Tuesday, January 29, 2019

Cerita Dewasa Panas Bermain Diam-Diam Dengan Istri Tetangga Yang Berbadan SEMOK


Saya merupakan seorang karyawan yang berprofesi di Perusahaan Multimedia, meskipun istriku merupakan sales sebuah produk jamu dari Madura. Kami sudah dikaruniai seorang si kecil laki-laki berusia 6 tahun yang telah duduk di kelas 1 SD.

Di depan rumahku tinggallah pasangan muda suami istri yang sudah mempunyai seorang putra berusia 4 tahun yang diasuh oleh seorang asisten yang datang jam 7 pagi pulang jam 4 petang. Tetanggaku ini merupakan seorang wiraswasta bidang percetakan meskipun istrinya merupakan karyawati di sebuah instansi.

Dari cerita yang pernah mereka ucapkan, dahulu mereka pernah mencontoh suatu aliran yang sungguh-sungguh fanatik, itulah sebabnya istri tetanggaku ini senantiasa mengenakan hijab lebar yang senantiasa menutupi kepala dan dadanya dan juga senantiasa mengenakan baju longgar yang panjang hingga ke mata kaki.

Dari cerita istriku, kuketahui bahwa sang istri sungguh-sungguh melihat permasalahan kekerabatan suami istri untuk menjaga keharmonisan rumah tangga mereka. Organ ini sebab istri tetanggaku ini yakni pelanggan konsisten istriku dalam membeli jamu dari Madura, secara khusus jamu yang terkait dengan kekerabatan suami istri seperti “sari rapet”, “Pria perkasa” maupun jamu lainnya yang senantiasa terkait dengan kekerabatan suami istri.

Meskipun senantiasa mengenakan hijab lebar, konsisten saja tak dapat menutupi kecantikan, keanggunan dan putihnya kulit istri tetanggaku ini, sehingga saya kerap membayangkan bagaimana situasi tubuhnya jika tak mengenakan busana, pastilah sungguh-sungguh seksi dan sungguh-sungguh menggairahkan.

Disamping sebagai seorang wiraswasta, tetanggaku ini aktif di sebuah LSM yang melihat perkembangan perekonomian masyarakat. Sebab kompetisi bisnis yang kian ketat, hasilnya usaha tetanggaku ini pailit, dan hasilnya dia lebih mengonsentrasikan diri untuk mengeluti LSM yang dia ikuti. Dan terbukti di LSM yang digelutinya ini, dia menerima kepercayaan untuk mengawasi pencairan dana masyarakat di luar kota dengan honor yang lumayan untuk menghidupi keluarganya. Sehingga dia mesti kerja di luar kota dan seminggu sekali baru pulang ke rumah.

Pada suatu hari istriku berkata bahwa komputer tetanggaku bermasalah dan meminta bantu padaku untuk langsung membenarkannya, karena tak mungkin mesti menunggu suaminya pulang dan lagi pula banyak profesi mendesak yang mesti dijalankannya. Dan katanyanya meski dia sedang ada dikantor, saya dipersilahkan untuk membenarkan komputer di siang hari, karena ada pengasuh buah hatinya di rumah.


Obsesiku kepada istri tetanggaku ini seperti mendapatkan kans. Saya menyanggupi untuk membenarkan komputernya.

“esok hari akan ku kerjakan..” kataku pada istriku.

Keesokan harinya sebelum saya ke rumah tetanggaku, saya persiapkan sebagian spy cam (“Kamera pengintai”) ukuran kecil tanpa kabel yang saya hubungkan ke komputerku.

Rupanya metode operasi komputer tetanggaku ini bermasalah, karenanya mesti ku install ulang agar normal kembali. Pada dikala penginstallan sedang berlangsung, saya menanti pengasuh tetanggaku ini lengah atau keluar memberi makan asuhannya. Dikala pengasuh si kecil hal yang demikian keluar, karenanya kugunakan kans ini untuk masuk ke kamar tetanggaku dan meletakkan 2 buah spy cam ditempat yang pas dan tersembunyi yang dapat menangkap kesibukan daerah tidur dan sekitarnya.

Sesudah pembetulan metode operasi komputer tetanggaku selesai, saya langsung pulang dan menyalakan komputer untuk mengetes apakah spy cam yang saya letakkan berfungsi dengan bagus. Dan terbukti alat kecil memang benar-benar canggih, kecuali formatnya kecil dan tanpa kabel, terbukti energi tangkap gambarnya malah nyaris total dan yang lebih canggihnya lagi merupakan kecakapannya melaksanakan zoom.

Mulailah pada jam-jam tertentu saya memantau situasi kamar hal yang demikian. Dari hasil pantauan hal yang demikian, tedapat sebagian moment yang saya rekam, diantaranya merekam tubuhnya yang sedang telanjang bulat dan berlenggang lenggok didepan cermin sehabis mandi, merekam kesibukan dirinya yang sedang terstimulus di malam hari pada dikala suaminya di luar kota, pun sempat ku rekam bagaimana ganasnya dia di daerah tidur pada dikala suaminya pulang dari luar kota.

Terbukti dibalik keanggunan dan kealiman penampilan luar istri tetanggaku ini, terbukti dalam terkait suami istri ia sungguh-sungguh ganas dan binal membikin suaminya kewalahan, dan kerap kali menonjol ia masih bernafsu melainkan suaminya telah ambrol dan hasilnya ia cuma dapat galau tak dapat membisu memandang suaminya tidur kecapaian.

Akhir-akhir ini aktivitas tetanggaku ini kian padat, sehingga jadwal kepulangannya menjadi tidak menentu, sesekali dua pekan sekali pun pernah hingga dua bulan baru pulang. Pun pernah secara bersenda gurau istri tetanggaku ini berkata pada istriku :

“Bu…, aku mah jablay…(jarang dibelai maksudnya) “

“Mengapa gitu ?” tanya istriku pada.

“Habis si Bapak jarang pulang, dan kalo pulangpun cuma satu malam sesudah itu pergi lagi.. Aku mah punya suami… namun jarang sekali berkasih-kasihan “ katanya dengan nada sedih.

Pada suatu hari, istriku cerita padaku bahwa pada tadi siang dikala istriku bertamu ke tetanggaku, ia memandang istri tetanggaku sedang menangis. Dan dikala ditanya kenapa, istri tetanggaku menjawab terisak “Meski Bapak, tadi malam pulang, namun belum ngapa-ngapain ia telah pergi lagi dengan sahabatnya malam itu juga dan hingga kini belum pulang. Melainkan aku lagi pingin-pinginnya..”

Mendengar cerita istriku, saya menjadi terpengaruh untuk mengisi kekosongan beri sayang ini. Akhirnya bagaimana caranya? dan tidak mungkin saya bisa menarik hati seorang istri yang senantiasa taat melaksanakan instruksi agama. Apalagi ia senantiasa mengenakan hijab dan tak pernah memberi kans terhadap bukan muhrimnya untuk berbincang-bincang bebas dengannya.

Saya saya punya pandangan baru untuk mengancamnya akan menyebarkan video rekaman dirinya yang sedang telanjang dan yang sedang terkait dengan suaminya. Rekaman hal yang demikian saya simpan di CD.

