Monday, December 31, 2018

Cerita Panas Dewasa Bercinta Dengan Istri Tetangga yang Bernafsu Buas

Saya yaitu seorang karyawan yang berprofesi di Perusahaan Multimedia, walaupun istriku yaitu sales sebuah produk jamu dari Madura. Kami sudah dikaruniai seorang buah hati laki-laki berusia 6 tahun yang telah duduk di kelas 1 SD.

Di depan rumahku tinggallah pasangan muda suami istri yang sudah mempunyai seorang putra berusia 4 tahun yang diasuh oleh seorang asisten yang datang jam 7 pagi pulang jam 4 petang. Tetanggaku ini yaitu seorang wiraswasta bidang percetakan walaupun istrinya yaitu karyawati di sebuah instansi.

Dari cerita yang pernah mereka ucapkan, dahulu mereka pernah mencontoh suatu aliran yang betul-betul fanatik, itulah sebabnya istri tetanggaku ini senantiasa mengenakan hijab lebar yang senantiasa menutupi kepala dan dadanya dan juga senantiasa mengenakan baju longgar yang panjang hingga ke mata kaki.

Dari cerita istriku, kuketahui bahwa sang istri betul-betul mengamati problem kekerabatan suami istri untuk menjaga keharmonisan rumah tangga mereka. Organ ini sebab istri tetanggaku ini yaitu pelanggan konsisten istriku dalam membeli jamu dari Madura, secara khusus jamu yang berkaitan dengan kekerabatan suami istri seperti “sari rapet”, “Pria perkasa” maupun jamu lainnya yang senantiasa berkaitan dengan kekerabatan suami istri.


Padahal senantiasa mengenakan hijab lebar, konsisten saja tak dapat menutupi kecantikan, keanggunan dan putihnya kulit istri tetanggaku ini, sehingga saya tak jarang membayangkan bagaimana situasi tubuhnya kalau tak mengenakan busana, pastilah betul-betul seksi dan betul-betul menggairahkan.

Disamping sebagai seorang wiraswasta, tetanggaku ini aktif di sebuah LSM yang mengamati perkembangan perekonomian masyarakat. Sebab kompetisi bisnis yang kian ketat, hasilnya usaha tetanggaku ini pailit, dan hasilnya dia lebih memusatkan diri untuk mengeluti LSM yang dia ikuti. Dan terbukti di LSM yang digelutinya ini, dia menerima kepercayaan untuk mengawasi pencairan dana masyarakat di luar kota dengan honor yang lumayan untuk menghidupi keluarganya. Sehingga dia sepatutnya kerja di luar kota dan seminggu sekali baru pulang ke rumah.

Pada suatu hari istriku berkata bahwa komputer tetanggaku bermasalah dan meminta bantu padaku untuk langsung membenarkannya, karena tak mungkin sepatutnya menunggu suaminya pulang dan lagi pula banyak profesi mendesak yang sepatutnya dilakukannya. Dan katanyanya padahal dia sedang ada dikantor, saya dipersilahkan untuk membetuli komputer di siang hari, karena ada pengasuh buah hatinya di rumah.

Obsesiku kepada istri tetanggaku ini seperti mendapatkan kans. Saya menyanggupi untuk membetuli komputernya.

“satu hari setelah hari ini akan ku kerjakan..” kataku pada istriku.

Keesokan harinya sebelum saya ke rumah tetanggaku, saya persiapkan sebagian spy cam (“Kamera pengintai”) ukuran kecil tanpa kabel yang saya hubungkan ke komputerku.

Rupanya cara operasi komputer tetanggaku ini bermasalah, karenanya sepatutnya ku install ulang agar normal kembali. Pada dikala penginstallan sedang berlangsung, saya menanti pengasuh tetanggaku ini lengah atau keluar memberi makan asuhannya. Dikala pengasuh buah hati hal yang demikian keluar, karenanya kugunakan peluang ini untuk masuk ke kamar tetanggaku dan meletakkan 2 buah spy cam ditempat yang ideal dan tersembunyi yang dapat menangkap kegiatan daerah tidur dan sekitarnya.

