Thursday, November 30, 2017

November 30, 2017

Cerita Sex Ngentot Pertama Kali Dengan Tante Sange [BONUS VIDEO.3GP] - ceritasexnesia.blogspot.com



Hari ini aku telah kehilangan perjakaku!! Aku merasa sangat bersalah. Rasa salah itu begitu menghantuiku. Aku telah melakukan suatu perbuatan yang sangat berdosa. Aku tak habis pikir, kenapa aku bisa berbuat itu! Rasanya didikan Bapak Ibuku yang sedemikian ketat tak mampu mencegahku dari kenistaan ini.

Maafkan aku Ibu! Maafkan aku Bapak! Aku telah melalaikan semua nasehatmu! Aku hanya berharap ini adalah yang pertama dan terakhir bagiku!

Membaca sepenggal catatan kelam di buku harianku, ingatanku kembali melayang ke masa kurang lebih tiga belas tahun yang lalu di mana pada saat itu aku untuk pertama kalinya mengenal apa yang dinamakan senggama.
Ceritanya begini:

Ayahku adalah seorang Kepala Sekolah Dasar dan Ibuku adalah seorang Guru Agama di salah satu MTs di Kota P, sebuah kota kecil di wilayah E - Jawa Tengah, jadi bisa dibayangkan betapa ketat mereka mendidik anak-anaknya dalam hal keagamaan. Setiap sore aku wajib mengaji di sebuah langgar di kampungku agar jiwa keagamaan terpateri dalam jiwaku. Itulah keadaanku.


Kurang lebih tiga belas tahun yang lalu saat aku jadi pengangguran setelah gagal mengikuti UMPTN, aku merantau ke Jakarta untuk mencari kerja sambil menunggu kesempatan untuk ikut UMPTN berikutnya. Selama di Jakarta aku menumpang ditempat kontrakan kakakku yang juga masih bujangan, yang saat itu sudah bekerja.

Sekian lama di Jakarta rupanya keberuntungan belum berpihak kepadaku, sehingga akhirnya aku memutuskan untuk pulang kampung. Soalnya kupikir mending jadi pengangguran di kampung sendiri daripada lontang-lantung di kota orang.

"Mas..!! Aku besok mau pulang saja ke P," aku minta ijin kakakku malam harinya setelah ia istirahat.
"Lho, ngapain pulang? Kan mending di sini dulu, sambil nyari-nyari kerja. Siapa tahu sebentar lagi dapat kerjaan."
"Ah enggak enak nganggur terus di sini Mas. Mending nganggur di P aja. Banyak temannya. Di sini lontang-lantung sendirian enggak enak."
"Ya sudah kalau maumu begitu."

Akhirnya kakakku tidak bisa berbuat banyak dan membiarkan aku pulang ke Kota P keesokan harinya. Siang itu aku sudah berangkat dari Grogol, tempat kontrakkan kakakku ke arah Pulo Gadung untuk pulang kampung dengan bus malam. Akhirnya aku memperoleh bus yang lumayan longgar, karena memang penumpangnya sedikit. Aku memilih bangku yang isi 2 dibelakang dekat pintu belakang. Karena kebetulan tempat itulah yang masih kosong. Lainnya sudah terisi walau cuma satu-satu. Aku tidak ingin duduk dengan orang yang tidak kukenal karena aku memang agak kurang bisa bergaul.

Bus berangkat dari Pulo Gadung dengan banyak bangku yang masih kosong. Begitu sampai Cakung, bus berhenti lagi dan banyak sekali penumpang yang ikut naik. Salah satu yang kebetulan memilih duduk dikursi sebelahku adalah seorang perempuan yang kalau kutaksir mungkin umurnya sekitar 29 tahun-an. Saat itu aku masih baru 19 tahunan. Tubuhnya cukup tinggi untuk ukuran wanita Indonesia yaitu sekitar 160 Cm dengan bobot yang cukup proporsional. Tidak gemuk dan tidak pula terlalu kurus. Kulitnya putih bersih dengan potongan rambut pendek ala Demi Moore. Wajahnya tidak begitu cantik tapi cukup menarik untuk dipandang.

"Sini masih kosong dik??" tanyanya yang sempat mengagetkanku
"Ooh.. ap..apa mbak?"
"Bangku ini masih kosong enggak? Ngalamun ya?" ia mengulangi pertanyaannya sambil tersenyum.
"Oh iya mbak masih kosong kok!!"
"Enggak mengganggu kan kalau aku duduk disini?"
"Oh..eh..enggak apa-apa mbak!!"


Akhirnya perempuan itu duduk di sebelahku. Yach, walaupun tidak begitu cantik namun orangnya putih bersih. Dalam hati aku sempat bersorak juga, aku pikir ini mungkin rejeki juga soalnya masih banyak kursi kosong eh, kok perempuan ini malah memilih duduk di kursi paling belakang. Dan dasar aku yang sulit bergaul, aku jadi cuma berani mencuri-curi pandang kearahnya tanpa berani memulai percakapan. Hatiku dag-dig-dug tak karuan soalnya gugup kalau berdekatan dengan perempuan yang belum kukenal.


Rupanya lama-lama perempuan itu tahu juga kalau aku selalu mencuri-curi pandang kearahnya. Karena pas aku lagi melirik kearahnya, tiba-tiba ia menengok kearahku sambil tersenyum. Plos! Aku tak sanggup berkata apa-apa saking gugupnya karena ketahuan telah mencuri-curi pandang.

"Kenapa dik? Ada yang salah dengan diriku?"
"Eh..oh.. enggak apa-apa kok mbak," jawabku gugup.
"Lho dari tadi Mbak amati kamu selalu mencuri-curi pandang padaku memangnya kenapa?" ia masih tersenyum.
"Ah, eng..enggak kok mbak. Saya memang suka grogi kalau berdekatan dengan wanita yang belum kenal kok mbak."
"Ooo.. begitu ya. Eh, ngomong-ngomong adik ini mau kemana?"
"Saya mau pulang ke Kota P, mbak! Nah kalau mbak sendiri mau kemana?" tanyaku agak berani setelah percakapan mulai terbuka.
"Sama dik! Saya juga mau ke Kota P, tepatnya ke K. Adik P-nya di mana?"
"Sa.. saya di kotanya mbak!"
"Kalau di kotanya.. kenal sama mbak I enggak? Dia itu anaknya pak S yang jadi Kepala SD di K. Dia juga rumahnya di kota-nya."
"Ooh, mbak I yang dulu pernah jadi juara bintang radio ya mbak? Kalau itu sich saya kenal banget, wong itu kakakku yang paling besar kok. Dan dia sekarang malah tinggal di Jakarta ikut suaminya. Sekarang dia ngajar di salah satu SMUN di Halim."
"Ooh jadi adik ini adiknya mbak I ya? Kok saya dulu waktu main ke rumah mbak I nggak pernah ketemu adik?"

Setelah melalui percakapan yang panjang akhirnya aku tahu namanya adalah mbak Yn dan bekerja di Instansi Keuangan di bilangan Kalibata Jakarta Selatan. Ia kebetulan pada saat itu mau pulang untuk cuti selama dua minggu. Dari percakapan itulah aku juga tahu bahwa ia sudah menjadi janda karena suaminya kawin lagi dan ia memilih cerai daripada dimadu. Ia berumur 29 tahun saat itu dan sudah memiliki seorang anak perempuan yang baru berumur 5 tahun yang tinggal dengan Bapak Ibunya mbak Yn di K.


Kami berdua semakin akrab, karena mbak Yn memang orangnya supel dan pintar bicara. Pada saat ia mengeluarkan kue kering untuk dibagikan padaku, tanpa sengaja tanganku dipegangnya. Badanku mulai gemetar tak tahu apa yang harus kulakukan, sehingga aku tetap memegang tangannya yang halus walaupun kue-nya telah kupegang dengan tangan yang satunya. Tanpa sadar kami masih berpegangan tangan untuk beberapa saat dalam kegelapan bus malam yang melaju kencang menembus kegelapan malam.

Tanpa kata-kata kami saling meremas jemari masing-masing dalam kegelapan, karena memang lampu bus telah dimatikan. Hatiku semakin berdebar tak karuan. Apalagi saat kulirik ia juga menengok ke arahku sambil tersenyum. Aku malu sekali, ingin kulepaskan tangannya, tetapi justru ia semakin erat menggenggam jemariku. Bahkan ia menyenderkan tubuhnya ke badanku. Aku semakin gemetar dan panas dingin dibuatnya.
"Dik Gaber kenapa? Kok gemeteran sih?"
"Eh.. oh.. enggak kenapa-kenapa kok mbak!"
"Memang dik Gaber belum pernah punya pacar?"
"Sudah pernah sich mbak.. cuman cinta monyet. Biasa, cuman surat-suratan waktu SMA dulu," gemeteranku semakin kelihatan dalam suaraku.


"Ooh, makanya gemeteran begini. Mbak ngantuk boleh tidur nyandar bahu dik Gaber khan?"
Tanpa menunggu jawaban dariku, mbak Yn telah menyandarkan kepalanya ke tubuhku. Aku yang duduk di dekat jendela jadi semakin terpojok. Entah disengaja atau tidak pada saat ia menyandarkan tubuhnya ketubuhku bagian dadanya yang empuk ketat menekan lenganku. Hal ini membuat aku yang belum pernah berdekatan dengan wanita menjadi sangat terangsang. Batang kemaluanku mulai menggeliat bangun dan mengeras yang menimbulkan rasa sakit karena terjepit celana jeans-ku yang ketat. Kemudian tanganku dilingkarkan kepundaknya dan sekarang ia menyandar di dadaku dengan tangan yang bebas memelukku.

Udara malam yang dingin semakin membuat kami terlena dalam kehangatan saling berpelukan. Apalagi suasana bus yang gelap sangat berpihak pada kami. Tangan mbak Yn bergerak perlahan menyusur tulang iga-ku dan bergerak terus ke atas ke bawah. Aku yang merasa kegelian dan terangsang bercampur aduk jadi satu menjadi sesak napasku. Ia terus menggerakkan tangannya sampai akhirnya ia pun memegang tanganku yang satunya dan dibimbingnya ke arah dadanya. Dengan rasa penasaran dan takut kubiarkan saja apa yang dilakukannya. Aku membiarkan saja tanganku dibimbing kearah dadanya yang kalau kulihat dari kaus yang dikenakannya besarnya sedang. Begitu menyentuh tonjolan bukit yang membusung di balik kaos mbak Yn, tanganku ditekannya. Aku mengikuti saja apa yang dilakukan oleh mbak Yn. Karena belum tahu apa yang musti dilakukan dalam menghadapi situasi semacam ini, tanganku hanya bergerak menekan-nekan seperti apa yang dibimbing mbak Yn tadi.

Sementara itu tangan mbak Yn sudah mulai berpindah. Sekarang tangannya mengelus lututku kearah atas dan balik lagi ke bawah sehingga membuat batang kemaluanku yang kencang menjadi semakin sakit karena terjepit celanaku yang ketat. Aku menggeser kakiku untuk memperbaiki posisi batang kemaluanku yang terjepit celana dangan merenggangkan kedua kakiku agak terbuka. Hal ini membuat tangan mbak Yn semakin leluasa bergerak menyusur paha ku di bagian dalam hingga keselangkanganku dan menekannya dengan lembut begitu tangannya berada di atas bagian celanaku yang menonjol. Napasku semakin sesak mendapat perlakuan yang seumur hidupku baru kurasakan ini. Apalagi kemudian tangan mbak Yn seolah-olah memijat dan meremas batang kemaluanku yang sudah sangat kencang dari luar celana jeans-ku. Sementara tanganku tanpa sadar sudah mulai meremas-remas kedua bukit payudara mbak Yn bergantian dengan gemasnya.

"Sekarang sabuk dik Gaber dilonggarkan," bisik mbak Yn.
"Ken.. kenapa mbak??" bisikku kaget.
"Kalau kencang begini kan ini-nya bisa kesakitan," kata mbak Yn sambil menekan batang kemaluanku dari luar.

Seperti kerbau dicucuk hidungnya aku nurut saja apa yang dikatakan mbak Yn. Kulonggarkan sabukku dan duduk dengan posisi seperti semula. Aku yang semula penakut sekarang menjadi lebih berani. Dengan tabah kutelusupkan tanganku kedalam kaos mbak Yn lewat bawah, kemudian merayap mengelus perutnya yang halus ke atas dan terus keatas hingga berhenti di atas bra mbak Yn yang lembut. Tangan mbak Yn bergerak ke balik punggungnya dan tiba-tiba kurasakan kain penutup bukit payudara mbak Yn jadi longgar. Rupanya tadi mbak Yn membuka kait bra-nya yang ada di belakang. Aku jadi leluasa bergerak meremas dan mengelus kedua bukit payudaranya yang kenyal dan halus silih berganti. Serasa mendapat mainan baru aku dengan gemas dan antusias meremas, mengelus dan meraba-raba kedua tonjolan bukit payudara mbak Yn yang kenyal dan halus itu.