Pada malam hari dikala istriku telah tidur, kuletakkan CD rekaman hal yang demikian di depan pintunya dan kuhubungi HP istri tetanggaku ini dari HP-ku dengan mengaplikasikan nomor yang baru kubeli siang tadi

“Bu…, Coba ibu buka pintu depan dan ambil amplop yang tersimpan dibawah pintu, kini..! Isinya merupakan CD berisi video rekaman yang mesti ibu tonton di komputer” kataku menyuruh tanpa memberi kans padanya untuk bertanya siapa yang menelepon.

Saya mengintip dari dalam rumahku, tidak lama kemudian saya memandang pintu depannya terbuka, kemudian ia keluar dengan hijab lebar dan pakaian longgar yang awam dikenakan kemudian memandang situasi sekitarnya, lalu sesudah yakin tak ada seorangpun, lalu ia memandang ke bawah dan mengambil amplop yang saya simpan dan dengan tergesa-gesa pintu itupun ia tutup kembali.

Seperti-kaprah separuh jam kemudian, HP-ku suara dan sesudah kulihat terbukti istri tetanggaku menghubungiku. Saya saya tekan tombol terima, lantas terdengar bunyi serak seperti orang yang sungguh-sungguh naik darah namun tidak berdaya

“Anda siapa ? Dan apa maksudnya menonjolkan video ini pada aku ? “ tanyanya.

“Aku hanyalah seorang penggemar berat ibu. Dan aku mau segala orang tahu bahwa tubuh ibu sungguh-sungguh menggairahkan dan ibu sungguh-sungguh binal dan ganas di daerah tidur” jawabku santai.

“Apa maksudnya…?” katanya dengan napas yang mulai tersekat

“Akan aku perbanyak CD ini dan akan aku bagikan ke tiap-tiap rumah di lingkungan ini, juga akan kirim ke dunia maya supaya orang sedunia tahu apa dan bagaimana ibu. “ jawabku masih dengan nada santai dan kalem.

“Ja…jangan…jangan…!” potongnya mulai gugup.

“Apa yang hakekatnya kau inginkan…, berkeinginan uang…? Berapa…?” katanya memelas dan bunyi melemah.

“Aku nggak berkeinginan uang…” jawabku

“Lalu apa..?” susulnya

“Aku cuma mau dapat merasakan tubuh ibu yang sungguh-sungguh menggairah…” kataku menggodanya.

“Saya mungkin …..Saya nggak sudi….”

“Ya…nggak apa-apa.. Akhirnya ibu jangan terkejut apabila esok hari segala tetangga akan onar sebab mempunyai rekaman hal yang demikian..” jawabku mengancam

“jangan…jangan dikerjakan ….bantulah kasihani aku…” katanya lagi memelas

“Saya akan aku lakukan…asal ibu memenuhi harapan aku” kataku lagi.

Lama ia tak menjawab…

Dan hasilnya…

“Baiklah… aku menyerah…, namun kumohon…. Tak mesti menghapus segala rekaman ini “ katanya dengan nada yang sungguh-sungguh berat dan pasrah sebab keok

“Baiklah…, kini ibu mesti membuka pintu depan, kemudian ibu mesti menunggu aku di kamar ibu. Kalu tak ibu lakukan karenanya aku tak akan datang” jawabku memberikan instruksi.

Seperti lama kemudian, kulihat pintu depan terbuka sedikit dan sebagian menit kemudian kulihat dimonitor bahwa ia sudah ada di dalam kamar dan duduk galau diatas kasur menunggu apa yang akan terjadi.

Kumatikan komputerku dan saya keluar rumah secara mengendap-ngendap menuju rumah tetanggaku melewati pintu depan yang terbuka, kemudian kututup dan kukunci. Lalu dengan perasaan deg-degan saya menghampiri kamarnya kubuka pintunya dan kututup kembali serta kukunci. Saya melihatku ia lantas berdiri dan berkata terkejut dan naik darah

“Ohh..terbukti bapak..! Mengapa bapak melaksanakan ini padaku. Apa bapak tidak takut apabila aku laporkan ke istri bapak ?” Ancamnya

“Laporkan saja dan aku akan menyebarkan rekaman itu. Saya paling rugi kan bukan aku, namun ibu sendiri ?” jawabku menekannya

“Jadi gimana ? berkeinginan batal ?” sambil saya membalikkan badan seolah-olah akan keluar kamar.

“Jangan…aku menyerah…” katanya perlahan dan terisak meneteskan air mata.

“Baiklah apabila semacam itu…” kataku sambil menghampirinya.

Akhirnya duduk mematung di pinggir daerah tidur dikala kuhampiri. Saya duduk disampingnya, ia menggeserkan badannya seperti yang ketakutan, namun saya membendungnya sambil berkata

“Ingat, jikalau ibu tak melayaniku malam ini, karenanya ancamanku akan kulaksanakan !” kataku mengancam. Saya ia membisu dengan badan menggigil ketakutan dan mata yang terpejam.

Tangan kananku memeluknya dari belakang. Kudekatkan wajahku ke wajahnya. Akhirnya masih memejamkan matanya. Ohhh alangkah menawan wajahnya, bibirnya yang tipis dan berair menggodaku untuk mengecupnya

Akhirnya membisu saja mematung, pun badannya terasa sungguh-sungguh dingin. Akhirnya saya tidak peduli, saya terus mengulum bibirnya yang tertutup rapat dan sesekali lidahku menjilati bibirnya. Akhirnya mulai bereaksi namun cuma sekilas sesudah itu ia konsisten membisu sambil memejamkan mata.


Tanganku membuka hijab lebar yang dia kenakan dan melemparkannya ke lantai, karenanya tampaklah rambut cantik dengan leher tahapan menstimulasi menyangga wajahnya yang menonjol sungguh-sungguh menawan dan menggemaskan, meski dengan mata terpejam dan ekspresi wajah yang tegang.

Bibirku mulai menciumi dagu, pipi, dan tentang lehernya yang sungguh-sungguh menstimulasi, sebagian kali kurasakan ada respon dari dirinya dengan keluarnya keluhan dari mulutnya.

“Euh….euh….”

Melainkan segitu, lalu ia membisu lagi seperti sedang bertahan untuk tak terpengaruh atas stimulasi yang kulakukan pada dirinya. Lalu tanganku menarik seleting pakaian panjang yang terdapat dipunggungnya dan pakaiannya kutarik ke bawah, tampaklah tubuh putih mulus yang harum dengan buah dada yang montok terhalang oleh BH yang masih membendungnya supaya tak tumpah. Kutarik pengait BH sampai BH hal yang demikian terlepas dan kulemparkan ke lantai, karenanya tampaklah buah dada yang benar-benar montok menggairahkan tergantung bebas dihadapanku.

Badannya kian kaku, kudorong paksa supaya ia meringkuk di kasur, lalu dengan tergesa-gesa sebab bernafsu tanganku mulai meremas buahdada cantik hal yang demikian yang kiri dan kanan secara bergantian.

