menyaksikan ada yang menyembul dengan keras di balik celana pendek yang memang tidak mengenakan celana dalam kebiasaanku andai tidur.

“ Ihh…. Mas ….itu apa yang berdiri dibalik celana mas….” Lugu Erni bertanya. “ Ahh… mbak koq liat aja, ini kan karena mbak pun “. Jawabku sekenanya seraya dalam hati berbicara TUNGGU TANGGAL MAINNYA.

Sejenak anda berdua terdiam dengan benak masing-masing. Selanjutnya aku mengupayakan menyentuh tangan Erni, dan tidak terdapat penolakan dari Erni yang membuatku semakin berani unik tangannya dan mendekap dirinya dengan sikap yang paling mesra.

“ Mas tidak boleh panggil aku mbak ya… sebut aja Namaku “ Tiba-tiba Erni bersuara,” Oh ya…. “ jawabku. “ Maaf mas, Erni koq merasa nyaman dekat mas, tidak laksana suami Erni yang tidak pernah menyerahkan kemesraan laksana yang mas berikan ini “ kata Erni lagi,

“ Akupun begitu er…. , mula melihatmu hendak rasanya aku memelukmu !” jawabku sedikit membujuk sambil mendekap dari belakang dan menghirup belakang telinga selanjutnya leher unsur belakangnya, yang tanpa penolakan bahkan tampak Erni begitu menikmati. Kuberanikan untuk membelai kening selanjutnya turun ke dada dan terus meremasinya dengan halus khususnya sekitar puting yang nampak makin mengeras.


Tidak terdapat jawaban atau kata yang terbit dari mulut Erni di samping desahan nafas yang semakin mengejar tidak teratur, menandakan Erni telah mulai horny selanjutnya tanganku turun meraba perut dan terus mengejar rimbunan bulu-bulu tebal diantara dua lembah yang terasa mulai lembab selanjutnya mencair oleh lelehan air kesenangan wanita yang sedang memanjat kearah puncak kenikmatan.

Tidak disangka Erni mengembalikan badannya mencungkil sarung kumal yang melapisi tubuh mulusnya yang baru kali inilah tampak dengan jelas, dibalik keluguan perempuan desa ternyata menyimpan sebuah kekuatan yang mampuh memecahkan naluri pria yang menggeliat dengan panasnya.

“ Mas…… !!!!!!”. seraya meremas adikku yang telah ditelanjangi oleh tangan halus Erni laksana meremas jagung yang bakal dirontokkan pipilnya.” Aku tidak pernah merasakan kesenangan seperti ini dari suamiku………akhhh….akkhhhh !!!!!!”.



Erni semakin tidak bisa menguasai dirinya, lagipula saat kulumat berakhir puting teteknya yang makin mengeras. Berangsur turun ke puser perut dan kelubang kenikmatan. “ Okhh..okkhhhh……..mas …….nikmat……..akhhkk…….” Tak kuasa Erni menyangga erangannya.

Kita berdua telah semakin larut dalam hasrat birahi yang bergelora dengan tubuh yang tak satu helai benangpun yang masih melekat , diterangi cahaya lampu istirahat yang temaram. “ Erni aku telah nggak tahan lagi …..pengen ngentot memek anda !”


Keluar kata dari mulutku yang semakin tidak sopam , sebab adikku telah berada dalam kuluman mulut Erni yang dengan ganasnya melalap berakhir sampai ke pangkal batang bahkan biji pelirku juga tak luput dari sedotannya.

Erni rupanya memahami dengan kata-kataku, maka dengan selangkangan tersingkap dengan posisi WOT menelungkup memasukkan batang kontolku ke lubang memeknya secara perlahan namun pasti, naik turun tidak beraturan ,

” Oh…. Mas nikkkkkmattttt……….!!!!!” Erni mulai mengoceh kesetanan , “ Mas kontolmu enak sekali………..” tambah Erni. Akupun semakin keras memompa dan menghempaskan tubuhnya ke kasur guna merubah posisi dengan Doggy style, menggenjotnya dengan tetap meremas tetek Erni, “ Mas aku cape…………” keluh Erni,

Kubalikkan tubuhnya dengan posisi MOT sebagai posisi pamungkas sebab kontolku telah mulai terasa berdenyut keras, “ Ohkkhhh…..mas aku nggak tahan …….akh..!!!!” Erni mengoceh dengan lemahnya, sedangkan remasan memeknya semakin memelintir batang kontolku , “ Oh….Erni tahan sebentar lagi aku pun mau keluar….” Pintaku untuk Erni seembari menyanjung RPM genjotan kontolku di memek Erni.