Sesudah pembetulan cara operasi komputer tetanggaku selesai, saya langsung pulang dan menyalakan komputer untuk mengetes apakah spy cam yang saya letakkan berfungsi dengan bagus. Dan terbukti alat kecil memang benar-benar canggih, kecuali formatnya kecil dan tanpa kabel, terbukti energi tangkap gambarnya malahan nyaris total dan yang lebih canggihnya lagi yaitu kesanggupannya mengerjakan zoom.

Mulailah pada jam-jam tertentu saya memantau situasi kamar hal yang demikian. Dari hasil pantauan hal yang demikian, tedapat sebagian moment yang saya rekam, diantaranya merekam tubuhnya yang sedang telanjang bulat dan berlenggang lenggok didepan cermin sehabis mandi, merekam kesibukan dirinya yang sedang terstimulasi di malam hari pada dikala suaminya di luar kota, malahan sempat ku rekam bagaimana ganasnya dia di daerah tidur pada dikala suaminya pulang dari luar kota.

Ternyata dibalik keanggunan dan kealiman penampilan luar istri tetanggaku ini, terbukti dalam berkaitan suami istri ia betul-betul ganas dan binal membikin suaminya kewalahan, dan tak jarang kali menonjol ia masih bernafsu tapi suaminya telah runtuh dan hasilnya ia cuma dapat galau tak dapat membisu memperhatikan suaminya tidur kecapaian.

Akhir-akhir ini aktivitas tetanggaku ini kian padat, sehingga jadwal kepulangannya menjadi tidak menentu, sekali-sekali dua pekan sekali malahan pernah hingga dua bulan baru pulang. Pun pernah secara bergurau istri tetanggaku ini berkata pada istriku :

“Bu…, aku mah jablay…(jarang dibelai maksudnya) “

“Mengapa gitu ?” tanya istriku pada.

“Habis si Bapak jarang pulang, dan kalo pulangpun cuma satu malam sesudah itu pergi lagi.. Aku mah punya suami… melainkan jarang sekali berkasih-kasihan “ katanya dengan nada sedih.

Pada suatu hari, istriku cerita padaku bahwa pada tadi siang dikala istriku bertamu ke tetanggaku, ia memperhatikan istri tetanggaku sedang menangis. Dan dikala ditanya kenapa, istri tetanggaku menjawab terisak “Sedangkan Bapak, tadi malam pulang, melainkan belum ngapa-ngapain ia telah pergi lagi dengan sahabatnya malam itu juga dan hingga kini belum pulang. Melainkan aku lagi pingin-pinginnya..”

Mendengar cerita istriku, saya menjadi terpengaruh untuk mengisi kekosongan beri sayang ini. Alhasil bagaimana caranya? dan tidak mungkin saya bisa menarik hati seorang istri yang senantiasa taat mengerjakan instruksi agama. Apalagi ia senantiasa mengenakan hijab dan tak pernah memberi peluang terhadap bukan muhrimnya untuk berbincang-bincang bebas dengannya.

Saya saya punya pandangan baru untuk mengancamnya akan menyebarkan video rekaman dirinya yang sedang telanjang dan yang sedang berkaitan dengan suaminya. Rekaman hal yang demikian saya simpan di CD.

Pada malam hari dikala istriku telah tidur, kuletakkan CD rekaman hal yang demikian di depan pintunya dan kuhubungi HP istri tetanggaku ini dari HP-ku dengan memakai nomor yang baru kubeli siang tadi

“Bu…, Coba ibu buka pintu depan dan ambil amplop yang tersimpan dibawah pintu, kini..! Isinya yaitu CD berisi video rekaman yang sepatutnya ibu tonton di komputer” kataku menyuruh tanpa memberi peluang padanya untuk bertanya siapa yang menelepon.