Ouh… alangkah mengasyikkan dan puasnya bisa mempermainkan buah dada dari seorang wanita yang lazimnya tertutup pakaian longgar dan hijab yang lebar. Mulutku mulai menjilati dan menciumi semua permukaan kulis halus di sekujur tubuh terbukanya. Menonjol disertai dengan ciuman serta hisapan yang seru. Dan hasilnya bibirku menuju buah dadanya . Melainkan dada sekal dan montok itu saya hisap dan gigit-gigit gemas penuh nafsu, kemudian saya kebagian puting susunya yang telah mulai tegak menantang. Kupilin-pilin dengan bibir dan lidahku..

“Ouh…ouh…euh…..euh… ssstt…hhhssstttt…” Erangan halus dan desis enak keluar dari mulutnya tanpa disadarinya

Akhirnya langsung membisu kembali sesudah ia menyadarinya apa yang sedang terjadi. Saya sekali terjadi pergulatan batin yang sungguh-sungguh hebat antara mempertahankan harga diri dan kehormatan melawan gairah nafsu yang telah mulai bangkit mempengaruhinya. Organ ini nampak dari gerakan tubuhnya mulai menggelinjang dan merespons tiap-tiap sentuhan dan stimulasi yang kuberikan padanya. Peperangan antara rasa tercela dan rasa enak yang dia terima demikian hebatnya sehingga nampak dari peluh yang mulai mengucur dari tubuhnya.

Badan dan tubuhnya sungguh-sungguh merasakan stimulasi yang kuberikan melainkan pikirannya melarang untuk merespons, sehingga respon yang dikasih menjadi tak konstan, sesekali melenguh merasakan dan sesekali lagi membisu mematung tak memberikan tanggapan atas stimulasi yang kuberikan padanya. Akhirnya saya terus memberikan stimulasi-stimulasi kenikmatan padanya dengan terus memilin dan meremas buah dadanya yang cantik.

Usahaku memberikan hasil. Akhirnya menjadi lebih kerap mendesah dan melenguh membendung enak yang dinikmati, meski dengan malu-malu sambil konsisten berupaya menjaga harga dirinya supaya tak jatuh dihadapanku.

“Ouh… oohh…ouh….” Erangan nikmatnya menjadi lebih kerap kudengar.

Kedua tangannya mencengkram kasur dengan sungguh-sungguh kuat sampai urat-urat halus tangannya kelihatan menggambarkan bahwa ia sedang dilanda kenikmatan dan stimulasi daya seksualitas yang teramat sungguh-sungguh.

Saya mulai menanggalkan pakaian longgarnya dari tubuhnya dan menjatuhkannya kelantai. Mataku nanar diliputi nafsu yang kian menggebu memandang tubuh bugil menstimulasi di hadapanku yang cuma menyisakan CD yang menghambat estetika vaginanya. Lalu kutanggalkan CD yang menghambat panorama cantik ini. Dan…. Terpampanglah tubuh telanjang yang benar-benar cantik membangkitkan gelora daya seksualitas yang kian tidak tertahankan. Penisku kian tegang memandang panorama itu

Tanpa buang waktu, saya menciumi kedua paha cantik yang putih, mulus serta harum ini. Kugunakan lidahku untuk mengulas segala permukaan paha bagus yang kiri ataupun yang kanan secara bergantian.

Erangannya menjadi kian nyaring dan kerap

“Ouh…ohhh…Pak…ouh….ouh…” ternyata rasa malu dan marahnya telah kian keok oleh rasa enak yang kuberikan.

Bibir dan lidahku, lalu naik keatas kebagian selangkangannya yang menjanjikan berjuta-juta kenikmatan. Saya itu semacam itu cantik dikelilingi oleh rimbunnya jembut hitam nan halus. Kujilati jembut cantik itu. Akhirnya mengerang keras….

”Aaahh….ohhh”

Badannya mulai bergetar seperti dialiri listrik, mulutnya ternganga dengan napas seperti terbendung, lalu

“Aahhh…ouh….ouh…” erangannya kian keras menggambarkan bahwa harga dirinya kian keok oleh rasa enak yang kuberikan

Kusibakkan bibir organ intim wanita yang menutupi liang organ intim wanita cantiknya, terlihatlah lorong sempit memerah yang berair berlendir. Lidahku terjulur untuk mengkait-kait lorong itu. Badannya kian bergetar dan erangannya telah berganti menjadi jeritan-jeritan terbendung.

“Aahh….Aahhh….Ouhh…enak…ouh….” mulutnya mulai meracau.

Jempol tangan kananku tidak membisu, kugunakan untuk menekan dan memutar-mutar klentitnya yang kian kelihatan keras. Gerakannya telah kian menggila dan tangannya telah tidak malu-malu lagi mengusap dan menekan-nekan kepalaku supaya lebih dalam memasukkkan lidahku kedalam liang vaginanya kurasakan kian berkedut.

“Aahh…aahhh… ouh…. Pak….ouh…..terusssss…ouh…” jeritannya kian keras, bokongnya kian maju menekan wajahku…

Saya dengan tidak tabah kedua kakinya ia naikkan keatas pundakku dan menjepit leherku dengan keras sambil melonjak-lonjak tidak karuan dan menjerit-jerit menjemput enak yang bertubi-tubi datang padanya sampai hasilnya dia menjerit panjang

“Aaaaaaahhhhh…………….” Badannya melenting, bokongnya terangkat dan tangannya mencengkram kaku di kepalaku serta kakinya kian keras menjepitku seperti tang raksasa .

Lalu sebagian detik kemudian bokongnya berkedut-kedut dan liang vaginanya berkontraksi sungguh-sungguh hebat dan melamuri lidahku dengan cairan kenikmatan.

Dan sesudah itu badannya terlempar ke kasur, cengkraman tangannya dikepalaku melemah demikian juga dengan jepitan kakinya di leherku. Sesudah itu yang kudengar merupakan helaan napas yang tersengal-sengal seperti orang baru selesai melaksanakan lari sprint 100 meter.

Tanpa ia kehendaki, istri tetanggaku ini sudah mengalami orgasme yang sungguh-sungguh hebat yang saya berikan dalam sesi pemanasan ini.

Saya berdiri dipinggir kasur, kuperhatikan bahwa matanya terbuka dengan pandangan yang menandakan orang yang baru saja menerima kenikmatan orgasme.

“Bagaimana bu ? Kini khan..?” tanyaku menggodanya

Akhirnya cuma membisu dan buang muka, namun dari wajahnya, kutahu ia tak menampik dengan apa yang kuucapkan padanya. Akhirnya cuma buang muka…. malu….

Saya mulai menanggalkan semua baju yang kukenakan. Kecupannya akupun telah telanjang bulat. Saya naik ke daerah tidur dan merangkak menghampiri dirinya, sambil berbisik

“Sudahlah..Bu…, tidak perlu malu…., nikmati saja…. Apalagi yang Ibu pertahankan dariku ? Saya komponen tubuh Ibu yang paling rahasiapun telah saya jelajahi , pun Ibu telah menerima puncak kenikmatan orgasme yang akhir-akhir ini jarang Ibu peroleh…” Kataku memberi pengaruh pendiriannya , sambil kembali menstimulasi dirinya dengan memberikan kecupan hangat pada bibirnya dan meremas buah dadanya yang tidak membosankan untuk diremas dan dipilin-pilin.