"Mmhhh," napas mbak Yn kudengar mulai memburu saat dengan gemas putting payudaranya yang mulai mengeras itu kupelintir dengan jepitan telunjuk dan ibu jariku. Lalu aku sendiri merasakan sekarang tangan mbak Yn mulai menarik ritsluiting celana jeans-ku dan menyusupkan tangannya kebalik CD-ku. Napasku tertahan dan badanku semakin panas dingin saat tangan mbak Yn yang lembut mulai menyelusup ke dalam CD-ku dan mengusap rambut yang tumbuh di sekitar kemaluanku. Tanganku semakin liar meremas dan meraba kedua bukit kembar di dada mbak Yn, ketika kurasakan ada sesuatu yang meledak-ledak dan mendorong di bawah pusarku karena tangan mbak Yn yang hangat dan lembut kini sudah mulai mengusap dan meremas batang kemaluanku dengan lembut.

Mungkin mbak Yn yang sudah berpengalaman mengetahui keadaanku hingga semakin kencang meremas dan mengurut batang kemaluanku yang sudah sangat kencang. Napasku seolah terhenti, dan mataku erat terpejam saat kurasakan sesuatu yang mendesak di perut bagian bawahku tidak dapat kutahan lagi dan meledak. Badanku serasa mengawang dan kurasakan suatu kenikmatan yang belum pernah kurasakan saat rasa ingin kencing yang tidak dapat kutahan lagi keluar dan membasahi tangan lembut mbak Yn. Crrrtt! Cratt!


"Ahhh!", tanpa sadar aku melenguh. Aku jadi malu sekali pada mbak Yn.
"Enak dik??" bisik mbak Yn mesra.
"Ah, mbak Yn. Saya jadi malu karena mengotori tangan mbak."
"Enggak apa-apa kok. Memang dik Gaber belum pernah keluar itu-nya?"
"Kalau onani sendiri sich pernah mbak, tapi kalau yang begini, be.. belum mbak..."
"Terus kalau tidur sama cewek sudah pernah belum?"
"Be.. belum mbak. Saya enggak berani."
"Nah kalau belum pernah dan ingin merasakan tidur dengan cewek, nanti kita bisa nginap dulu sebelum pulang. Dik Gaber mau enggak?"
"Ah, sa.. saya takut mbak!"
"Lho, takut sama siapa? Kan mbak enggak nggigit, malah bikin kamu keenakan iya kan?"

Aku terdiam karena tidak tahu musti menjawab apa. Di sisi lain aku ingin dan penasaran sekali merasakan bagaimana rasanya tidur dengan cewek, sementara di sisi lain aku merasa takut pada apa. Entahlah aku tidak tahu. Mungkin dogma agama yang telah tertanam dalam diriku bahwa tidur dengan perempuan yang bukan muhrimnya adalah zina, membuat rasa takutku timbul. Lama aku bergulat dalam pikiranku antara ya dan tidak, tetapi rupanya syeitan telah keluar sebagai pemenangnya. Kediamanku ternyata dianggap sebagai persetujuanku.

Bus kami sampai ke Kota P dini hari. Pukul 03.00 bus kami sudah masuk terminal. Sementara untuk pulang harus berganti bus lagi dan belum ada bus yang ke kotaku yang berangkat. Apalagi mbak Yn yang dari kotaku masih harus naik angkutan pedesaan lagi, jadi cukup beralasan kalau kami akhirnya memutuskan untuk menginap. Kami pun akhirnya mencari penginapan yang banyak bertebaran di sekitar terminal.

Singkat cerita kami pun check-in satu kamar. Kemudian aku langsung masuk kamar mandi dan mandi karena risi CD-ku basah sekali oleh air maniku sendiri setelah di bus tadi aku sempat mengalami orgasme karena dikerjain mbak Yn. Selagi mandi tiba-tiba mbak Yn masuk ke kamar mandi dengan tanpa sehelai kain pun menutupi tubuhnya yang putih. Aku terkesiap. Mataku melotot menyaksikan pemandangan luar biasa yang baru seumur-umur kulihat ini. Tubuhnya yang polos berdiri di depan mataku tanpa ada rasa sungkan sama sekali. Kulitnya putih bersih, perutnya yang cukup rata tanpa guratan bekas melahirkan kelihatan serasi dengan tonjolan bukit payudara-nya yang sedang besarnya yang masih kencang menggantung di dada mbak Yn. Putingnya kulihat besar dan berwarna agak kecoklatan. Sementara di bagian bawah perutnya tampak tonjolan bukit yang lebat ditumbuhi bulu-bulu hitam yang sangat lebat. Sehingga kulihat sangat kontras sekali perpaduan antara kulitnya yang putih bersih tanpa cacat berpadu dengan sebentuk warna hitam yang terpusat di bawah perutnya.
Aku masih melongo saat ia memencet hidungku sambil tersenyum dan mengatakan ingin ikut mandi sekalian.

"Aku mandi sekalian aja. Soalnya udah keburu ngantuk, biar tidurnya enak!" demikian ia berkilah.
"Ak.. aku malu mbak," dalam hatiku sebenarnya senang soalnya ini adalah pertama kali aku dapat melihat tubuh wanita telanjang. Syeitan benar-benar telah memanangkan diriku. Yang kuingin pada saat itu adalah cuma rasa penasaran.
"Alaah.. pakai malu segala," desisnya, "Ayo sini mbak mandiin."

Aku diam saja karena tak mampu berkata-kata lagi. Kemudian mbak Yn mengambil sabun dan mulai menggosok tubuhku yang sudah basah dengan tangannya yang penuh sabun. Perlahan rasa nikmat itu menyerangku lagi saat tangan mbak Yn menggosok punggungku dengan sabun dan sebentar-sebentar tonjolan lembut dan hangat di dadanya menekan punggungku dari belakang saat ia menyabun dadaku dari arah belakang.


"Akhhh," aku mendesah panjang saat mbak Yn dengan memelukku ketat dari belakang menyabun tubuhku bagian bawah, aku begitu terangsang. Di punggungku menempel ketat tonjolan bukit payudara yang lembut dan hangat, sedangkan selangkanganku digosok-gosok dan diurut tangan mbak Yn yang lembut. Kupejamkan mataku untuk menikmati sensasi yang luar biasa bagiku. Aku merasakan betapa batang kemaluanku yang sudah tegang berdenyut-denyut dalam genggaman tangan mbak Yn yang licin karena busa sabun. Ia terus mengurut-urut batang kemaluanku ke atas dan ke bawah dengan lembut dengan sesekali diselingi remasan di kantung buah zakarku. Napasku kian memburu dan desahanku kian kencang.

"Ouchh, shhhh, mbaaakkk.. ouchhhhh!" aku hampir saja merasakan adanya sesuatu yang mendesak hendak keluar dari bawah perutku. Dan mbak Yn yang rupanya sudah cukup berpengalaman tahu keadaanku hingga ia menghentikan aksinya.

"Sekarang gantian mbak yang dimandiin dong," pinta mbak Yn tak berapa lama kemudian. Aku pun mengguyur tubuh telanjang mbak Yn dengan air dan kemudian tanganku dengan canggung mulai menyabuni punggungnya.

"Pelan-pelan dik, jangan takut," bisiknya yang membuat keberanian dan rasa pede-ku mulai bangkit. Aku pun mulai meraba (menyabuni) punggung mbak Yn kemudian tanganku mulai berani nakal mulai turun ke pinggulnya, terus turun dan akhirnya dengan gemas tanganku mulai meremas sambil menyabuni buah pantat mbak Yn yang besar dan indah. Lalu setelah puas bermain-main dengan pantat mbak Yn, aku pun mengikuti gaya menyabun mbak Yn tadi. Tanganku merayap ke depan dan mulai menyabuni kedua buah gumpalan yang menggantung indah di dada mbak Yn. Dengan gemas kuurut bukit kembar itu sehingga putingnya mulai mengeras.

"Oohhhh, enaakkk diiik. Terusshhhh, shhhh!" mbak Yn mendesis-desis seperti orang kepedasan. Aku pun tak lupa menempelkan batang kemaluanku yang sudah mengencang sejak tadi ke tengah-tengah belahan buah pantat mbak Yn yang membuatku merasa sangat nikmat. Apalagi mbak Yn kemudian menggoyangkan pinggulnya menggeser dan semakin erat menekankan batang kemaluanku ditengah belahan kedua belah buah pantatnya yang licin karena sabun.

"Ouchh, ter.. ter.. ushh dik," mbak Yn mendesis desis ketika tanganku mulai bergerak-gerak menyabuni gundukan bukit kecil yang lebat ditumbuhi rambut di selangkangan mbak Yn. Tubuhnya semakin liar bergerak menggeser batang kemaluanku yang terjepit di sela-sela bongkahan buah pantatnya. Tubuh kami yang licin sangat membantu pergerakan dan gesekan-gesekan tubuh kami. Hal ini membuat sensasi yang luar biasa bagi kami berdua. Batang kemaluanku yang terjepit diantara belahan buah pantat mbak Yn dan tubuhku sendiri semakin berdenyut denyut. Aku sudah tidak tahan lagi.


"Oochh.. mbaakkk aku su.. sudah tak ku.. aatthh mbaaak!" bisikku di telinganya. Mbak Yn pun menghentikan gerakannya dan memintaku untuk segera membersihkan tubuh kami dari sabun.
Beberapa siraman air dingin ternyata cukup untuk menolongku untuk tidak sampai mengeluarkan air maniku yang sudah mendesak-desak ingin disalurkan. Aku merasa agak cool walau pun batang kemaluanku masih tegak berdiri. Dan setelah selesai mengeringkan tubuh kami dengan handuk, mbak Yn segera menuntunku untuk menuju ke tempat tidur. Dengan masih bertelanjang bulat kami bergandengan tangan dan melemparkan tubuh kami ke tempat tidur double-bed yang empuk.

Kami berbaring saling bersebelahan. Mbak Yn yang sudah berpengalaman rupanya tahu bahwa aku masih sangat hijau dalam hal seperti ini. Dengan serta merta tanganku dibimbingnya ke arah dadanya, sementara tangannya sendiri juga mulai mengelus dadaku. Kembali kami saling raba dan saling pencet. Tanganku segera meremas bukit payudaranya dengan gemas bergantian kanan dan kiri.
"Oohhh, terushhh diiik," Mbak Yn terus mendesah.

"Aahhh!", aku pun ikutan mendesah tatkala tangan mbak Yn kembali mengurut-urut batang kemaluanku dengan lembut. Tubuhku menggigil menahan kenikmatan yang luar biasa ketika tangan mbak Yn mengocok-ngocok batang kemaluanku.

"Mbaak, oohhhh!"
"Sek.. sekarang kamu naik.. diiik.. oochhh" mbak Yn pun rupanya sudah tak tahan lagi. Kemudian dipentangkannya kedua pahanya lebar-lebar dan disuruhnya aku untuk naik keatas perutnya.

Aku pun dengan arahan mbak Yn segera menempatkan diri di tengah-tengah pentangan pahanya dan mulai menindih tubuhnya. Tangan mbak Yn segera memandu batang kemaluanku dan diarahkannya ke tengah-tengah gundukan daging di bawah perutnya yang lebat ditumbuhi rambut.
"Akhhhh!, aku mengerang saat ujung kepala kemaluanku mulai digesek-gesekkan oleh mbak Yn ke celah-celah yang begitu hangat dan sudah basah.

"Doronghh.. pelan-pelannh diik. Ouchhh!!"
"Hkk. Ouchhh," napasku seolah terhenti seketika ketika ujung kepala kemaluanku mulai menerobos celah yang sempit, hangat dan licin di sela-sela paha mbak Yn. Mbak Yn pun kudengar napasnya tertahan "Achhh, oochh, terushh.. doronghhhh!"

Aku terus mengikuti aba-aba mbak Yn. Kutarik pantatku ke atas begitu kurasakan kira-kira hampir separuh batang kemaluanku terbenam dalam celah kemaluan mbak Yn, dan kemudian kudorong lagi ke bawah. Setelah beberapa kali kulakukan hal itu aku disuruh untuk menekan dan membenamkan seluruh batang kemaluanku ke dalam liang kemaluannya "Sekkaranghhh, ma.. masukkanhh.. Ouchhh!", Mbak Yn menjerit tertahan saat kutekan pantatku kuat kuat hingga seluruh batang kemaluanku terbenam kedalam liang kemaluannya yang masih cukup sempit dan sangat hangat. Mbak Yn pun segera menggerakkan pinggulnya memutar.

Baru beberapa putaran dilakukan mbak Yn. Tiba-tiba aku merasakan seolah-olah batang kemaluanku seperti diremas-remas oleh jepitan daging yang licin dan hangat sehingga mataku sampai terpejam erat-erat menahan nikmat yang amat sangat. Aku merasakan seolah olah ada desakan yang maha dahsyat yang mendesak dari bawah pusarku. Desakan itu terlalu kuat untuk dapat kutahan
"Ouuchh.. mbakkk, akk sudahhh oochhhhhh", dengan erangan yang panjang aku merasakan seolah-olah tubuhku tersentak oleh aliran listrik ribuan volt, jiwaku seolah melayang dan kepalaku terdongak ke atas. Mbak Yn yang sudah tahu kondisiku semakin gila memutar pantatnya diangkatnya pantatnya tinggi-tinggi untuk menyongsong sodokanku.