Saya mengintip dari dalam rumahku, tidak lama kemudian saya memperhatikan pintu depannya terbuka, kemudian ia keluar dengan hijab lebar dan pakaian longgar yang lazim dikenakan kemudian memperhatikan situasi sekitarnya, lalu sesudah yakin tak ada seorangpun, lalu ia memperhatikan ke bawah dan mengambil amplop yang saya simpan dan dengan tergesa-gesa pintu itupun ia tutup kembali.

Semacam-kaprah separo jam kemudian, HP-ku suara dan sesudah kulihat terbukti istri tetanggaku menghubungiku. Saya saya tekan tombol terima, seketika terdengar bunyi serak seperti orang yang betul-betul berang melainkan tidak berdaya

“Anda siapa ? Dan apa maksudnya menonjolkan video ini pada aku ? “ tanyanya.

“Aku hanyalah seorang penggemar berat ibu. Dan aku berharap seluruh orang tahu bahwa tubuh ibu betul-betul menggairahkan dan ibu betul-betul binal dan ganas di daerah tidur” jawabku santai.

“Apa maksudnya…?” katanya dengan napas yang mulai tersekat

“Akan aku perbanyak CD ini dan akan aku bagikan ke tiap rumah di lingkungan ini, juga akan kirim ke dunia maya supaya orang sedunia tahu apa dan bagaimana ibu. “ jawabku masih dengan nada santai dan kalem.

“Ja…jangan…jangan…!” potongnya mulai gugup.

“Apa yang sesungguhnya kau inginkan…, ingin uang…? Berapa…?” katanya memelas dan bunyi melemah.

“Aku nggak ingin uang…” jawabku

“Lalu apa..?” susulnya

“Aku cuma berharap dapat merasakan tubuh ibu yang betul-betul menggairah…” kataku menggodanya.

“Saya mungkin …..Saya nggak sudi….”

“Ya…nggak apa-apa.. Alhasil ibu jangan terkejut seandainya esok hari seluruh tetangga akan onar sebab mempunyai rekaman hal yang demikian..” jawabku mengancam

“jangan…jangan dikerjakan ….bantulah kasihani aku…” katanya lagi memelas

“Saya akan aku lakukan…asal ibu memenuhi harapan aku” kataku lagi.

Lama ia tak menjawab…

Dan hasilnya…

“Baiklah… aku menyerah…, melainkan kumohon…. Tak sepatutnya menghapus seluruh rekaman ini “ katanya dengan nada yang betul-betul berat dan pasrah sebab keok

“Baiklah…, kini ibu sepatutnya membuka pintu depan, kemudian ibu sepatutnya menunggu aku di kamar ibu. Kalu tak ibu lakukan karenanya aku tak akan datang” jawabku memberikan instruksi.

Semacam lama kemudian, kulihat pintu depan terbuka sedikit dan sebagian menit kemudian kulihat dimonitor bahwa ia sudah ada di dalam kamar dan duduk galau diatas kasur menunggu apa yang akan terjadi.

Kumatikan komputerku dan saya keluar rumah secara mengendap-ngendap menuju rumah tetanggaku melewati pintu depan yang terbuka, kemudian kututup dan kukunci. Lalu dengan perasaan deg-degan saya menghampiri kamarnya kubuka pintunya dan kututup kembali serta kukunci. Saya melihatku ia seketika berdiri dan berkata terkejut dan berang

“Ohh..terbukti bapak..! Mengapa bapak mengerjakan ini padaku. Apa bapak tidak takut seandainya aku laporkan ke istri bapak ?” Ancamnya

“Laporkan saja dan aku akan menyebarkan rekaman itu. Saya paling rugi kan bukan aku, melainkan ibu sendiri ?” jawabku menekannya

“Jadi gimana ? ingin batal ?” sambil saya membalikkan badan seolah-olah akan keluar kamar.