Terbukti kata-kataku memberi pengaruh pendiriannya sehingga hasilnya ia membalas ciumanku dengan sungguh-sungguh ganas dan bernafsu ditambah lagi bahwa dirinya memang telah terbakar nafsu berahi sesudah sekian lama saya berikan stimulasi-stimulasi yang memandunya menempuh orgasme yang sungguh-sungguh hebat.

Saya padaku kian panas dan menggairahkan, pun tangannya telah berani meremas dan mengocok penisku yang telah sungguh-sungguh tegang. Saya badannku kuputar 180 derajat sehingga kepalaku yang berada di atas menghadap vaginanya dan wajahnya yang berada di bawah menghadap penisku.

Kurengkuh bokongnya yang montok lalu kembali lidah dan bibirku mempermainkan vaginanya sekali lagi dengan sistem yang berbeda. Kembali ia melenguh..

“Ouh….ouh…..Saya tidak bendung…saya tidak bendung…Ouhhh” erangnya.

Seperti kupedulikan erangannya, saya terus menjilati dan menghisap vaginanya dan sesekali saya tusukkan lidahku kedalam liang vaginanya yang berbau khas. Gerakan bokongnya kian menjadi. Dan tiba-tiba saya merasa bibirnya mulai menggilas penisku dengan penuh nafsu.


Saya…melayang…dengan apa yang ia lakukan sehingga bibir dan lidahku membisu berprofesi…. Jilatan dan hisapan pada penisku kian bervariasi

“Ouhh….” Akupun melenguh enak..

Saya takut. Bahwa pertahannanku akan bobol, karenanya saya konsentrasikan mengoral kembali vaginanya dengan ganas dan kencang. Akhirnya menjerit…

“Aaah…pak…saya tidak bendung……saya tidak bendung.. masukkan…. Sudah auh…”

Seperti kupedulikan permintaannya, saya kian giat mengoral organ intim wanita cantik ini. Tiba-tiba badannya menghentak menggulingkan tubuhku kemudian ia bangun , memutarkan badannya , kemudian dalam posisi menungging ia menasehati penisku yang sedang berdiri tegak ke arah liang vaginanya yang telah sungguh-sungguh berair, lalu menekan bokongnya ke bawah dan…

Blessshh….Penisku mulai menjelang liang vaginanya pelan-lahan. Mataku nanar berkunang-kunang menikmati kenikmatan yang sukar ‘tuk dibayangkan. Saya-lahan bokongnya mulai turun naik, sementara kedua tangannya merengkuh pundakku dari belakang sambil bibirnya dengan penuh nafsu menciumi dan menghisap bibirku.

Gerakan bokongnya kian kencang, kepala telah mulai terdongak sambil mengeluarkan napas mendengus seperti orang orang yang sedang ‘pushup’

“Ehh..euh…hekks…hekss…euh…” dengusan itu terus menerus keluar seiring dengan terjangan bokongnya menekan selangkanganku sehingga penisku seperti dikocok-kocok, dipelintir dan dihisap-hisap dengan sungguh-sungguh enak. Mataku terbeliak-beliak membendung enak yang tidak terperi

Merasa kakinya kurang nyaman, hasilnya istri tetanggaku meluruskan kakinya sehingga ia telangkup menindih tubuhku. Tangannya masih meraih pundakku sebagai pegangan dan buah dadanya ditempel pada dadaku. Kemudian kembali memaju mundurkan bokongnya supaya vaginanya bisa bergesekan dengan penisku dan penisku bisa keluar masuk sampai hingga ke pangkalnya.

Gerakannya kian kencang, kedua kakinya mulai kejang-kejang lurus dan erangannya kian memburu

“ Ouh…hekss….heks…heks…”

Dan hasilnya…ia kembali menjerit panjang

“Aaaaaahhhhkkkks……….”

Badannya kembali melenting terdiam kaku, mulutnya menggigit pundakku dan kedua tangannya menarik pundakku dengan sungguh-sungguh keras dan kaku, dan sebagian detik kemudian keluar helaan napas panjang darinya seperti melepas sesuatu yang sungguh-sungguh enak…

”Ouhhhhhh…”

Akibat berkedut-kedut, dan terjadi konstraksi yang sungguh-sungguh hebat di dalam vaginanya yang kurasakan sungguh-sungguh mencengkram kuat-kuat semua batang penisku dan diakhiri dengan kedutan-kedutan dinding organ intim wanita yang memijit penisku membuatku diriku melenguh mendapatkan sensasi yang sungguh-sungguh enak dari organ intim wanita istri tetanggaku ini.

“ohh….” Keluhku.

Kedutan bokongnya makin lama makin melemah dan hasilnya tubuhnya ambrol menindih tubuhku

Cukup lama ia merasakan sensasi orgasme sambil telangkup lemas diatas tubuhku. Kemudian mata terbuka menatapku sambil berkata

“Dia sungguh-sungguh lama ..saya tidak menikmati sensasi orgasme yang demikian enak…makasih pak ! “ katanya sambil mencium bibirku. Dia sirna rasa malu dan marahnya padaku.

Saya cuma tersenyum manis padanya sambil membalas ciumannya dengan menghisap bibirnya dalam-dalam.

Kedua tanganku memeluknya dan meletakkan telapak tanganku pada kedua pundaknya yang masih telangkup menindih tubuhku. Lalu pantatku, kugerakan keatas dan kebawah sambil kedua tanganku menarik pundaknya kebawah membikin penisku yang masih tegang menggesek dinding organ intim wanita dan memberikan kenikmatan padaku dan padanya. Penisku dengan lancar keluar masuk liang vaginanya yang masih konsisten sempit menjepit dan meremas-remas penisku dengan ketat. Sensasi kenikmatan mulai kembali menjalari semua urat syarafku dan akupun mulai mendengus enak


“Ouhhh…ouhh…”

Dia gerakanku ini, membangkitkan kembali gairahnya yang baru saja menerima orgasme dan friksi-friksi ini memberikan kenikmatan-kenikmatan padanya sehingga hasilnya bokongnya kembali bergerak maju mundur dan keatas kebawah meraih kenikmatan yang lebih.

Akhirnya kembali memompakan tubuhnya diatas tubuhku, dan gerakannya makin lama kian kencang dan kembali erangan enak nya yang khas keluar dari mulutnya

“Ehh..euh…hekks…hekss…euh…” dengusan itu terus menerus keluar seiring dengan terjangan bokongnya menekan selangkanganku sehingga penisku seperti dikocok-kocok, dipelintir dan dihisap-hisap dengan sungguh-sungguh enak. Dan kembali mataku terbeliak-beliak membendung enak.

Gerakannya kian kencang, dan tidak lama kemudian kembali kedua kakinya kejang-kejang lurus dan erangannya kian memburu

“ Ouh…hekss….heks…heks…”

Dan hasilnya…ia kembali menjerit panjang

“Aaaaaahhhhkkkks……….”

Badannya kembali melenting terdiam kaku, mulutnya menggigit pundakku dan kedua tangannya menarik pundakku dengan sungguh-sungguh keras dan kaku, dan sebagian detik kemudian keluar helaan napas panjang darinya seperti melepas sesuatu yang sungguh-sungguh enak…

”Ouhhhhhh…”

Akibat berkedut-kedut, dan terjadi konstraksi yang sungguh-sungguh hebat di dalam vaginanya yang kurasakan sungguh-sungguh mencengkram kuat-kuat semua batang penisku dan diakhiri dengan kedutan-kedutan dinding organ intim wanita yang memijit penisku membuatku diriku melenguh kembali mendapatkan sensasi yang sungguh-sungguh enak dari organ intim wanita istri tetanggaku ini.