"Terr.. russh. Terushhh.. ohhh.. terussshhhh", desisnya tak henti-henti. Sementara aku sudah tidak mampu lagi menahan ledakan yang sedari tadi kucoba untuk menahannya. Dan crrrt, cratttt! Jebolah pertahananku. Air mani keperjakaanku menyembur di dalam liang kemaluan mbak Yn yang hangat dan memenuhi semua celah yang ada di dalamnya. Badanku masih terkejat-kejat untuk beberapa saat lamanya seolah-olah menuntaskan sisa-sisa kenikmatan yang ada.

"Terr.. ushhh.. diiikkk, terusshhhh!", desisnya berulang-ulang. Namun aku sudah tak mampu bergerak lagi.
Dengan gemas mbak Yn yang rupanya sedang dalam pendakian segera membalik tubuhku dan kini posisinya menindihku. Walau pun sudah terkuras air maniku, namun batang kemaluanku belum begitu mengendur. Sekarang giliran mbak Yn yang bergerak di atas perutku. Tubuhnya bergerak liar seperti seorang joki yang sedang menaiki kuda balap. Payudaranya bergoyang-goyang indah.
"Ayo, putar pinggulmu diikkkh.. ouchhh."


Aku pun mengikuti komandonya. Kugerakkan pinggulku memutar seperti yang diinginkan mbak Yn.
"Ya, ya.. beg..ituuu. Ouchhhh! Terushhhh!" akhirnya kurasakan jepitan liang kemaluan mbak Yn semakin erat menjepit batang kemaluanku. Tubuh mbak Yn tersentak dan matanya membeliak.
"Ouchhhh, terrushhhh," dan akhirnya tubuhnya ambruk di atas perutku.
"Shh.. kamu.. sudah cukup hebbathhh dikk!", napasnya mulai teratur.
"Tapi saya kalah mbak, saya sudah keluar duluan!"
"Enggak apa apa. Mbak juga bisa orgasme kok! Memang kamu baru kali ini merasakan bersetubuh ya dik?"
"Iya mbak. Terima kasih ya mbak telah memberikan pengalaman yang berharga bagi saya."
"Saya justru yang terima kasih, kamu telah memberikan kehangatan pada mbak yang sudah cukup lama tidak merasakan seperti ini sejak bercerai dulu."

Begitulah kami pun lalu beristirahat sambil tetap berpelukan dengan tubuh mbak Yn masih tetap menindihku dan batang kemaluanku masih tetap menancap di dalam kehangatan liang kemaluan mbak Yn.


November 30, 2017

Cerita Sex Ngentot Dengan Gadis SMU yang Sange Berat ! [BONUS VIDEO.3GP] - ceritasexnesia.blogpsot.com



Ceritasexnesia.blogspot.com | Namaku adalah Andi (bukan nama yang sebenarnya), dan aku kuliah di salah satu universitas swasta di Bandung. Aku berasal dari luar daerah dan aku tinggal di kost. Aku pun termasuk orang yang berada, serta sangat menjalankan keagamaan yang kuat. Apalagi untuk mencoba narkoba atau segala macam, tidak deh.

 Kejadian ini bermula pada waktu kira-kira 4 bulan yang lalu. Tepatnya hari itu hari Selasa kira-kira jam 14:12, aku sendiri bingung hari itu beda sekali, karena hari itu terlihat mendung tapi tidak hujan-hujan. Teman satu kostan-ku mengatakan kepadaku bahwa nanti temanya anak SMU akan datang ke kost ini, kebetulan temanku itu anak sekolahan juga dan hanya dia yang anak SMU di kost tersebut.

Setelah lama menunggu akhirnya orang yang ditunggu datang juga, kemudian temanku langsung mengajaknya ke tempat kamarku yang berada di lantai atas. Akhirnya aku dikenali sama perempuan tersebut, sebut saja namanya Ria. Lama-lama kami ngobrol akhirnya baru aku sadari bahwa hari menjelang sore. Kami bertiga bersama dengan temanku nonton TV yang ada di kamarku.

Lama-lama kemudian temanku pamitan mau pergi ke tempat temannya, katanya sih ada tugas. Akhirnya singkat cerita kami berdua di tinggal berdua dengan Ria. Ria hanya menatapku tanpa berkedip, akhirnya dia memberanikan diri untuk menggelitikku dan aku tidak tahu darimana dia mengetahui kelemahanku yang sangat vital itu kontan saja aku langsung kaget dan balik membalas serangan Ria yang terus menerus menggelitikiku.


Lama kami bercanda-canda dan sambil tertawa, dan kemudian diam sejenak seperti ada yang lewat kami saling berpandang, kemudian tanpa kusadari Ria mencium bibirku dan aku hanya diam kaget bercampur bingung. Akhirnya dilepaskannya lagi ciumannya yang ada di bibirku, aku pun heran kenapa sih nih anak? pikirku dalam hati.

Ria pun kembali tidur-tiduran di kasur dan sambil menatapku dengan mata yang uih.. entah aku tidak tahu mata itu seolah-olah ingin menerkamku. Akhirnya dia melumat kembali bibirku dan kali ini kubalas lumatan bibirnya dengan hisapan-hisapan kecil di bibir bawah dan atasnya. Lama kami berciuman dan terus tanpa kusadari pintu kamar belum tertutup, Ria pun memintaku agar menutup pintu kamarku, entah angin apa aku hanya nurut saja tanpa banyak protes untuk membantah kata-katanya.

Setelah aku menutup pintu kamar kost-ku Ria langsung memelukku dari belakang dan mencumbuku habis-habisan. Kemudian kurebahkan Ria di kasur dan kami saling berciuman mesra, aku memberanikan diri untuk menyentuh buah dadanya Ria yang kira-kira berukuran berapa ya..? 34 kali, aku tidak tahu jelas tapi sepertinya begitu deh, karena baru kali ini aku menuruni BH cewek. Dia mengenakan tengtop dan memakai sweater kecil berwarna hitam. Aku menurunkan tanktop-nya tanpa membuka kutangnya.

Kulihat buah dada tersebut.. uih sepertinya empuk benar, biasanya aku paling-paling lihat di BF dan sekarang itu benar-benar terjadi di depan mataku saat ini. Tanpa pikir panjang, kusedot saja buah dada Ria yang kanan dan yang kirinya aku pelintir-pelintir seperti mencari gelombang radio.

Ria hanya mendesah, “Aaahh.. aahh.. uuhh..”

Aku tidak menghiraukan gelagat Ria yang sepertinya benar-benar sedang bernafsu tinggi. Kemudian aku pun kepingin membuka tali BH tanktop-nya. Kusuruh Ria untuk jongkok dan kemudian baru aku melihat ke belakang Ria, untuk mencari resliting kutangnya. Akhirnya ketemu juga dan gundukan payudara tersebut lebih mencuat lagi karena Ria yang baru duduk di bangku SMU kelas 2 dengan paras yang aduhai sehingga pergumulan ini bisa terjadi.



Dengan rakusnya kembali kulumat dada Ria yang tampak kembali mengeras, perlahan-lahan ciumanku pun turun ke bawah ke perut Ria dan aku melihat celana hitam Ria yang belum terbuka dan dia hanya telanjang dada.

Aku memberanikan diri untuk menurunkan celana panjang Ria, dan Ria pun membantu dengan mengangkat kedua pinggulnya.

Ria pun tertawa dan berkata, “Hayo tidak bisa dibuka, soalnya Ria mempunyai celana pendek yang berwarna hitam satu lagi..” ejek Ria sambil tersenyum girang.

Aku pun dengan cueknya menurunkanya kembali celana tersebut, dan kali ini barulah kelihatan celana dalam yang berwarna cream dan dipinggir-pinggirnya seperti ada motif bunga-bunga, aku pun menurunkanya kembali celana dalam milik Ria dan tampaklah kali ini Ria dalam keadaan bugil tanpa mengenakan apapun.

Barulah aku melihat pemandangan yang benar-benar terjadi karena selama ini aku hanya berani berilusi dan nonton tidak pernah berbuat yang sebenarnya. Aku pandangi dengan seksama kemaluan Ria dengan seksama yang sudah ditumbuhi bebuluan yang kira-kira panjangnya hanya 2 cm tapi sedikit, ingin rasanya mencium dan mengetahui aroma kemaluan Ria. Aku pun mencoba mencium perut Ria dan pusarnya perlahan tapi pasti, ketika hampir mengenai sasaran kemaluannya

Ria pun menghindari dan mengatakan, “Jangan dicium tempenya akh.. gelii..”

Ria mengatakan sambil menutup rapat kedua selangkangannya.

Yah, mau bagaimana lagi, langsung saja kutindih Ria, kucium-cium sambil tangan kiriku memegang kemaluan Ria dan berusaha memasukkanya ke dalam selangkangan Ria. Eh, Ria berontak

“iihh.. ge.. li..” ujar Ria.

Tahu-tahu Ria mendorong badanku dan terbaliklah keadaan sekarang, aku yang tadinya berada di atas kini berubah dan berganti aku yang berada di bawah, kuat sekali dorongan perempuan yang berbobot kira-kira 45 kg dengan tinggi 160 cm ini, pikirku dalam hati.

“Eh.. buka dong bajunya! masak sih Ria doang yang bugil Andinya tidak..?” ujar Ria sambil mencopotkan baju kaos yang kukenakan dan aku lagi-lagi hanya diam dan menuruti apa yang Ria inginkan.



Setelah membuka baju kaosku, tangan kanan Ria masuk ke dalam celana pendekku dan bibirnya sambil melumat bibirku. Gila pikirku dalam hati, nih cewek kayaknya sdah berpengalaman dan dia lebih berpengalaman dariku. Perlahan-lahan Ria mulai menurunkan celana pendekku dan muncullah kemaluanku.

Tanpa basa-basi Ria memegangnya dan membimbingnya untuk masuk ke dalam liang senggama miliknya Ria, langsung saja kutepis dan tidak jadi barang tersebut masuk ke lubang kemaluan Ria.

“Eh, jangan dong kalau buat yang satu ini, soalnya gue belum pernah ngelakuinnya..” ujarku polos. “Ngapain kita udah bugil gini kalau kita tidak ngapa-ngapain, mendingan tadi kita tidak usah buka pakaian segala,” ujar Ria dengan nada tinggi.

Akhirnya aku diam dan aku hanya menempelkan kemaluanku di permukaan kemaluan Ria tanpa memasukkanya.

“Begini aja ya..?” ujarku dengan nada polos.

Ria hanya mengangguk dan begitu terasanya kemaluanku bergesek di bibir kemaluan Ria tanpa dimasukkan ke dalam lubang vaginanya milik Ria, aku hanya memegang kedua buah pantat Ria yang montok dan secara sembunyi-sembunyi aku menyentuh bibir kemaluan Ria. Lama kami hanya bergesekan dan tanpa kusadari akhirnya kemaluanku masuk di dalam kemaluan Ria dan Ria terus-terusan menggoyang pantatnya naik-turun.

Aku kaget dan bercampur dengan ketakutan yang luar bisa, karena keperawanan dalam hal ML yang aku jaga selama ini akhirnya hilang gara-gara anak SMU. Padahal sebelum-sebelumnya sudah ada yang mau menawari juga dan dia masih perawan lebih cantik lagi aku tolak dan sekarang hanya dengan anak SMU perjakaku hilang. Lama aku berpikir dan sedangkan Ria hanya naik-turun menggoyangkan pentatnya semenjak aku melamun tadi, mungkin dia tersenyum puas melihat apa yang baru dia lakukan terhadapku.

Yah, kepalang tanggung sudah masuk, lagi nasi sudah jadi bubur akhirnya kugenjot juga pantatku naik-turun secara berlawanan dengan yang dilakukan Ria, dan bunyilah suara yang memecahkan keheningan,

“Cplok.. cplok.. cplok..”

Ria mendesah kenikmatan karena kocokanku yang kuat dilubang vaginanya. Lama kami berada di posisi tersebut, yaitu aku di bawah dan dia di atas.akhirnya aku mencoba mendesak Ria agar dia mau mengganti posisi, tapi dorongan tangannya yang kuat membatalkan niatku, tapi masa sih aku kalah sama cewek, pikirku. Kudorong ia dengan sekuat tenagaku dan akhirnya kami berada di posisi duduk dan kemaluanku tetap berdiri kokoh tanpa dilepas. Ria tanpa diperintah menggerakkan sendiri pantatnya, dan memang enak yah gituan, pikirku dalam hati. Tapi sayang tidak perawan.