Dan tiba-tiba “AKHH……………!!!!” Teriak Erni bersamaan dengan tersebut akupun mustahil lagi menyangga semburan sperma kontolku kedalam memek Erni seraya tetap mengisap puting tetek Erni yang makin mengeras.

Kita berdua tidak dapat mencerminkan apa yang terjadi tadi yang jelas aku dan Erni telah tidak bertenaga lagi guna bergerak dan tetap tidak mempedulikan tubuhku tengkurap di atas tubuh Erni dengan kontol yang masih tertancap di memek Erni.

Semenit lantas aku berangsur tertidur di samping tubuh bugil Erni si perempuan desa dengan ceceran air memek Erni dan sperma kontolku yang mengairi tubuh dan sperei lokasi tidur yang bercampur keringat kami berdua.

Tak terasa masa-masa sudah mengindikasikan pukul 03.30 aku terbangun, dan menemukan Erni masih tertidur dengan ceceran sperma dan air memek yang mulai mongering di badan anda berdua dan sprei lokasi tidur, kubangunkan Erni dan kuajak guna bersih-bersih di kamar mandi.

“ Mas …… maafin Erni ya, koq Erni justeru mengajak mas bercinta..” Kata Erni menyesal tetapi masih menyimpan hasrat terpendam. “ Nggak apa koq er… aku pun senang dengan apa yang sudah kita perbuat, berakhir kamu seksi sih buat aku nafsu aja” kata ku badung menggoda, sembari menyandarkan badannya ke dadaku.

“ Akh….mas ini buat malu aja..” seraya mencubit perutku. “ Jujur deh mas Erni baru kali ini menikmati bercinta yang sungguh-sungguh membuat Erni serasa terbang keawan” sambung Erni. Sambil membelai kontolku yang mengecil namun mulai nampak tanda-tanda bakal bangun lagi.

“Mas… boleh nggak Erni mohon lagi..” Pinta Erni. WHY NOT pikirku, namun gengsi dong kalo aku langsung mengiyakan. “ Gimana ya….. namun aku telah cape nih “ jawabku guna memancing pelayanan yang lebih tambahan tentunya, “ Trus gimana dong mas ? “ Erni benar-benar telah memelas, “ Erni harus tau dong apa yang ku inginkan ! “ Jawabku sekali lagi.

Tanpa basa basi bu Erni langsung mengulum kontolku dengan ganasnya dan tanganku tidak melewatkan guna mengobok-obok tetek Erni yang mulai mengeras juga, rupanya tak puas kontolku diisep, ia menggigit halus putting susuku yang menciptakan diriku terawang-awang ke langit tujuh.

“ Erni anda pindah ke sofa aja yuk !” sembari bangkit dari lokasi tidur dan mengarah ke sofa, gantian Erni yang ku mandiin kucing dari ujung kaki hingga kuduknya.

“ Ahkk…. Mas terus mas …..” erang Erni. Erni benar-benar telah tidak dapat menguasai dirinya hingga teriak-teriak sampai-sampai harus dengan cepat kubekap mulutnya supaya tidak mengganggu tamu lainnya di penginapan itu.

“ masssss.. cepat entot aku mas telah tidak tahan nih…..” suara lirih Erni memintaku supaya menusuk kontol ke memeknya. Blassss………… “ Akhhh………..” lirih Erni sekali lagi.


Entah apa sebab suasana subuh tersebut yang semakin sepi atau memang setan telah begitu dominant menguasai benak kami berdua, langsung aja dengan posisi Erni yang nungging di sofa ku benamkan batang kontol ini yang pun sudah hendak mengakhiri permainan dashyat ini.

Kugenjot berulang-ulang kedalam lubang memek Erni dan terakhir tersemburlah cairan maniku yang telah encer dampak terlalu tidak sedikit yang dikeluarkan guna memuaskan hasrat kami berdua “ Ohhhh… Erni…….” Bersamaan dengan orgasmenya Erni, yang menciptakan lututku semakin tak kuasa menyangga lemasnya dan mengirimkan kami guna terduduk lemas sejenak di sofa.



Akhirnya kami bersih-bersih dikamar mandi dan tertidur hingga pagi harinya. “ Mas kapan kita dapat ketemu lagi ?” Tanya Erni. “ Aku bakal menghubungimu lagi andai ada masa-masa Er..” jawabku.


Singkat kisah keesokan harinya aku mengirimkan Erni mendatangi alamat saudaranya dan sebelumnya mampir di toko hp guna membelikan Erni HP yang bisa aku pakai bila hendak menemui Erni.

Kisah ini berlanjut ditempat yang beda dan peluang yang lain, pastinya tanpa sepengetahuan suami Erni.

No comments:

Post a Comment