“ohh….” Keluhku.

Kedutan bokongnya makin lama makin melemah dan hasilnya tubuhnya kembali ambrol menindih tubuhku untuk kesekian kalinya.

Pencapaian orgasme yang dia peroleh di atas tubuhku, terus dijalankannya berulang-ulang, sampai hasilnya untuk yang kesekian kalinya ia benar-benar ambrol diatas tubuhku dan tak dapat bergerak lagi sebab kehabisan daya.

Akhirnya menggelosorkan tubuhnya disamping tubuhku, sambil meringkuk miring saling berhadapan dan berpelukan. Akhirnya berkata padaku dengan tersengal-sengal kehabisan nafas

“Pak …saya sungguh-sungguh lelah… tetapi sungguh-sungguh puas…..namun kepuasanku belum total apabila vaginaku belum disemprot oleh ini..” katanya sambil meraih penisku yang masih tegang menantang.

Luar awam besar nafsu sex yang dimiliki istri tetanggaku yang berhijab lebar ini. Apakah sebab ia memang jarang menerima nafkah batin dari suaminya yang jarang pulang, atau seperti dugaanku bahwa ia mempunyai nafsu yang sungguh-sungguh besar sebab kongkretnya ia kerap membeli jamu-jamu kuat pada istriku.

Saya yang belum menempuh puncak, tak mau berlama-lama rehat takut nafsuku surut dan penisku melemah, karenanya saya mulai menindihnya dan tanganku kembali meremas-remas buah dada cantik miliknya serta memilin-milin putting susunya yang melambung menantang. Kemudian kembali bibirku menciumi bibirnya dengan penuh nafsu.

Nafsunya bangkit kembali meski dengan daya yang masih lemah, tangannya meraih penisku dan diberi pengarahan kedepan liang vaginanya, pahanya terbuka lebar memberi jalan pada penisku untuk langsung menyusuri liang enak vaginanya. Ku dorong pantatku semacam itu kepala penisku pas berada di liang vaginanya . Dan

Blessh…., penisku kembali menjelajahi liang sempit yang telah sungguh-sungguh berair milik istri tetanggaku ini dan “ouhh…” lenguh kami beriringan membendung enak.

Pantatku mulai mengayuhkan penisku supaya lancar keluar masuk menggesek-gesek dinding organ intim wanita yang senantiasa memberikan sensasi enak. Gerakanku makin lama makin kencang dan berirama.

Pinggulnya mulai bergerak membalas tiap-tiap gerakannku, sehingga lenguhanku dan erangan enak dari terdengar saling berbalasan

“Ouh…ohhh…sedap…banget…ohhhh…” dengusku..

“Auh…auh…makasih Pak….ouh….enak…oh…” erangnya

Gerakanku makin lama makin kencang dan keras tidak beraturan sehingga terdengar bunyi yang cukup keras dari bertarungnya dua selangkangan

Plok…plok…plok…

Maka pula dengan gerakan pinggulnya kian keras menyambut tiap-tiap gerakan pantatku., sehingga suara bertarungnya selangkangan kian keras

Plok…plok…plok…

Dan hasilnya mulutku mulai meracau..

”Ouh…Bu…Saya …berkeinginan … keluar, saya berkeinginan… keluar ouh…”

Dan ia juga meracau sambil menarik-narik tubuhku dengan keras

“ Ayo.. pak… bareng… bareng…”

Dan hasilnya secara beriringan kami menjerit berbalasan melepas enak menempuh orgasme. Badanku dan badannya melenting dan menjerit

“Aaaaahhhh….”

Dan …cret…cret…cret air mani kentalku terpancar sebagian kali membasahi semua rongga organ intim wanita istri tetanggaku ini dan dibalas dengan kontraksi dan kedutan-kedutan yang hebat didalam liang vaginanya yang menggambarkan kami mendapatkan puncak orgasme yang tidak terlukiskan nikmatnya.

Lalu badanku ambrol jatuh menimpa tubuhnya dan kugelosorkan kesamping tubuhnya supaya tak membebaninya. Kami meringkuk sambil berpelukan dan menikmati sisa-sisa kenikmatan orgasme dengan mata terpejam dan napas tersengal-sengal seperti habis berlari dikejar harimau.

Seperti lama kemudian , matanya terbuka dan memandangku dengan tatapan penuh kepuasan serta berkata dengan bunyi yang lemah

“Melainkan kali ini saya bisa menikmati berkali-kali orgasme yang luar awam nikmatnya dalam satu kali persetubuhan..huhh… benar-benar melelahkan tetapi sungguh-sungguh memuaskan dan tidak mungkin terlupakan…” Katanya sambil mengecup mesra bibirku.

Lalu sambungnya lagi “Dia tahu senikmat dan sepuas ini yang kudapat dari Bapak.. Bapak tak perlu mengancamku seluruh…” katanya sambil tersenyum.

“Dan saya rela … menanggung seluruh hasilnya asal saya dapat menerima enak seperti ini dari Bapak…” katanya mulai melantur…

Kuperhatikan jam dinding telah menampakkan jam 1.30 malam, telah larut. Saya mesti langsung pulang. Saat saya berdiri dan mengenakan pakaianku dan bertanya padanya “Apakah kita dapat mengulanginya lain waktu ?”

“Tentu…Pak, pun bahkan saya yang minta pada bapak untuk dapat memberikan kenikmatan seperti tadi lagi dan lagi “ katanya sambil mencubit mesra pinggangku.

Kemudian ia juga mengenakan bajunya kembali komplit dengan hijab lebarnya dan kami keluar kamar beriringan. Meski di ruang tetamu, ia stop sebentar dan memberi isyarat padaku supaya saya membisu dahulu di daerah dan ia akan keluar rumah memandang kondisi di luar apakah ada orang. Dan sesudah yakin tak ada orang diluar dan memberi isyarat padaku bahwa di luar aman. Sebelum saya keluar dari rumah ia memberikan ciuman yang hangat dan mesra di bibirku sambil berbisik

“Jangan lupa ya… seminggu 2 kali bapak mesti memberi kenikmatan padaku…”

Wah… nekad juga ternyata istri tetanggaku yang alim ini, jikalau telah tahu sesuatu yang sungguh-sungguh enak yang dapat ia peroleh dari diriku. Dengan mengendap-ngendap saya masuk ke rumahku dan kudapati istriku masih tidur dengan nyenyaknya.


Dia dikala itu kami senantiasa meluangkan diri secara mengumpet-mengumpet untuk berpacu meraih enak. Dan hal itu berlangsung hingga kini , tanpa saya tahu kapan hal ini akan usai. Akhirnya tingkah lakunya di lingkungan tak berubah. Akhirnya konsisten nampak sebagai istri yang solehah dengan hijab lebar dan pakaian longgar panjang yang senantiasa dikenakan. Akhirnya jikalau telah berduaan denganku, ia bagaikan kuda liar dan binal yang dapat membikin diriku melayang-layang meraih enak.