Akhirnya kudorong lagi Ria agar dia tiduran telentang dan aku ingin sekali melihat kemaluanku yang besar membelah selangkangan kemaluan Ria, makanya aku sambil memegang batang kemaluanku menempelkannya di lubang kemaluan Ria dan “Bless..” amblaslah semuanya. Kutekan dengan semangat “45” tentunya karena nasi sudah hancur. Kepalang tanggung biarlah kuterima dosa ini, pikirku. Dengan ganasnya dan cepat kuhentakkan kemaluanku keras-keras di lubang kemaluan Ria dan kembali bunyi itu menerawang di ruangan tersebut karena ternyata lubang kemaluan Ria telah banjir dengan air pelumasnya disana, aku tidak tahu pasti apakah itu spermanya Ria, apakah hanya pelumasnya saja? dan Ria berkata,

“Loe.. udah keluar ya..?” ujarnya.

“Sembarangan gue belom keluar dari tadi..?” ujarku dengan nada ketus.

Karena kupikir dia mengejekku karena mentang-mentang aku baru pertama kali beginian seenaknya saja dia menyangka aku keluar duluan. Akhirnya lama aku mencumbui Ria dan aku ingin segera mencapai puncaknya. Dengan cepat kukeluarkan kemaluanku dari lubang kemaluannya dan kukeluarkan spermaku yang ada diperutnya Ria, karena aku takut kalau aku keluarkan di dalam vaginanya aku pikir dia akan hamil, kan berabe. Aku baru sekali gituan sama orang yang yang tidak perawan malah disuruh tanggung jawab lagi. Gimana kuliahku!

Ria tersenyum dengan puas atas kemenangannya menggodaku untuk berbuat tidak senonoh terhadapnya. Huu, dasar nasib, dan semenjak saat itu aku sudah mulai menghilangkan kebiasaan burukku yaitu onani, dan aku tidak mau lagi mengulang perbuatan tersebut karena sebenarnya aku hanya mau menyerahkannya untuk istriku seorang. Aku baru berusia 21 tahun saat ini. Aku nantikan keritik dan saran dengan apa yang terjadi denganku saat ini dan itu membuatku shock. KLIK DI SINI UNTUK MENONTON VIDEONYA

Monday, November 27, 2017

November 27, 2017

Cerita Sex Ngentot Janda Bokep Bernafsu Kuda 18+ [Video 3gp] - ceritasexnesia.blogspot.com


ceritasexnesia.blogspot.com - Telah belasan tahun berpraktek aku di kawasan kumuh ibu kota, tepatnya di kawasan Pelabuhan Rakyat di Jakarta Barat. Pasienku lumayan banyak, namun rata-rata dari kelas menengah ke bawah. Jadi sekalipun telah belasan tahun aku berpraktek dengan jumlah pasien lumayan, aku tetap saja tidak berani membina rumah tangga, sebab aku benar-benar ingin membahagiakan isteriku, bila aku memilikinya kelak, dan kebahagiaan dapat dengan mudah dicapai bila kantongku tebal, simpananku  banyak di bank dan rumahku besar. Namun aku tidak pernah mengeluh akan keadaanku ini.

  

Aku tidak ingin membanding-bandingkan diriku pada Dr. Susilo yang ahli bedah, atau Dr. Hartoyo yang spesialis kandungan, sekalipun mereka dulu waktu masih sama-sama kuliah di fakultas kedokteran sering aku bantu dalam menghadapi ujian.

Mereka adalah bintang kedokteran yang sangat cemerlang di bumi pertiwi, bukan hanya ketenaran nama, juga kekayaan yang tampak dari Baby Benz, Toyota Land Cruiser, Pondok Indah, Permata Hijau, Bukit Sentul dll. Dengan pekerjaanku yang melayani masyarakat kelas bawah, yang sangat memerlukan pelayanan kesehatan yang terjangkau, aku memperoleh kepuasan secara batiniah, karena aku dapat melayani sesama dengan baik.


Namun, dibalik itu, aku pun memperoleh kepuasan yang amat sangat di bidang non materi lainnya. Suatu malam hari, aku diminta mengunjungi pasien yang katanya sedang sakit parah di rumahnya. Seperti biasa, aku mengunjunginya setelah aku menutup praktek pada sekitar setengah sepuluh malam. Ternyata sakitnya sebenarnya tidaklah parah bila ditinjau dari kacamata kedokteran, hanya flu berat disertai kurang darah, jadi dengan suntikan dan obat yang biasa aku sediakan bagi mereka yang kesusahan memperoleh obat malam malam, si ibu dapat di ringankan penyakitnya. Saat aku mau meninggalkan rumah si ibu, ternyata tanggul di tepi sungai jebol, dan air bah menerjang, hingga mobil kijang bututku serta merta terbenam sampai setinggi kurang lebih 50 senti dan mematikan mesin yang sempat hidup sebentar.

Air di mana-mana, dan aku pun membantu keluarga si ibu untuk mengungsi ke atas, karena kebetulan rumah petaknya terdiri dari 2 lantai dan di lantai atas ada kamar kecil satu-satunya tempat anak gadis si ibu tinggal. Karena tidak ada kemungkinan untuk pulang, maka si Ibu menawarkan aku untuk menginap sampai air surut. Di kamar yang sempit itu, si ibu segera tertidur dengan pulasnya, dan tinggallah aku berduaan dengan anak si ibu, yang ternyata dalam sinar remang-remang, tampak manis sekali, maklum, umurnya aku perkirakan baru sekitar awal dua puluhan. “Pak dokter, maaf ya, kami tidak dapat menyuguhkan apa apa, agaknya semua perabotan dapur terendam di bawah”, katanya dengan suara yang begitu merdu, sekalipun di luar terdengar hamparan hujan masih mendayu dayu.
“Oh, enggak apa-apa kok Dik”, sahutku.


Dan untuk melewati waktu, aku banyak bertanya padanya, yang ternyata bernama Sri. Ternyata Sri adalah janda tanpa anak, yang suaminya meninggal karena kecelakaan di laut 2 tahun yang lalu. Karena hanya berdua saja dengan ibunya yang sakit-sakitan, maka Sri tetap menjanda. Sri sekarang bekerja pada pabrik konveksi pakaian anak-anak, namun perusahaan tempatnya bekerja pun terkena dampak krisis ekonomi yang berkepanjangan.

Saat aku melirik ke jam tanganku, ternyata jam telah menunjukkan setengah dua dini hari, dan aku lihat Sri mulai terkantuk-kantuk, maka aku sarankan dia untuk tidur saja, dan karena sempitnya kamar ini, aku terpaksa duduk di samping Sri yang mulai merebahkan diri. Tampak rambut Sri yang panjang terburai di atas bantal. Dadanya yang membusung tampak bergerak naik turun dengan teraturnya mengiringi nafasnya. Ketika Sri berbalik badan dalam tidurnya, belahan bajunya agak tersingkap, sehingga dapat kulihat buah dadanya yang montok dengan belahan yang sangat dalam. Pinggangnya yang ramping lebih menonjolkan busungan buah dadanya yang tampak sangat menantang.

Aku coba merebahkan diri di sampingnya dan ternyata Sri tetap lelap dalam tidurnya. Pikiranku menerawang, teringat aku akan Wati, yang juga mempunyai buah dada montok, yang pernah aku tiduri malam minggu yang lalu, saat aku melepaskan lelah di panti pijat tradisional yang terdapat banyak di kawasan aku berpraktek. Tapi Wati ternyata hanya nikmat di pandang, karena permainan seksnya jauh di bawah harapanku. Waktu itu aku hampir-hampir tidak dapat pulang berjalan tegak, karena burungku masih tetap keras dan mengacung setelah ’selesai’ bergumul dengan Wati.

Maklum, aku tidak terpuaskan secara seksual, dan kini, telah seminggu berlalu, dan aku masih memendam berahi di antara selangkanganku. Aku mencoba meraba buah dada Sri yang begitu menantang, ternyata dia tidak memakai beha di bawah bajunya. Teraba puting susunya yang mungil. dan ketika aku mencoba melepaskan bajunya, ternyata dengan mudah dapat kulakukan tanpa membuat Sri terbangun. Aku dekatkan bibirku ke putingnya yang sebelah kanan, ternyata Sri tetap tertidur.



Aku mulai merasakan kemaluanku mulai membesar dan agak menegang, jadi aku teruskan permainan bibirku ke puting susu Sri yang sebelah kiri, dan aku mulai meremas buah dada Sri yang montok itu. Terasa Sri bergerak di bawah himpitanku, dan tampak dia terbangun, namun aku segera menyambar bibirnya, agar dia tidak menjerit. Aku lumatkan bibirku ke bibirnya, sambil menjulurkan lidahku ke dalam mulutnya. Terasa sekali Sri yang semula agak tegang, mulai rileks, dan agaknya dia menikmati juga permainan bibir dan lidahku, yang disertai dengan remasan gemas pada ke dua buah dadanya.

Setalah aku yakin Sri tidak akan berteriak, aku alihkan bibirku ke arah bawah, sambil tanganku mencoba menyibakkan roknya agar tanganku dapat meraba kulit pahanya. Ternyata Sri sangat bekerja sama, dia gerakkan bokongnya sehingga dengan mudah malah aku dapat menurunkan roknya sekaligus dengan celana dalamnya, dan saat itu kilat di luar membuat sekilas tampak pangkal paha Sri yang mulus, dengan bulu kemaluan yang tumbuh lebat di antara pangkal pahanya itu. Kujulurkan lidahku,

kususupi rambut lebat yang tumbuh sampai di tepi bibir besar kemaluannya. Di tengah atas, ternyata clitoris Sri sudah mulai mengeras, dan aku jilati sepuas hatiku sampai terasa Sri agak menggerakkan bokongnya, pasti dia menahan gejolak berahinya yang mulai terusik oleh jilatan lidahku itu. Sri membiarkan aku bermain dengan bibirnya, dan terasa tangannya mulai membuka kancing kemejaku, lalu melepaskan ikat pinggangku dan mencoba melepaskan celanaku.

Agaknya Sri mendapat sedikit kesulitan karena celanaku terasa sempit karena kemaluanku yang makin membesar dan makin menegang. Sambil tetap menjilati kemaluannya, aku membantu Sri melepaskan celana panjang dan celana dalamku sekaligus, sehingga kini kami telah bertelanjang bulat, berbaring bersama di lantai kamar, sedangkan ibunya masih nyenyak di atas tempat tidur. Mata Sri tampak agak terbelalak saat dia memandang ke arah bawah perutku, yang penuh ditumbuhi oleh rambut kemaluanku yang subur, dan batang kemaluanku yang telah membesar penuh dan dalam keadaan tegang, menjulang dengan kepala kemaluanku yang membesar pada ujungnya dan tampak merah berkilat. Kutarik kepala Sri agar mendekat ke kemaluanku, dan kusodorkan kepala kemaluanku ke arah bibirnya yang mungil. Ternyata Sri tidak canggung membuka mulutnya dan mengulum kepala kemaluanku dengan lembutnya. Tangan kanannya mengelus batang kemaluanku sedangkan tangan kirinya meremas buah kemaluanku.


Aku memajukan bokongku dan batang kemaluanku makin dalam memasuki mulut Sri. Kedua tanganku sibuk meremas buah dadanya, lalu bokongnya dan juga kemaluannya. Aku mainkan jariku di clitoris Sri, yang membuatnya menggelinjang, saat aku rasakan kemaluan Sri mulai membasah, aku tahu, saatnya sudah dekat. Kulepaskan kemaluanku dari kuluman bibir Sri, dan kudorong Sri hingga telentang. Rambut panjangnya kembali terburai di atas bantal.

Sri mulai sedikit merenggangkan kedua pahanya, sehingga aku mudah menempatkan diri di atas badannya, dengan dada menekan kedua buah dadanya yang montok, dengan bibir yang melumat bibirnya, dan bagian bawah tubuhku berada di antara kedua pahanya yang makin dilebarkan. Aku turunkan bokongku, dan terasa kepala kemaluanku menyentuh bulu kemaluan Sri, lalu aku geserkan agak ke bawah dan kini terasa kepala kemaluanku berada diantara kedua bibir besarnya dan mulai menyentuh mulut kemaluannya. Kemudian aku dorongkan batang kemaluanku perlahan-lahan menyusuri liang sanggama Sri.

Terasa agak seret majunya, karena Sri telah menjanda dua tahun, dan agaknya belum merasakan batang kemaluan laki-laki sejak itu. Dengan sabar aku majukan terus batang kemaluanku sampai akhirnya tertahan oleh dasar kemaluan Sri. Ternyata kemaluanku cukup besar dan panjang bagi Sri, namun ini hanya sebentar saja, karena segera terasa Sri mulai sedikit menggerakkan bokongnya sehingga aku dapat mendorong batang kemaluanku sampai habis, menghunjam ke dalam liang kemaluan Sri. Aku membiarkan batang kemaluanku di dalam liang kemaluan Sri sekitar 20 detik, baru setelah itu aku mulai menariknya perlahan-lahan, sampai kira-kira setengahnya, lalu aku dorongkan dengan lebih cepat sampai habis.

Gerakan bokongku ternyata membangkitkan berahi Sri yang juga menimpali dengan gerakan bokongnya maju dan mundur, kadangkala ke arah kiri dan kanan dan sesekali bergerak memutar, yang membuat kepala dan batang kemaluanku terasa di remas-remas oleh liang kemaluan Sri yang makin membasah. Tidak terasa, Sri terdengar mendasah dasah, terbaur dengan dengusan nafasku yang ditimpali dengan hawa nafsu yang makin membubung. Untuk kali pertama aku menyetubuhi Sri, aku belum ingin melakukan gaya yang barangkali akan membuatnya kaget, jadi aku teruskan gerakan bokongku mengikuti irama bersetubuh yang tradisional, namun ini juga membuahkan hasil kenikmatan yang amat sangat.


Sekitar 40 menit kemudian, disertai dengan jeritan kecil Sri, aku hunjamkan seluruh batang kemaluanku dalam dalam, kutekan dasar kemaluan Sri dan seketika kemudian, terasa kepala kemaluanku menggangguk-angguk di dalam kesempitan liang kemaluan Sri dan memancarkan air maniku yang telah tertahan lebih dari satu minggu. Terasa badan Sri melamas, dan aku biarkan berat badanku tergolek di atas buah dadanya yang montok. Batang kemaluanku mulai melemas, namun masih cukup besar, dan kubiarkan tergoler dalam jepitan liang kemaluannya. Terasa ada cairan hangat mengalir membasahi pangkal pahaku. Sambil memeluk tubuh Sri yang berkeringat, aku bisikan ke telinganya, “Sri, terima kasih, terima kasih. KLIK DI SINI UNTUK MENGUNDUH / MENONTON VIDEO BOKEP LENGKAP
November 27, 2017

Cerita Sex Ngentot Malam Pertama Bersama Suamiku [BONUS VIDEO] 18+ - Ceritasexnesia.blogspot.com

   

Ceritasexnesia.blogspot.com - Suamiku berusia 27 tahun lumayan jauh usianya denganku, panggil saja nama suami ku Dedi. Pada bulan April kemarin kami baru saja melsayakan pernikahan, dan undangan yang datang cukup banyak karena semua teman-teman dan saudara dari jauh pada datang. Setelah selesai resepsi pernikahan kira-kira jam 10 an malam kamipun putuskan untuk beristirahat karena kelelahan seharian menerima undangan. Saya pun mandi bersih-bersih dan membaringkan badan di ranjang yang di rias.

“Honey, Aa lemes pijitin dong…” sambil bernada manja suami ku meminta ku untuk memijitinnya,



Karena saya juga kelelahan jadi saya pun menolaknya,
“ayo dong Honey, pijitin Aa… dosa loh kalo gak nurut sama suami”, saya pun terpaksa harus menurutinya, maklum saya baru jadi seorang istri
“ya udah deh a, Honey pijitin, tapi gantian yah a, saya juga pegel – pegel a”,
“Iyah istriku sayang,,,, nanti Aa pijitin malah nanti pijitnya di kasih plus, plus cium. Hehe”,
“Ishh, si Aa udah genit ajah,, :P”, saya pun mulai pijitin kakinya.
saya pijitin kakinya eh, si Aa ternyata malah mengerang yang aneh – aneh,
“aahhh,,, uuhhh, enak Honey,,,” saya langsung lepasin pijitan ku
“gantian dong a, saya juga pegel,,,” lalu suamiku pun mulai memijit – mijit kaki saya, entah kenapa saat telapak tangannya menyentuh kulit ku, saya menjadi merinding dan merasa terangsang dan ternyata pijitan suamiku makin naik dari betis lalu ke paha ( Cerita Sex 2016 )

“aduuhhh,,,,”,
“Kenapa Honey,,? enak pijitan Aa ?”, saya sadar saya mulai terangsang, namun saya malu menampakkan muka merangsang saya, “Honey, malam pertama nih ?”,
“emang kenapa a?” saya pura – pura blo’on karena malu untuk membahasnya, tak lama ternyata pijatan tangan suamiku terus naik dan berhenti di selangkangan paha saya, saya sudah tak bisa lagi menyembunyikan rasa merangsangku, saya pun mengerang
“emmhhhh,,,,, uhhhh….”,
“kenapa Honey?” saya hanya dia dan mulai mendesah,
“udah gak kuat yah Honey?” dalam hati saya berkata “suamiku lama nih, saya udah gak kuat juga”.


Suamiku terus saja memijat-mijat selangkangan ku, sesekali dia menyetuh mekiw ku dengan jari kelingkingku dan membuat saya sulit menahan gairahku. Karena saya sudah tak kuat lagi, saya langsung bangun dan merangkul suamiku serta ku kecup bibirnya dengan liar,
“emmhhh,,,emmmhhh… ayo mas”,
“emh – emh, udah gak kuat yah ?”, saya tidak menghiraukan ucapan suamiku, saya langsung bukakan saja baju dan celana suami ku dan suamiku pun membukakan baju ku,
“Honey, pegang coba burung Aa, terus kocok pelan – pelan biar berdirinya tegak”, sayapun perlahan memegang burung suamiku yang lumayan panjang kira – kira 15 Cm, entah kenapa setelah saya memegang burung suami ku, saya malah menjadi semakin tak tahan ingin memasukanny ke dalam mekiw ku,

“Aa, masukin yah…?”,
“emh – emh, si Honey bener – bener udah gak sabar nih ya,,,” saya pun melentangkan badan ku, dan suamiku pun mulai menyodorkan burungnya ke arah mekiwku, setelah menempel burungnya di mekiw ku, suamiku malah menggesek – gesekkan kepala burungnya di titil ku dan itu membuat saya semakin terangsang, saya merasakan saya akan orgasme
“uuhhhhh,,,,,ahhhh,,,,”,”jangan berisik Honey sayang yang lain belum pada tidur”, saya pun lemas karena telah orgasme duluan, namun suamiku terus menggesek – gesekkan burungnya ke titil ku, saya merasa geli namun setelah beberapa saat saya merasa terangsang kembali, dan kini burung suamiku siap masuk kandang,
“pelan – pelan Aa, perih”,”iyah sayang,,,” sedikit demi sedikit burung suamiku pun masuk
“errrrmmhh,,, sakit Aa..” dan Sleppp !! burung suamiku pun masuk sepenuhnya ke mekiw ku, saya merasa perih, sakit dan ksaya merasa ada yang mengganjal di mekiw ku,
“arrgghh,,,,” perlahan suamiku menarik burungnya dan memasukannya lagi pula secara perlahan,

Setelah beberapa kali genjotan rasa sakit yang pertama kali saat burung suami ku masuk berubah menjadi rasa yang nikmat dan membuat saya semakin bergairah.
setelah beberapa kali genjotan lalu kita pun mengganti posisi,
” Honey, berdiri terus nungging yah,,,”,
“heemmhh,,, tapi matiin lampunya Aa, Honey malu”.


“ya udah Aa matiin,,,”. Lalu saya pun berdiri dan tangan ku berpegangan pada jendela kamar, tiba – tiba Sleeepppp !! burung suamiku masuk melalui jalan belakang, saya pun kaget namun itu membuat saya semakin liar saja menghadapi suamiku, dia genjot perlahan burungnya lalu kedua tangannya masuk di sela – sela ketiak ku memegang tete ku dan mempermainkan puting ku,
“emmmrrrrhhhh……..”,”hessssshhh,,, aaarrrrhhhhh” saya merasa sudah tidak tahan lagi karena putingku di permainkan sehingga membuatku semakin lebih terangsang dan akhirnya

“aarrgggghhhhh,,,,,,,,,,” saya tarik rambut suamiku dengan repleks,
“udah Honey,,,?” saya hanya diam saja, karena sesungguhnya saya orgasme kedua kalinya, tiba – tiba suamiku pun menyuruhku untuk ganti posisi, kali ini suamiku terlentang di bawah dan saya dia atas
“masukin sama Honey burung Aa nya yah,,,” dan Sleeeppp !!
“Arrrrhhhhgggg,,,,” posisi ku di atas ternyata lebih nikmat dari posisi ku yang tadi, saya pun menggenjot suamiku naik turun


“arrrhhh enak Honey,,” saya merasa posisi ku di atas membuat ku lebih cepat untuk orgasme
“Honey,,, arrrhhh Honey,,,”, suamiku sepertinya akan orgasme pula dan saat saya goyang kan pinggulku secara memutar suamiku pun meladeninya dengan cara menggerakan pinggulnya juga dan akhirnya seperti ada cairan kental yang deras menyembur mekiw ku

“aaarrrrgghhh Honey…” ternyata suamiku telah oragasme namun setelah beberapa saat suamiku orgasme saya pun sepertinya akan merasakan hal yang sama seperti ada aliran listrik yang berjalan dari seluruh tubuhku menuju mekiw ku dan akhirnya
“aaarhhhhhh,,,,,,,,,,,,,,,aarrrhhhhh” saya pun lemas dan jatuh di pelukan suamiku, dan kami pun tertidur sampai lelap dan burung suamiku pun masih tertancap di mekiw ku sampai pagi.

Thursday, November 16, 2017

November 16, 2017

CERITA SEX NGENTOT WANITA HAMIL 18+ - CERITASEXNESIA.BLOGSPOT.COM


Cerita Dewasa Terbaru 2018 Ngentotin Wanita Hamil – Awal 1990, saya kuliah di Universitas Nagri di Surabaya. Saya punya pacar bernama Dini yang umurnya tiga tahun dibawah saya. Kami pacaran lumayan lama, sekitar 4 tahun. Bodinya seksi, cantik dan pintar. Terus terang banyak teman yang cemburu, soalnya saya waktu itu gondrong, kumel dan metal. Maklum gitaris band rock amatiran. Biarpun begitu, rata-rata teman se-band saya sekarang sudah top dan sering tampil di TV. Sebutin saja 3 grup musik asal Surabaya, bukannya sombong, 10 tahun lalu mereka penah ngeband bersama saya. Dini putus sejak saya kembali ke Jakarta (1994) dan bekerja di bank swasta. Saya sendiri akhirnya dapat pengganti Dini, dan sudah menikah sejak 1999 lalu.

Cerita Ngentot Indonesia Tidak disangka, Juli 2001 saya bertemu dengannya. Ternyata ia sudah menikah dengan teman band saya. Saya tidak akan menyebutkan nama band-nya, yang jelas mereka sekarang nomor satu dan baru konser bersama grup Inggris di Senayan. Kami pun mengobrol bersama (sama suaminya juga) dan bercerita masa lalu. Mereka tinggal di Bekasi, sedang saya di kawasan Jakarta Selatan. Periode Agustus-September, band mereka tur keliling Indonesia. Waktu itu Dini sedang hamil 5 bulan dan ia tidak mau tinggal sendirian, ia menginap di markas band, yang jaraknya hanya 5 km dari rumah saya, tentu saja ada beberapa kru band yang menemaninya.

Novel Seks Saya pun rajin datang, bukannya ngelaba, tapi asyik ngobrol tentang band dan alat musik bersama krunya. Dini kadang ikutan, tapi lebih sering di kamar nonton VCD. Kejadiannya seminggu kemudian. Krunya terpaksa menyusul band ke Palu (Sulawesi), sebab panitia di sana ‘bloon’ tidak mengerti mengeset alat plus panggung. Karena sendirian lagi, saya mengajak Dini menginap di rumah. Toh istri saya sudah kenal dengannya dan suaminya. Oh ya, istri saya tidak tahu kalau Dini itu mantan saya.

Waktu itu Rabu malam. Istri saya sejak pagi ke rumah orangtuanya, sebab ayahnya sakit (padahal hanya kangen) dan baru pulang Kamis siang. Saya dan Dini pun mengobrol lagi sambil nonton VIP yang diputar di AXN.

“Kamu masih seneng cewek yang toketnya segede Pamela Anderson..?” tanya Dini iseng.
“Seneng sih, asal kenceng. Cuma kalau kegedean malah ngeri..,” jawab saya cuek sambil menyalakan laptop.
“Eh katanya banyak situs porno Indonesia ya..? Bukain dong..!” ujarnya tiba-tiba.
“Entar kalau kepingin gimana..? Banyak setan lewat lo..,” jawab saya.
“Udah deh.., bukain dulu..!”

Saya tahu Dini dulu termasuk yang punya nafsu besar dalam sex. Jaman pacaran, kami rajin menonton BF bersama supaya menambah pengetahuan. Saya pun membukakan situs ceritasexnesia.blogpsot.com , dan saya membiarkan dia membaca sendiri. Setengah jam kemudian rautnya sudah berubah merah padam.

“Emang bener ada kisah asli kaya gini..?” tanya Dini.
“Lu mau bikin cerita..?” tantang saya.
“Gua nggak bisa ngarang,” lanjutnya sambil tangannya menggaruk-garuk selangkangan.
Jangan ngeres dulu, doi pakai long dress ibu-ibu hamil. Dia menggaruk karena memang gatal. Tidak banyak bicara, saya langsung duduk di sebelahnya, dan pura-pura membaca bersama sambil menempelkan ke pipinya.