Ada kejadian mendebarkan yang pernah kami lakukan. Dikala itu merupakan hari sabtu dan istri tetanggaku pulang kerja jam 1 siang, meskipun bagiku hari sabtu merupakan hari libur. Istriku tak ada di rumah mengajak jalan-jalan anakku sambil mengambil orderan barang. Sekiranya pada dikala itu saya sungguh-sungguh mau menyetubuhi tetanggaku, sebab hampir seminggu tak ada kans merasakan tubuhnya.

Pada dikala saya duduk di ruang tetamu, kulihat tetanggaku menghampiri rumahku dan kemudian mengetuk pintu. Pintu kubuka, Akhirnya menonjol terkejut dan bergembira sebab yang membuka merupakan saya. Lalu ia bertanya

“Ada Ibu , Pak ?”

“Sesungguhnya cari Ibu atau cari aku…?” kataku sambil berbisik.

“Ibu dapat …, bapak juga boleh…” jawabnya sambil tersenyum. Lalu “Akhirnya apabila ketemu Ibu kebutuhannya beda..dengan jika bersua dengan Bapak..” lanjutnya dengan penuh arti.

“Masuk dahulu, Bu ! ‘Nggak sedap diperhatikan tetangga..” kataku mempersilahkan masuk.

Diapun masuk dan duduk di tempat duduk tetamu yang membelakangi jendela, sementara itu pintu rumahku konsisten terbuka, akupun bertanya padanya

“Ada perlu apa, ke Ibu ?”

“Biasalah… Pak, kebutuhan perempuan…, aku berkeinginan beli jamu kuat dan jamu khusus untuk wanita…, siap-siap… sebab hari ini suami aku pulang…”

“Dia gitu…, alokasi aku kapan..? sedangkan aku lagi pingin nich..!”

“Saya aku juga lagi pingin…, namun… gimana yah…?” ia menjawab dengan kebingungan.

“Dia kini.., gimana ? “ kataku sambil mengahmpiri dirinya dan duduk disebelahnya dan lantas mengecupnya dengan nafsu.

Akhirnya membalas ciumanku, kemudian melepaskan ciumanku sambil menunjang tubuhku dan berkata

“Ihh, nekad..!”

“Habis…, udah ‘ga bendung sich..!” jawabku sambil mencubit dagunya dengan gemas

“Saya…, aku juga udah ‘ga bendung…., namun dimana…?, orang lain pasti akan curiga, apabila kita lakukan kini di kamar bapak ?” bisiknya dengan napas yang mulai tersengal-sengal disokong hawa nafsu yang mulai telah menguasainya.

“Kita main disini saja, di ruang tetamu, sehingga dari jendela kita dapat memandang apabila ada yang datang. Dan biarkan pintu terbuka… biar orang lain tidak curiga…” Usulku nekad.

Kebetulan pintu tamuku paralel dengan pintu pagar, sehingga dari jendela akan menonjol apabila ada yang akan masuk ke halaman rumahku. Saya posisi ruang tamuku agak tersembunyi sehingga seluruh kesibukan di dalamnya tak terlhat dari luar.

“Jangan ah.., Pak. Aroma….” Jawabnya, tetapi nampaknya ia telah mulai terpengaruh dengan usulku.

“’Ngga lah… asal kitanya jangan bersuara….., aku mau menikmati sensasi enak bercampur rasa takut ketahuan…….” Saya kian memaksanya sambil kembali menggilas bibirnya dengan nafsu yang membara.

Nampaknya gairah nafsu berahi telah menguasainya sehigga melupakan rasa takutnya dan ia membalas lumatan bibirku dengan ganas dan kedua tangannya merengkuh kepalaku supaya kian rapat bibir kami melekat. Tanganku meremas buah dadanya yang terhalang oleh pakaian longgar dan hijab yang dikenakannya. Matanya terpejam merasakan kecupan yang panas bergelora. Dan ia kian liar menciumku sambil membendung supaya erangan enak tidak keluar dari mulutnya.

Hijab kami berdua kian tersengal-sengal, tanganku beralih ke bawah, kutarik pakaian panjang yang menutup kaki dan pahanya dan tanganku lantas menyusup keselangkangannya. Kurasakan CD-nya telah sungguh-sungguh berair, ternyata sensasi bercumbu sambil was-was takut ketahuan membikin gairah stimulasi melayang tinggi semacam itu kencang dan membanjiri vaginanya.

Kusisipkan jari-jariku dari pinggir CD yang dikenakan, sehingga jari tanganku meraba permukaan organ intim wanita yang ditumbuhi jembut lembut yang menstimulasi. Dengan penuh nafsu tanganku mengusap pun mengobok-obok permukaan vigina yang kian mengasah gairahku. Jari-jariku mempermainkan lipatan vaginanya yang berair. Tetanggaku mengatupkan bibirnya rapat-rapat dan giginya gemeretak membendung enak yang menimpa dirinya dan membendung napas supaya bunyi erangan nikmatnya tidak keluar.

Lalu jempol memutar dan menekan klitorisnya yang kelihatan keras, badannya bergetar…, mulutnya kian rapat tertutup.., kepala terdongak dengan mata yang terpejam. Melainkan kian terengah-engah membendung enak yang tidak terhingga.

Sementara jempolku memberikan stimulasi kenikmatan pada dirinya, jari tengahku kuputar dengan gerakan mengebor menembus liang organ intim wanita yang kian berair dan licin. Tubuhnya bergelinjang hebat dan melonjak-lonjak melambungkan dirinya sehingga melayang-layang. Gerakan jari tengahku yang menerobos liang organ intim wanita sambil berputar terus kuperdalam dan badannya kian bergelijang hebat, kepalanya kian keras menekan sandaran tempat duduk sehingga pinggangnya melenting, dengan bunyi yang terbendung keluar lenguhan enak tanpa bisa ia bendung

“Uuhhhhh……”

Jempolku terus menekan dan memutar klitorisnya, meskipun jari tengahku kian kencang memutar dan mengocong liang vaginanya. Tubuhnya kian hebat terguncang sampai hasilnya melenting kejang dan kaku, dan dari mulutnya keluar bunyi tercekik..

”Akkkhhhhh…..”. Jari tengahku terasa seperti dijepit oleh dinding berair dengan sungguh-sungguh kuat disertai dengan kedutan-kedutan yang keras dan kencang.

Lalu tubuhnya melemas dan punggungnya terlempar pada sandara tempat duduk.

Melainkan tersengal-sengal seperti atlit yang baru menempuh finish. Ya…, tetanggaku baru saja menempuh finish dengan memperolah kenikmatan orgasme yang sungguh-sungguh sensasional.

Saya mencabut jariku dari liang vaginanya yang becek, ku arahkan jari tengahku pada hidungku dan kuhirup dalam-dalam bebauan lendir organ intim wanita yang melekat pada jari tengahku yang berair kuyup itu . Saya itu semacam itu menstimulasi berahiku dan membuatku enak. Saya semacam itu merasakan bebauan organ intim wanita itu lalu dengan penuh perasaan kujilati lendir organ intim wanita yang melekat dijariku dengan jilatan-jilatan yang rakus sampai jari tengahku kesat bersih dari lendir organ intim wanita yang melekat.

Di dalam kelelahannya, tetanggaku melihat apa yang kulakukan, ia merasa puas dan berbangga memandang saya dengan rakusnya menjilati lendir vaginanya yang melekat di jariku. Gairahnya gembali bangkit menaklukkan rasa lelah yang menderanya. Tubuhya bangkit, Tangannya membuka sleting celana panjangku dan mengeluarkan batang penisku yang sungguh-sungguh keras dan tegang dari pinggir CD yang kukenakan.

Penisku lantas berdiri bebas dengan gagahnya terbebas dari kungkungan celanaku. Tetanggaku menggenggam pangkal penisku dengan jari-jarinya yang halus dan secara pelan dan pasti lidahnya terjulur menjilati kepala penisku, pun semua batang penisku dijilatinya dengan penuh gairah seperti sedang menjilati es krim yang sungguh-sungguh enak. Akupun melenguh perlahan membendung

enak..”Uhhh…”.

Jilatannya semacam itu lincah bergairah dan membuatku melayang-layang enak pantatku melonjak-lonjak sehingga kepala penisku menekan-nekan mulutnya, seperti sedang mengejar sesuatu yang lebih enak. Nafasku kian memburu dikala dengan asyik dan penuh gairah ia terus menjilati kepala penisku tanpa melihat gelinjang tubuhku yang kian keras menekan mulutnya. Lalu

“Akhhhhs…” Suaraku seperti tercekik dan napas sesak, dikala secara tiba-tiba mulut tetanggaku mencaplok batang penisku.

Rongga mulutnya terasa panas dan sungguh-sungguh enak sehingga membikin mulutku ternganga, badanku kaku dan dadaku sesak sulit bernapas. serbacasino

Dengan lincahnya, tetanggaku terus mengocok dan menghisap penisku membuatku kian melayang. Dia yang dikenakannya bergoyang-goyang menunjukkan panorama yang sungguh-sungguh erotis dari seorang wanita berhijab lebar yang sedang asyik memberikan kenikmatan oral pada diriku.

Penisku yang berada dalam genggaman tangan dan mulutnya terasa makin membengkak keras. Menyadari itu tetanggaku kian bergairah mengoralku dan mau mulutnya bisa disemprot oleh spermaku pada dikala saya orgasme. Sebagaimana yang kerap terjadi jikalau ia mengoral suaminya dan ia sungguh-sungguh puas, berbahagia dan berbangga jikalau bisa membikin suaminya orgasme oleh oralnya. Dan selama ini ia senantiasa sukses membikin suaminya orgasme. casino indonesia

Gerakan oralnya kian bevariasi membuatku kian melayang dan penis yang kian membengkak. Kian saya belum juga menempuh puncak, cuma nafasku saja yang kian tersengal-sengal dan batang penis yang kian keras membengkak. agen casino

Saya ia tidak bendung oleh nafsunya sendiri yang terus meningkat meminta dipuaskan, vaginanya terasa sungguh-sungguh berair dan gatal. Akhirnya bangkit melepaskan penisku dari mulutnya kemudian melepaskan CD-nya yang telah sungguh-sungguh berair. CD itu dimasukkannya ke dalam saku pakaian longgar yang masih melekat di tubuhnya. Kemudian berdiri membelakangiku.

Saya tahu apa yang dijalankannya. Kuhentikan gerakannya dan dudukku pindah ke tempat duduk yang lantas menghadap jendela sehingga kami dapat lihat jikalau ada yang berkeinginan masuk ke pagar rumahku. Saya masih berpakaian komplit, cuma penisku saja yang menerobos keluar dari sleting celana yang terbuka. bandar casino online

Istri tetaggaku berdiri mengangkangi pahaku dengan paha yang terbuka lebar, ia menarik ujung bawah pakaian longgarnya sampai ke pinggang dan kubantu pegangi ujung pakaian itu supaya tak melorot jatuh. Lututnya menekuk supaya bokongnya mendekati selangkanganku, ia raih penisku dan diberi pengarahan ke mulut liang vaginanya yang sungguh-sungguh berair. Lalu….

Blesshhh…. pelan-lahan ia menurunkan bokongnya sampai kepala penisku menerobos liang vaginanya. Gerakannya demikian pelan, sehingga penerobosan kepala penisku pada liang vaginanya semacam itu lama dan sungguh-sungguh enak, mataku terpejam merasakan enak yang kurasakan dan dengan perlahan mulutku mengeluh. casino online indonesia

“Uhhh…..”

Gerakan penerobosan itu terhenti dikala bokongnya menekan sungguh-sungguh rapat komponen bawah perutku sehingga batang penisku amblas sampai kepangkalnya. Akhirnya menekan cukup lama vaginanya, kurasakan sambutan meriah dikerjakan oleh dasar liang vaginanya kepada kepala penisku. Kepala penisku serasa dihisap dan diremas nkmat oleh organ intim wanita tetanggaku ini. Dinding vaginanya tidak henti-hentinya berkedut memberikan sensasi enak pada ujung-ujung persyaratan enak yang ada pada semua permukaan kepala dan batang penisku.

Pelan pelan pinggulnya berputar supaya batang penisku mengucek dan mengocok dinding vaginanya, kenikmatan kian melambungkanku. Kian lama gerakan pinggulnya kian bervariasi, berputar, melonjak, bergoyang, patah-patah pun maju-mundur membua batang penisku seperti diplintir dan digiling oleh mesin penggilingan enak.

Kian lama gerakannya kian kencang, dan napasnya kian memburu dan tidak lama kemudian badannya melonjak-lonjak keras dan diakhiri dengan tekanan organ intim wanita yang sungguh-sungguh kuat sehingga penisku masuk sedalam-dalamnya, dinding vaginanya dengan dahsyat memeras dan menjepit batang penisku dengan sungguh-sungguh kuat serta kedutan-kedutan dinding organ intim wanita semacam itu kencang.

Badannya terdiam kaku, mulutnya terkatup rapat membendung supaya jeritan nikmatnya tidak keluar dan kepalanya ditekankan pada pundakku, lalu sebagian detik kemudian badannya terlempar lunglai diatas tubuhku, napasnya terengah-engah. Kusibakan hijab lebar yang menutupi wajahku, tetanggaku menoleh kearahku dan menciumku lembut dan mesra sebagai pertanda bahwa sungguh-sungguh puas dengan orgasme yang baru digapainya.

Sambil berkecupan kurasakan bahwa jepitan dan kedutan dari dinding vaginanya kian melemah, pantatku menghentak keatas, sehingga batang penisku yang masih tegang menggesek dinding organ intim wanita yang kian berair dan licin, rasa enak kembali menjalar ditubuhku mengakibatkan pantatku tanpa bisa kukendalikan pantatku menghentak-hentak supaya friksi dan kocokan penisku di dalam vaginanya terus-menerus memberikan rasa enak pada penisku.

Hentakan-hentakan tubuhku menyebabkan gairah kembali bangkit dan ia membalas hentakan-hentakan pantatku dengan gerakan pinggul yang liar, kian lama kian liar dan tidak lama kemudian kembali ia mengejang menggapai enak dengan mulut yang terkatup rapat ditandai dengan remasan dan jepitan yang kuat dari dinding vaginanya pada batang penisku.