“Andi, gua bisa horny nih. Tolongin, ya.. tapi janji lo jangan bilang siapa-siapa..”
Jawabannya hanya satu, “Beres..”
Saya pun mengusap pahanya sambil mencium pipinya. Eh, dia malah kasih bibir dan melumat lidah saya. Wah, masih galak juga nih anak.
“Ndi, si Roni (suaminya) udah 3 bulan tak mau main. Padahal lu tahu sendiri, orang hamil kan nafsunya gede,” kata Dini sambil menggosok celana pendek saya.

Biarpun hamil, body Dini masih cihuy. Kulitnya seputih salju dan susunya lumayan kencang, tidak terlalu besar. Kami pun berpagutan sambil mencopot baju masing-masing.
“Ndi, jangan kaget, ya..” bilang Dini pelan sambil melolosi longdresnya.
Ternyata ia tidak memakai celana dalam.
“Soalnya dari tadi aku udah 5 kali pipis (katanya sih bawaan orang hamil) jadi males pakai. Lagian, lu kan nggak nafsu ama ibu hamil.” jawabannya kali ini salah.

Melihat pemandangan itu sangat menggiurkan. Bayangkan, perutnya membuncit dan bulu kemaluannya bertaburan lebat. Padahal dulu saya paling tidak mau kalau melihat cewek gendut, apalagi berbulu lebat. Ternyata seksi sekali.
“Ndi, gua susah posisi macem-macem. Standar aja ya..,”
Saya berdiri dan ia duduk di karpet sambil menghisap batang kemaluan saya.
“Gila nih barang. Ditinggal 9 tahun malah tambah gede,” katanya diiringi suara slurp.., slurp.
Saya tidak dapat menjawab, hanya merem melek keenakan. Dari belasan cewek yang pernah saya tiduri, Dini adalah ‘the best sucker’. Hisapannya lebih kencang dari vacuum cleaner.

Sepuluh menit kemudian giliran saya menyapu. Bulu kemaluannya yang lebat dan tebal ternyata membuat batang kejantanan saya semakin tegang. Posisi saya yang jongkok mendapat pemandangan baru, hutan lebat dengan perbukitan plus gunung kembar. Perutnya yang hamil 5 bulan ternyata membuat sensasi tambahan. Lidah saya pun menerobos bibir vaginanya dan mengenai bagian dalam.
“Aduuh.., itilku kena, terus, jangan ditarik..!” kata Dini sambil tangannya menjambak rambut saya.
Hanya lima menit kemudian ia berteriak, “Ndi.., mau keluar nih. Telan ya..!”
Saya jilat cairan yang membasahi vaginanya.
“Gilaa, enak bener. Nyesel nih gua putusin elu,” teriak Dini sambil bersandar di sofa.
“Tunggu setengah jam, ya.. Ndi. Entar gantian elu gua puasin.”

Kami pun kembali mengakses vocland.com untuk mencari bokep sambil ngemil Pringles, makanan favorit kami zaman dulu.
“Ndra, lagi dong, cepetan..! Entar istrilu dateng, berabe kan..?”
Kami pindah ke ruang tamu. Kami dulu suka eksperimen di berbagai lokasi. Dapur, taman, loteng, bioskop dan lain-lain.

Dini ternyata punya cara baru. Ia menari erotis diiringi lagu Samba Pati-nya Santana. Kemudian menarik kepala saya dan dipaksa menghisap payudaranya. Awalnya enak benar, lama-lama kok ada yang aneh. Tahunya, menetes ASI!
“Gua kan hamil, ya.. keluar dong. Rasanya enak bener kalau keluar. Gua sering maen pakai alat pengisap ASI sambil onani,” kata Dini tanpa ditanya.

Ia kemudian mendorong wajah saya dan memencet putingnya hingga ASI menyemprot deras ke wajah saya. Persis seperti gambar di websites lactating. Kemudian ia tiduran dan batang kemaluan saya dijepit di antara payudaranya yang masih menetes susu. Waduh, sensasinya luar biasa. Lalu inilah yang ditunggu. batang kemaluan saya digenggam kencang dan seakan dipaksa masuk liang vaginanya.
“Goyang, Ndi, yang keras kaya dulu..!”
Ternyata vagina cewek hamil itu lebih kencang ketimbang biasa, batang kemaluan saya serasa dipijat.

Selama melakukan senggama, Dini masih mengarahkan putingnya ke wajah saya, hingga susunya menciprati mata. Hampir 20 menit kami bergulat di karpet ruang tamu.
“Ndi, jangan berhenti. Lu tunggu semenit lagi, dan rasain ya..!”
Saya kira dia mau keluar lagi. Tiba-tiba terasa penis saya basah. Dini kencing!
“Ndi, jangan dicabut, please.. Gua baru sekarang nih kesampaian.”
Ternyata Dini ingin bersenggama sambil kencing. Saya pernah baca di buku ‘rahasia memuaskan suami’ teknik ini. Memang hebat. Kalian pada cobain deh. Nafsu saya tidak tahan merasakan sensasi ini.

“Gua mau keluar Din. Di dalam apa dimana..?” tanya saya tersengal-sengal.
“Di tetekku aja. Biar kulitnya halus dan kencang.”
Saya cabut batang kemaluan saya dan sama tangannya langsung dijepit ke tengah payudaranya. Beberapa detik kemudian, muncrat lah sperma saya membanjiri gunung kembarnya. Bayangkan posisinya teman. Kaki saya hampir patah, sebab saya berjinjit (Dini kan perutnya hamil) jadi tidak bisa telentang di atasnya.

Saya kira permainan telah selesai. Tapi Dini punya sesi tambahan. Batang kemaluan saya yang belepotan peju ditambahkan ASI yang terus-terusan diperas, kemudian diletakkan di dalam tangannya dan diminum. Saya yang bengong langsung ditarik dan kami berciuman.
“Biar adil. Gua minum peju, elu minum peju memiaw dan kita berdua dapat susu.”

Kami kembali ke ruang tengah nonton TV sambil makan Pringles. Rasa asinnya dapat mengusir ‘nek minum ASI dan sperma.

“Roni tak suka gaya macem-macem. Mungkin ia kebanyakan main sama fans ceweknya, jadi bosan. Ya.. ini pembalasannya. Cuma, gua cinta Roni,” katanya kalem.

Saya hanya tersenyum, sebab saya tahu persis fans cewek grup ini banyak sekali. Waktu main di Senayan kemarin, saya kecipratan satu cewek SMA yang body-nya aduhai. Mereka menginap di hotel H yang mewah di Senayan, jadi mudah sekali mengajak fans-nya. Lagian itu hanya fans, pikir saya manajernya.



“Elu masih sering nonton BF nggak? Ini gaya sering gua baca di majalah K dan buku lain. Pingin nyobain, tapi gua kan bukan cewek gampangan. Lagian udah kawin,” tukas Dini sambil mengelus batang kemaluan saya.
“Din, bentar ya.. gua mau kencing nih..!” kata saya.
“Eit.., ntar dulu. Kini giliran elu nyobain.”

Ia kembali membuka vaginanya dan menarik batang penis saya.
“Masukkin terus pipis di dalem..!” perintahnya.
Saya pun menurut. Waduh rasanya lebih hebat daripada sperma muncrat.
“Enak kan..?” lanjutnya ringan.

Kemudian kami mandi air panas bersama dan tidur. Hanya saja ia tidur di kamar depan, saya di kamar saya. Daripada ketahuan istri bisa perang kaya USA vs Afganistan. Dan sekali lagi dugaan saya salah. Esoknya istri saya datang sambil tersenyum.

“Enak main ama Dini..?” tanyanya.
Saya awalnya tidak mau mengaku. Baru kemudian istri saya bilang, “Itu emang rencana kita. Dini udah minta izin. Makanya aku nginep di rumah bokap. Aku sih oke aja, asal nanti kita bisa main bertiga.”
Saya hanya terbengong.
November 16, 2017

Cerita Seks Ngentot dengan Ibu Rumah Tangga 18+ - Ceritasexnesia.blogspot.com


Sebelum melanjutkan Cerita Dewasa saya ingin bercerita sedikit tentang reaksi saya melihat ibu menyusui sebelum cerita ini bermula, Entah kenapa setiap melihat ibu menyusui saya jadi kepengen ikut nyusu, dan akhirnya keinginan itupun terwujud.

Hampir tiap sore beberapa minggu ini, kegemaraanku untuk bersepeda ke lingkungan tempat tinggalku muncul kembali. Kesehatan memang salah satu alasan kenapa hal ini sering aku lakukan sekarang, namun ada alasan lain yang kemudian menjadi alasan utamaku yaitu seorang cewek atau lebih tepatnya seorang ibu Rumah tangga/tante di salah satu daerahku. Mbak Dewi, begitulah aku sering memanggilnya. Perawakan dengan tinggi 168 cm, berwajah khas orang kota gudeg dan padat berisi khas seorang ibu-ibu muda jaman sekarang. Aku, Dana, seorang mahasiswa tingkat akhir di salah satu perguruan tinggi ternama di Indo.

Langsung aja Cerita dewasa nya ya?
Saat aku bersepeda, aku selalu bertemu dengan mbak dewi, dia selalu menggendong anaknya yang masih berumur 2 tahun di sebuah SD dekat rumahku sambil menyuapi makanan ke anaknya. Dan sering pula aku memergoki mbak Dewi sedang menyusui anaknya tersebut, pemandangan itulah yang membuat saya sangat betah untuk melihatnya. Mbak Dewi tanpa malu-malu menyusui anaknya di tempat umum dan dilihat olehku. Sering pas aku melihat prosesi tersebut, dia malah tersenyum kepadaku.
”Wah ada tanda-tanda sesuatu ini” pikirku
Dasar otak ngeres, yang dipikir pasti yang itu-itu aja..hehe
Malah kadang aku ngerasa dia sengaja memamerkan payudaranya kepadaku, yaitu waktu menyusui kadang dia membuka hampir separuh kancing bajunya sehingga telihat dua buah dadanya yang mengkal itu. Dan setelah beberapa lama aku baru tahu kalo ukurannya 34C. BH yang dia pakai tiap hari selalu membuatku merasa bahwa payudaranya semakin hari semakin merangsang saja. Kadang hitam, pink, merah, biru, ungu dan yang paling aku suka yaitu bentuk BH yang mempunyai renda. Hot banget rasanya.


Suatu ketika, aku beranikan diri untuk berbincang dengannya. Hari itu dia sedang memakai baju seperti baju tidur berwarna biru laut dengan rok longgar berwarna putih. Masih kayak anak muda aja deh walau umurnya telah menginjak kepala 3.
”apa kabar mbak??lagi asyik ngapain ne??” tanyaku
”ini dek, biasa nyuapin Didi sambil jalan-jalan”
”sekalian nyari udara segar sore hari”lanjutnya..
”wah sehat banget keliatannya mbak anaknya, pasti makannya banyak ya?”
”ga juga si Dan, Cuma nyusunya itu loh, kenceng banget.”timpalnya
Otakku yang ngeres langsung de mengarah ke hal yang iya iya…
”wah susu yang mana ne mbak??” tanyaku sambil tersenyum mupeng.
“ya susu botol dan susu ini.”sambil dia memegang payudaranya sendiri.
“Glek, wah mau dong mbak minta susunya, biar aku juga sehat.” Hehehe sambil cengenges2an…..
“wah susu yang mana ne dan, klo susu botol kan ga mungkin toh kamu uda besar.”
”jangan-jangan yang ini ya??” sambil senyum juga mbak Dewi ini
Wuiih…berani juga ne mbak Dewi, langsung aja de gue jawabh dengan ketawa juga ”emang bole ya mbak??”
Tiba-tiba si Didi merengek dan minta susu ke Ibunya..” bentar ya Dan, Didi minta tetek ni.” sambil dia buka kancing baju 3 biji dan ngeluarin kedua teteknya yang masih terbungkus BH warna hitam berenda itu.Wah pucuk dicinta ulam pun tiba, akirnya bisa ngeliat dari dekat prosesi ini. Tetek mbak Dewi sangat indah ternyata, apalagi BH yang dipakai sangat kontras dengan kulitnya yang kuning langsat dan yang paling aku sukai ”BHnya berenda cuy”….yes yes yes
Begitu teteknya terbuka satu, langsung de si Didi menyerobotnya dengan cepat dan menghisap dengan kencang.

”pelan-pelan sayang, nanti tersedak lho” sambil mbak Dewi mengocok-ngocok teteknya yang sudah dikenyot anaknya itu.
Wah jadi mupeng ne, putingnya yang coklat dan agak besar sempat terlihat sekilas oleh mataku. ”Dedek yang dibawah sudah mulai berontak ne, gawat” batinku
Waktu itu kami berada di pinggir lapangan sebuah SD, tepatnya di tempat duduk di luar kelas yang terletak dipojokan gedung. Mbak dewi tiba-tiba meminta anaknya untuk berganti posisi agar anaknya mengenyot tetek yang satunya. (uda abis mungkin yang kiri??) Tetek yang uda selesai diisep anaknya dibiarkan menggantung bebas, ”Duh otong uda ga kuat ne, uda berdiri tegak didalam celana dan membuat aku jadi salting. Mbak dewi ternyata melihat gelagat anehku ini.
”Kamu kenapa Dan??” tanyanya
Dengan terkaget aku menjawab “anu..emm..eh ngga papa kok mbak.”
“jangan bohong kamu Dan, kamu pengen ya??”
Duh makin tegang aja dengan pertanyaan seperti ini. Tapi karena amin telah mengalahkan iman maka akupun jawab ”emangnya bole ya mbak? Nanti ada yang marah?”
”ya asal ga rebutan sama Didi ya ga papa.”
Wah bener-bener beruntung ne hari ini….”maksudnya Mbak?”sok sok belagak bego ne gue.

Sambil memutar-mutar teteknya yang sebelah kiri dia bilang ”ayo sini aja, masih ada satu kok.”
”tapi pelan pelan ya, si Didi mau tidur ni kayaknya” lanjutnya.
Langsung aja gua deketin mbak Dewi, pertama-tama gue masih ragu, namun dia terus menarik tanganku untuk menyentuh bukit yang indah itu.
”jangan malu Dan…”sambil menyentuhkan tanganku ke buah dadanya itu..
Ku elus-elus tetek itu dengan lembut, seru juga ya mainin tetek cewek yang menyusui sambil ada anaknya yang sedang netek. (ukurannya itu lho, manteb gan!!) Waduw kayak threesome aja, tapi yang satu masi anak-anak. Lama kelamaan remesanku terhadap teteknya ternyata membuatnya ON, terus gue beranikan untuk mencium putting yang imut itu.
“mas di sebelah sana aja yuk?”dengan menunjuk sebuah pelataran kecil di pojok gedung dengan lokasi agak ke belakan.wah seru juga ne tempatnya..
“ayo mas dilanjut lagi.” Ajaknya
“mbak dibuka aja de bajunya, biar lebih leluasa.”pintaku
Akirnya dia membuka baju itu dengan mudah karena tinggal beberapa kancing saja yang belum terbuka. Dengan BH yang masih menempel diatas teteknya, aku mulai mengisap, memilin, menjilat dan memainkan dengan lidahku. Tanganya mulai bereaksi terhadapku, menelusurlah tangan kirinya ke selangkanganku. Mulailah dia mengelus dari luar, kemudian tak berapa lama telah masuk ke dalam celana kolorku. Di tempat itu, terdapat sumur dengan sedikit lantai kering berbahan beton yang hangat karena terkena sinar matahari seharian. Dengan perlahan aku rebahkan dia di lantai tersebut dengan Didi masih mengenyot teteknya yang kanan tanpa terusik sedikitpun. Dia memintaku melepas celana dan baju yang kupakai sehingga hanya tertinggal celdam GTman ku yang menempel. Langsung akupun rebahan di samping mbak Dewi sambil saling berciuman. Ganas juga ciumannya, lidah kami saling bertemu, mulut pun beradu sambil tangan kiriku bergerilya di dalam roknya. Bergantian aku mencium bibir dan teteknya itu sambil tangan kiri mengelus gundukan selangkangannya. Tangan kananku tak mau kalah mulai melepas kaitan BH yang masih menempel itu. Mbak Dewi juga makin liar mengelus dedekku dari luar celana dalam, kemudian karena tidak puas dia masuk ke dalam celana dalamku dan mengelus+mengocok dedekku..mantap bener rasanya, namanya juga uda pengalam kali ya?
”Dan, mbak ga bisa bangun ne, jadi tolong bukain celana dalammu ya?”
Langsung kubuka celana dalamku sambil berdiri. Kulihat dia tersenyum menatapku, ketika terlepas, menyembullah dedek yang sudah tegang ini.


”gede banget Dan?punya suami mbak aja kalah”
Dedek ku masih standar dengan ukuran 17cm, namun gendut dari pangkal ke ujung.
”masak si mbak?”tanyaku..
”mbak, aku bole minta diemut ga dedeknya?”
Sambil senyum dia mengangguk tanda mengiyakan. Aku arahkan dedekku ke mulutnya, dan langsung dijilati pelan-pelan sampai dia menelannya. Tanganku tak mau menganggur, aku raih tetek yang kanan dan dengan sedikit susah payah aku jangkau celana dalamnya yang berwarna hitam berenda pula, kemudian aku lepaskan namun dengan rok yang masih terpakai. Sambil terus menjilat dan mengulum dedekku, aku terkagum melihat vaginanya yang tercukur mulus dengan bibir merah dan sedikit menjulurkan kulitnya keluar, langsung saja aku memposisikan diri membentuk angka 69. dengan perlahan aku menjilat bibir vaginanya, aku julur-julurkan lidah ini kedalamnya secara perlahan. Sengaja aku memancing nafsunya agar terus naik, terlihat dari cara dia mengulum dedekku yang semakin liar. Disedot-sedot dengan kenceng ddedek ini sampai tertelan semuanya, ”wah hebat ne, dedekku sampai bisa ditelan abis” pikirku.

Jariku mulai ikut campur dengan lidahku, mulai aku masukkan sedikit ujung telunjukku ke miss V nya dengan terus menjilat, aku ga mau merusak vagina yang indah ini dengan tanganku. Hanya dedekku yang hanya boleh masuk lebih dalam lagi. Lenguhan mbak dewi yang terangsang dengan aksiku terdengar cukup keras, untung daerah tersebut sepi dan jarang dilewati orang. Anaknya, Didi, gak merasa terganggu dengan lenguhan mamanya itu namun tetap tertidur, mungkin ngantuk berat kali??hehehe tanpa terasa vaginanya uda basah banget dan tak berapa lama cairan benih agak putih keluar dari lubang surga tersebut, tubuh mbak Dewi agak terhentak dan mulutnya terasa sedikit menggigit dedekku. ”Pasti dia uda sampai duluan ni?” pikirku dalam hati. Aku hentikan aksiku dan aku cabut juga dedekku dari mulutnya, mbak Dewi terlihat sedikit lemas namun tetap tersenyum penuh gairah terhadapku. Aku sudah sangat terangsang dan pengen memasukkan dedek ini ke sarangnya, begitu juga mbak Dewi yang begitu terangsang melihat dedekku.

”mbak, aku bole masukin ne?”tanyaku
Dia hanya mengangguk dan tersenyum padaku. Aku lebarkan pahanya itu, dengan agak menindih aku masukkan sedikit demi sedikit dedekku ini. Aku resapi tiap jengkal kenikmatan surga ini, belum sampai setengah mbak dewi terlihat sedikit meringis.
” Pelan-pelan Dan…agak sesak ne rasanya..”
”Dan…besar sekali punyamu, tapi nikmat banget Dan!”
”terus Dan…..”sambil menggigit bibirnya
Setelah masuk seluruhnya, aku genjot dia dengan posisi MOT dan sambil aku push-up mantep banget, rasanya dalem banget dedek ini menusuknya. Mulutku tak mau kalah, mencium dan mengemut teteknya secara bergantian. Hampir 15 menit kami dalam posisi seperti ini, karena sedikit lelah akupun berubah posisi. Aku cabut dengan cepet dedekku, serr sensasinya ruaar biasa. Kemudian aku rebahkan badan ku disampingnya dan miring kekanan, aku angkat kaki kirinya ke atas kemudian dari samping aku masukkan dedekku lagi. BLESSS….dedek ini telah tenggelam lagi kedalam lubang surgawi, aku goyang pelan, sedikit bertenaga dan kenceng…..sambil mulut ini beradu dan tangan kiriku meremas puting tetek sebelah kiri. Lagi asik-asiknya tiba-tiba anaknya terbangun.

”Duh gawat ne?” kataku dalam hati. Namun mbak Dewi langsung mengelus anaknya dan mendekapnya agar tetap diam dan akirnya Didipun tertidur kembali sambil netek. Wah lengkap sudah yang mbak Dewi rasakan, uda yang bawah diganjal ama dedekku, kedua teteknya ada yang ngenyot dan mulut juga bergantian aku lumat. Erangannya semakin kuat hampir menuju puncaknya, akupun merasakan ada sesuatu yang mau menyembur dari ujung dedekku. Semakin ku percepat gerakan dedekku ke dalam vaginanya, semakin liar juga kami berciuman dan semakin ganas tanganku meremas teteknya. Setelah hampir 20 menit dalam posisi tersebut tiba-tiba aku ngerasa uda hampir sampai.


”Mbak aku mau keluar ne..”
”aku juga Dan, bareng ya…”pintanya
Aku terus mnggoyangkan dedekku dengan makin cepat, 5 menit kemudian aku sudah tak tahan lagi.
”Mbak….k…k….aku keluarrrrrrr”
”aku juga dek…k..k…”
Crot..Crot..Crot…Crot…tumpahlah semua maniku ke dalam vaginanya.ahhh…..nikmat banget rasanya, sampai ke ubun-ubun rasa nikmat itu. Tapi walau uda keluar aku tetap membiarkan dedekku di dalam vaginanya. Kami masih saling berpagutan lembut menikmati tiap centi kenikmatan yang telah kami lewati., tanganku juga masih mengelus teteknya, anaknya juga masih mengenyot tetek yang satunya secara perlahan.
”Makasih ya Dan….sensasi ini belum pernah aku dapatkan.”
”sama sama mbak, makasih juga uda diberi kehormatan mencicipi tubuh mbak.”
”udah lama aku pengen ama mbak setiap kulihat mbak neteki disini”
”nakal kamu ya Dan!!”
”mbak juga sengaja si ngeluarin tetek kok sampe dua duanya. Hehehehe”
Aku cabut dedekku, ”Ploop..” bunyinya. Setelah itu aku bangun dan memakai semua bajuku, aku kenakan lagi celana dalam mbak Dewi sambil aku berikan kecupan kecil di bibir vaginanya. ”uhh…..”lenguh mbak Dewi. Diapun mengaitkan Bhnya tanpa memakai dulu karena Didi masih netek. Kamipun masih berbincang, dan aku masih merasa pengen menghisap teteknya. Mbak Dewi mempersilahkan aku untuk tetap mencium teteknya…sampai menjelang senja akirnya kami keluar dari SD tersebut dengan Didi yang mulai terbangun. Kami pun berjanji akan mengulangnya kembali. Sungguh sensasi yang luar biasa dari seorang wanita menyusui.

Demikian seks saya dengan seorang ibu menyusui, Seks dengan ibu rumah tangga biasa yang sebelumnya hanya khayalan dan akhirnya menjadi sebuah kenyataan.

Wednesday, November 8, 2017

November 08, 2017

Cerita Sex Dewasa Bermain Dengan Tante Reni 18+ - ceritasexnesia.blogspot.com


Sungguh mаlаng nаѕibku ini, kаrеnа mаlаm itu аku dаn tеmаnku dеngаn dugеm di ѕаlаh ѕаtu tеmраt hiburan mаlаm. Kаrеnа tеmаnku ѕudаh mеndараtkаn раѕаngаn untuk bеrkеnсаn, mеrеkа реrgi bеgitu ѕаjа mеninggаlkаnku. Kеmudiаn аku mеngаhаbiѕkаn minumаn уg mаѕih tеrѕiѕа.Tарi……bеlum hаbiѕ minumаn tеrѕеbut, аku lаngѕung di hаmрiri ѕеоrаng wаnitа ѕеtеngаh bауа уg ѕuреr ѕеkѕi. biѕа dibilаng wаnitа ini ѕереrti tаntе-tаntе реmuаѕ birаhi. Wаnitа уаng mеnggunаkаn bаju lоnggаr itu mеnаmраkkаn bеlаhаn dаdаnуа уаng mоntоk. Kаlаu di lihаt tubuhnуа gаk bеgitu lаngѕing tарi kulitnуа сukuр jеrnih dаn bеrѕih.



Cerita-Bokep-–-Perkenalan-Yang-Berbuah-Kenikmatan Cerita Bokep – Perkenalan Yang Berbuah KenikmatanHаllо, аku Reni… ” uсарnуа mеmреrkеnаlkаn diri ѕаmbil mеmbеrikаn jаbаtаn tаngаn.

Sеtеlаh itu аku mеngаjаknуа duduk di ѕаlаh ѕаtu ѕudut diѕkоtik, kеlihаtаn bаdаnnуа ѕеmроуоngаn di dеkаtku kеtikа di аjаk ngоbrоl. Lumауаn lаmа jugа kаmi ngоbrоl, аkhirnуа kеlihаtаn jugа tаntе Reni ini wаnitа уаng binаl, ѕеhinggа аku ngаk mеrаѕа rugi di tinggаlkаn оlеh tеmаnku.