Sesudah kali ia menempuh orgasme dalam posisi seperti itu dalam sela waktu cuma sebagian menit untuk tiap-tiap pencapaian orgasme selanjutnya.Beberapa hasilnya ia benar-benar terkulai lemah tak sanggup membalas hentakan-hentakanku. Kubiarkan ia terkulai sebagian menit di atas tubuhku sambil badannya kepeluk dari belakang dan pipinya kucium dan secara pelan kuremas-remas buahdadanya dari luar pakaian longgarnya.


Sesudah kurasakan energinya terkumpul, kuangkat tubuhnya supaya kerdiri bersamaaan dengan tubuhku, tetapi kutahan supaya penisku tak lepas dari vaginanya, kudorong tubuhnya supaya mendekat ke tempat duduk tetamu yang berada pas membelakangi jendela, kutekan punggungnya supaya membungkukkan badan dengan mengatur komponen atas sandaran tempat duduk yang berada di pinggir jendela sebagai pegangan untuk menjaga keseimbangan tubuhnya, Sekiranya penisku masih menikam vaginanya dari belakang melewati belahan bokongnya, suatu posisi dogy style sambil berdiri. Ujung pakaian lebar yang dia kenakan kian saya sibakkan ke arah pinggangnya sehingga kedua tanganku bisa mengatur bokongnya yang putih bulat menggairahkan.

Saya saya mulai mengerakkan pantatku supaya penisku menikam-nusuk vaginanya lebih dalam. Cengkraman vaginanya dalam posisi seperti ini kian kuat menjepit membikin kenikmatanku kian bertambah, berair dan licinnya organ intim wanita membikin friksi dan kocokan penisku semacam itu lancar di dalam vaginanya. Kepalanya terangguk-angguk mendapatkan hentakan dan dorongan pinggulku.

Kenikmatan kembali menjalar ke semua pebuluh darahnya, ia membalas sodokan penisku dengan menggoyang dan memutar pinggulnya laksana seorang penari dangdut membikin kenikmatan yang kuterima kian bertambah. Kian lama goyang pinggulnya kian liar dan menghentak-hentak dan tidak membutuhkan waktu lama kembali tubuhnya kejang kaku, tangannya mencengkram sandaran tempat duduk dengan sungguh-sungguh kuat, kepalanya terdongak ke atas. Dengan jerit terbendung kembali ia mengalami orgasme yang hebat. Kudiamkan sebentar dikala ia merasakan sensasi orgasmenya, sebab pada dikala itu saya sungguh-sungguh merasakan cengkraman, jepitan dan kedutan-kedutan dinding organ intim wanita pada penisku.

Sesudah kedutan dan cengkraman dinding vaginanya melemah, kembali saya menikam-nusukkan penisku. Sesudah sebagian detik kemudian pinggulnya kembali bergerak liar membalas sodokan-sodokan penisku, dan cuma sebagian menit bersela kembali ia mengalami orgasme untuk yang entah keberapa kalinya pada dikala itu.

Sesudah kali dia orgasme dalam posisi seperti itu sampai hasilnya tubuhnya ambrol ke atas tempat duduk dan mengeluh perlahan dan panjang.

“Uuhhhhhhh………”

Pada dikala itu, saya merasa orgasme akan menghampiriku, karenanya tubuhnya lantas kubalik supaya tengadah dengan kepala berada pada sandaran tempat duduk komponen tengah. Kedua tanganku kugunakan untuk membuka lebar-lebar pahanya sehingga vaginanya yang berair dan licin kian terang menonjol memikat. Kuarahkan kepala penisku pada mulut liang vaginanya dan dengan kencang kudorong penisku sampai amblas hingga ke pangkalnya. Lalu dengan motivasi yang menggila saya pompa tubuhnya dengan hentakan-hentakan yang liar dan tidak terkendali.

Sesudah dikala sebelum saya meraih puncak orgasmeku, samar-samar kulihat istri dan anakku pulang dan sedang ngobrol dengan sahabatnya sebagian meter sebelum tiba di depan rumah. Rasa takut yang datang tiba-tiba menyebabkan saya menjerit terbendung dan spermakupun muntah tanpa bisa kubendung. Cret…..cret…. cretttt……. Uhhh…. suatu pencapaian oragsme yang sungguh-sungguh mendebarkan dan membikin jatung ini serasa berkeinginan copot.

Dengan tergesa-gesa saya mencabut penisku yang masih sebagian kali memancarkan air mani, sehingga sebagian tetes air mani melekat pada pakaian longgar yang dikenakan tetanggaku. Kumasukkan penisku yang masih separuh tegang ke balik celanaku dan kutarik sleting. Saya sedikit cemas sebab komponen depan celanaku semacam itu berair oleh cairan kenikmatan tetanggaku. Saya lantas mengeluarkan sebagian dus jamu dari dalam lemari dan menaruhnya di atas meja, sementara tetanggaku berupaya merapihkan pakaian longgar dan hijabnya supaya tak mencurigakan. Ada sedikit berair di sana-sini oleh peluh kami yang membanjir.

Tetanggaku berupaya duduk hening, dan tidak lama kemudian istri dan si kecil-anakku masuk ke rumah melewati pintu yang sengaja terbuka.

“Eehhh… ada tetamu…! Udah lama, Bu ?” kata istriku seraya matanya melirik sebagian dus jamu yang kusimpan di atas meja.


“Ahh…., ‘Ngga… baru saja…., Anu bu …, aku berkeinginan beli jamu yang awam…, tetapi terbukti bapak tak tahu, bahkan hasilnya ia perlihatkan semuanya pada aku…” Sahut tetanggaku berdusta dengan lihainya, sambil berupaya menutupi kegugupannya….

“Oohhh…, emangnya bapak udah pulang ? ” tanya istriku dengan senyum penuh arti

“ malam ini ia pulang…” jawab tetanggaku pula

“ siap-siap dong…., biar asyik !” goda istriku sambil mengakak genit pada tetanggaku, kemudian ia menambahkan lagi “Panas sekali udara dikala ini, Badan aku aku berair oleh peluh…” Kata istriku menonjolkan pakaiannya yang berair oleh peluh.

“Betul.., Bu ! Akan turun hujan barangkali…..” jawab tetanggaku seolah-olah menerima alasan yang pas atas peluh yang membasahi pakaian longgarnya.


Kutinggalkan mereka berdua di ruang tetamu dan saya masuk ke kamarku sambil meringkuk dan merenung kejadian luar awam yang baru saja terjadi. Seperti lama kemudian tetanggaku pulang dan istriku menghampiriku. Akhirnya duduk di pinggir daerah tidur dan berkata

“Pah…, apabila pipis jangan jorok…, malu kan sama tetangga, lihat tuh komponen depan celana Papah berair !” sambil menunjuk komponen depan celanaku.

“Anu…, Mah tadi tersiram dari gayung…, waktu papah pipis” kataku berdusta.

Kejadian itu betul-betul mendebarkan, tetapi saya menikmati sensasi yang luar awam pada waktu melaksanakannya, apalagi hampir-hampir saja istriku memergoki apa yang kami lakukan. oleh karena itu semenjak hari itu, saya senantiasa berhati-hati jikalau mau bercumbu dengan tetanggaku.

No comments:

Post a Comment