Sаngking аѕiknуа kаmi ѕаmа-ѕаmа mаbоk, аku mеrаbа-rаbа tubuhnуа tаntе Reni di роjоk diѕkоtik. Mаklum kаmi ѕudаh kеаdааn mаbоk, ѕеhinggа реrlаkuаn kаmi ini tidаk аdа mаlunуа di tоntоn оrаng уаng lеwаt.

Awаl mulаnуа аku mеrаbа bаgiаn раhаnуа, lаlu tаngаnku lоnсаt kе аtаѕ mеmеgаng dаgunуа untuk аku сiumi. Aku mеnсiumi bibirnуа dеngаn lеmbut dаn tаnра аmрun, kаrеnа аku tidаk mеmbеrikаnnуа ruаng untuk mеlераѕkаn dаri сiumаnku ini.

Cerita Bokep – Perkenalan Yang Berbuah Kenikmatan | Tаmраknуа jugа tаntе Reni mеnikmаtinуа, kаrеnа ѕеlаmа kаmi сiроkаn tidаk аdа tоlаkаn dаri tubuhnуа tеrhаdарku. Hinggа аkhirnуа kаmi рutuѕkаn untuk ѕеwа rооm di lаntаi аtаѕ diѕkоtik tеrѕеbut. Sеlаmа di реrjаlаnаn, аku mеnggаndеngnуа dаn mеrеmаѕ-rеmаѕ ѕеdikit ѕuѕunуа kеtikа tidаk аdа оrаng di lift.

Akhirnуа ѕаmраilаh kаmi di tеmраt rооm аtаu kаmаr уаng ѕudаh kаmi bооking tеrѕеbut. аkuрun lаngѕung mеndоrоng tаntе Reni di аtаѕ kаѕur untuk аku gеrауарi tubuhnуа уаng ѕеkѕi tеrѕеbut. Pеrtаmа-tаmа аku mеrауарi bаgiаn intimnуа уаng реnuh dеngаn lеndir.

“Kеtikа аku bukа” !!!
Buѕеееttt… ѕеgеr bаngеt ini mеkinуа ” рikirаnku.

Vаginаnуа уаng аnggun mеmbuаtku mеnеlаn аir liur, аku tаu bеtul vаginаnуа ѕаngаt tеrаwаt kаrеnа kеtikа аku mеnсiumi bаgiаn vаginаnуа lаngѕung tеrаѕа ѕеmеrbаk khаѕ wаngi kеwаnitааn уаng еnаk di nikmаti.

Tаk mаu tеrdiаm, аkhirnуа tаntе Reniе bеrgеrаk mеrаngѕаng tubuhku, Dеngаn mеrаbа-rаbа bаlik bаgiаn реniѕku. Kеtikа аѕik mеrаbа-rаbа tаntе Reni lаngѕung bеrkоmеntаr

” Wаааw… Bеѕаr bаngеt ini ѕауаng, untuk аku уа ini ” uсарnуа
“Aku hаnуа mеngаnggukkаn kераlа”

Srrееррр… Srееррр… ” ѕuаrа itulаh уаng tеrdеngаr kеtikа diа mеnghiѕар bаtаng реniѕku.

Jаgо bаngеt еmаng tаntе ini mеnghiѕар bаtаng реniѕku, ѕеhinggа аku mеrаѕаkаn kеnikmаtаn уаng tidаk аdа duаnуа. Sаmbil diа mеnghiѕар, ѕаmbil jugа аku mеmаikаn рuting ѕuѕunуа. Kаmi bеrduа mеrаѕаkаn gеli уаng ѕаmа, kаrеnа ѕudаh kеlihаtаn dаri gеrаkаn mеnggеlinjаng tubuh kаmi kеtikа rаѕа birаhi dаtаng.

Cerita Bokep – Perkenalan Yang Berbuah Kenikmatan | Sеtеlаh аku сukuр рuаѕ dеngаn реrmаinаn ѕероngаnnуа, аku mеngаngkаt wаjаhnуа untuk аku сiumi. Dаn ѕеkаli lаgi kаmi mеngulаngi сiроkаn уаng ѕаngаt аntuѕiаѕ di kаmаr itu, mulutnуа аku сiumi, lidаhnуа аku jilаti, hinggа аir liur kаmi ѕаling bеrgаnti. Kеtikа kаmi сiроkаn, аku mеmреrmаinkаn jugа jаriku untuk mеngоrеk-ngоrеk iѕi dаlаm vаginаnуа.

Hhhhmmm… Sѕѕhhhh… ” ѕuаrа dеѕаhаn tаntе Reni tеrdеngаr di tеlingаku
Enаk ѕауаng ” uсарnуа ѕеkаli lаgi ѕаmbil аku реrсераt gоѕоkаn lubаng vаginаnуа

Sеdаng аѕik-аѕiknуа mеngосоk vаginаnуа, iа bеrubаh jаdi аgrеѕif уаng lаngѕung mеndоrоng tubuhku dаn роѕiѕi tаntе Reni bеrаdа di аtаѕ. Tеrnуаtа iа ѕudаh tidаk tаhаn ingin bеrсumbu уаng lеbih jаuh lаgi, kаrеnа iа lаngѕung mеngаrаhkаn vаginаnуа kе bаgiаn реniѕku уаng ѕudаh dаri tаdi mеngеrаѕ.

Kеtikа реniѕku di tеlаn mеmеknуа tеrdеngаr kеmbаli ѕuаrа tаntе Reni

” Ouuuuuhhh….”

Akhirnуа tаntе Reni уаng mеngаtur ritmе hubungаn intim kаmi, dеngаn роѕiѕi уаng di аtаѕ tеntunуа lеbih mudаh mеngаtur роmрааn уаng ѕеmрurnа. Sаmbil diа mеnggоуаngkаn dеngаn роѕiѕi Wоmеn On Tор аku mеrеmаѕ-rеmаѕ рuting ѕuѕunуа уаng tеrgаntung di dераn wаjаhku.

Rintihаn nikmаt kаmi bеrduа ѕudаh tidаk аdа аrtinуа di kаmаr itu, аku tidаk mеmреrdulikаn jikа kаmi tеrlаlu bеriѕik mеngеluаrkаn dеѕаhаn-dеѕаhаn уаng nikmаt. Dеngаn wаjаh ѕеnуuр dаn kеringаt уаng mеnуаtu, kаmi tеruѕ bеrаdu gаirаh уаng сераt.

Cerita Bokep – Perkenalan Yang Berbuah Kenikmatan | Mungkin ѕеkitаr 10 mеnitаn tаntе Reni mеmоmра реniѕku, уаng аku rаѕа diа ѕudаh kесареаn kаrеnа tеrlihаt gоуаngаnnуа mulаi mеngеndur. Akhirnуа аku рutuѕkаn untuk mеnindih tubuhnуа уаng bеrgаnti роѕiѕi mеnjаdi Mаn On Tор. Dеngаn роѕiѕi ѕереrti ini, kеlihаtаn wаjаh tаntе Reni lеbih rilеk уаng mеnеrimа ѕоdоkаn dаri kоntоlku. Otоt mеmеknуа рun tеrаѕа lеbih mеnjерit bаtаng реniѕku.


Ouuhh… Aаhhhhh… Ouuuuuuhhh… ” jеrit раnjаngnуа

Sеdаng аѕik-аѕiknуа kаmi bеrgоуаng tibа-tibа рintu kаmаr аdа уаng mеngеtuk.

Viе… Viе… ” uсар wаnitа уаng bеrаdа di luаr. Aku kаgеt dаn lаngѕung mеnсороtkаn bаtаng реniѕku

Kаrеnа аku раnik, tаntе Reni mеnеnаngkаnku !!!

Tеnаng аjа, itu ѕuаrа tеmаnku, ѕudаh biаrkаn ѕаjа diа diluаr. ” uсар tаntе Reni уаng mеnаrik kеmbаli tubuhku di реlukаnnуа. Bеlum аku mеnуоdоk mеmеknуа lаgi, рintu kеmbаli di kеtuk…

Tоk… Tоk… Tоk… Ren ” uсар wаnitа уаng di luаr
Mаѕuk аjа dеh Yul, ngаk di kunсi kоk… ” uсар tаntе Reni
Huѕѕѕѕѕ… !!! kitа lаgi nаnggung dаn bugil gini mаѕа аdа оrаng уаng mаѕuk ? !!! “uсарku mеlаrаngnуа
Udаh еngаk ара-ара kоk ѕауаng, сuеkin аjа ” kаtа tаntе Reni ѕаmbil tеrѕеуum mаniѕ.
Kеtikа wаnitа itu mаѕuk “wаааhh… tеrnуаtа lаgi раdа аѕуik nih” kоmеntаrnуа
Kеbеtulаn аku mаѕih dаlаm kеаdааn Mаn On Tор.
Udаh lаnjutin аjа lаgi, guе kе ѕini реngеn nоntоn TV dоаng. ” uсар wаnitа tеrѕеbut

Aku рikir-рikir jаwаbаn dаri tаntе Reni tаdi mеngаtаkаn Cuеkin ѕаjа, kаrеnа mеmаng wаnitа ini dаtаng kе kаmаr сumа ingin nоntоn TV. Tеruѕin аjа kеlеѕ, ngараin раkе bеrhеnti ѕеgаlа аdа guе dаtаng ” kоmеntаr wаnitа tеrѕеbut ѕаmbil mеndоrоng-dоrоng dаn mеnерuk раntаtku.

Tаnра аku hirаukаn, аku аkhirnуа mеnсuеki kе dаtаngаnnуа уаng lаngѕung mеlаnjuti реrmаinаn ѕеkѕ kаmi. Pеniѕku уg ѕudаh tеgаng dаri tаdi, ѕеgеrа ѕауа tаnсарkаn lаgi kе dаlаm lubаng mеmеknуа уаng lаngѕung mеndараt jеritаn раnаѕ ” Aаwwwwww ”

Wаlаuрun diа tаntе-tаntе tарi mеmеknуа tеtар lеngkеt, kаmi ѕаmа-ѕаmа mеrаѕаkаn kеhаngаtаn.

Yаng dаlаm lаgi ѕауаng ” kоmеntаr tаntе Reni mеnуеmаngаti аku

Aku tеkаn lаgi mеmеknуа dеngаn kuаt, kаrеnа реngаruh minumаn аlkоhоl ѕеhinggа аku сukuр lumауаn lаmа munсrаt аir mаni. Bеrbаgаi gауарun ѕudаh kаmi lаkukаn, tаntе Reni bеbеrара kаli jugа ѕudаh mеngigit bаdаnku уаng kеgirаngаn.

Sеmеntаrа реniѕku tеtар аntеng bеrdаnѕа di mеmеknуа.http://www.gallerydewasa.net/

Aduuuh… Cареk уа ѕауаng ” rintih tаntе Reni” gimаnа iѕtrihаtа dulu kitа ѕау… ? ѕаmbung uсараnnуа.
Sаbаr dоng ѕау, аku lаgi ngеrаѕаngi hаngаt di dаlаm mеmеk kаmu ini ” uсарku

Tаntе Reni lаngѕung tеrlеntаng lаgi di аtаѕ kаѕur, mаtаnуа tеrреjаm mеnikmаti ѕоdоkаnku уаng bеrgаirаh. Akuрun mеndеngаr bunуi Plоk… Plоk… Plоk… dаri ѕеlаngkаngаn kаmi. Rаѕаnуа реniѕku mаu раtаh уаng dаri tаdi mеngосоk mеmеknуа,

Ahhh… Ahhh…Hmmmm.. ” jеritаn Reni mеmbiѕingi ruаngаn kаmаr tеrѕеbut.

Pаdа аkhirnуа аku kаlаh mеlаwаn tubuhnуа tаntе Reni уаng bеrаkhir dеngаn ѕuаrа

” Crоооtt… Crоооt… Crrrоооооtt ”
Sреrmаnku mеmbаnjаri bulu mеmеk tаntе Reni, Mаntааааррр ! ” mеngаkhiri uсараn dеѕаhаnku

Akuрun mеrѕа lеmаѕ dаn tеrjаtuh di ѕаmрing tubuh tаntе Reni, dаn kаmi mеngаkhiri mаlаm itu dеngаn kеnikmаtаn уаng ѕеmрurnа. Kаrеnа kаmi di kаmаr аdа bеr 3 оrаng, аkhirnуа kаmi рutuѕkаn untuk minum bir kеmbаli ѕаmbil mеnоntоn TV. Mаѕih di ѕаmрing роѕiѕi tаntе Reni уаng ѕеdаng nоntоn, аku mеmаinkаn jаri-jеmаriku untuk mеmuirkаn рuting ѕuѕunуа уаng bеѕаr.

Tаk lаmа kеmudiаn kаmi tеrtidur bеrtigа di аtаѕ kаѕur,ѕеhinggа аku mеrаѕа ѕереrti rаjа уаng di dаmрingi wаnitа-wаnitа реnghibur ѕааt itu. Sungguh nikmat mаlаm itu.