“Jangan…aku menyerah…” katanya perlahan dan terisak meneteskan air mata.

“Baiklah seandainya seperti itu…” kataku sambil menghampirinya.

Alhasil duduk mematung di pinggir daerah tidur dikala kuhampiri. Saya duduk disampingnya, ia menggeserkan badannya seperti yang ketakutan, melainkan saya membendungnya sambil berkata


“Ingat, jikalau ibu tak melayaniku malam ini, karenanya ancamanku akan kulaksanakan !” kataku mengancam. Saya ia membisu dengan badan menggigil ketakutan dan mata yang terpejam.

Tangan kananku memeluknya dari belakang. Kudekatkan wajahku ke wajahnya. Alhasil masih memejamkan matanya. Ohhh alangkah menawan wajahnya, bibirnya yang tipis dan berair menggodaku untuk mengecupnya

Alhasil membisu saja mematung, malahan badannya terasa betul-betul dingin. Alhasil saya tidak peduli, saya terus mengulum bibirnya yang tertutup rapat dan sekali-sekali lidahku menjilati bibirnya. Alhasil mulai bereaksi melainkan cuma sekilas sesudah itu ia konsisten membisu sambil memejamkan mata.

Tanganku membuka hijab lebar yang dia kenakan dan melemparkannya ke lantai, karenanya tampaklah rambut cantik dengan leher tingkatan menstimulus menyangga wajahnya yang menonjol betul-betul menawan dan menggemaskan, padahal dengan mata terpejam dan ekspresi wajah yang tegang.


Bibirku mulai menciumi dagu, pipi, dan tentang lehernya yang betul-betul menstimulus, sebagian kali kurasakan ada tanggapan dari dirinya dengan keluarnya keluhan dari mulutnya.

“Euh….euh….”

Melainkan segitu, lalu ia membisu lagi seperti sedang bertahan untuk tak terpengaruh atas stimulus yang kulakukan pada dirinya. Lalu tanganku menarik seleting pakaian panjang yang terdapat dipunggungnya dan pakaiannya kutarik ke bawah, tampaklah tubuh putih mulus yang harum dengan buah dada yang montok terhalang oleh BH yang masih membendungnya supaya tak tumpah. Kutarik pengait BH sampai BH hal yang demikian terlepas dan kulemparkan ke lantai, karenanya tampaklah buah dada yang benar-benar montok menggairahkan tergantung bebas dihadapanku.

Badannya kian kaku, kudorong paksa supaya ia terbaring di kasur, lalu dengan tergesa-gesa sebab bernafsu tanganku mulai meremas buahdada cantik hal yang demikian yang kiri dan kanan secara bergantian.

Ouh… alangkah mengasyikkan dan puasnya bisa mempermainkan buah dada dari seorang wanita yang umumnya tertutup pakaian longgar dan hijab yang lebar. Mulutku mulai menjilati dan menciumi semua permukaan kulis halus di sekujur tubuh terbukanya. Nampak disertai dengan ciuman serta hisapan yang seru. Dan hasilnya bibirku menuju buah dadanya . Melainkan dada sekal dan montok itu saya hisap dan gigit-gigit gemas penuh nafsu, kemudian saya kebagian puting susunya yang telah mulai tegak menantang. Kupilin-pilin dengan bibir dan lidahku..

“Ouh…ouh…euh…..euh… ssstt…hhhssstttt…” Erangan halus dan desis sedap keluar dari mulutnya tanpa disadarinya

Alhasil langsung membisu kembali sesudah ia menyadarinya apa yang sedang terjadi. Saya sekali terjadi pergulatan batin yang betul-betul hebat antara mempertahankan harga diri dan kehormatan melawan gairah nafsu yang telah mulai bangkit mempengaruhinya. Organ ini nampak dari gerakan tubuhnya mulai menggelinjang dan menanggapi tiap sentuhan dan stimulus yang kuberikan padanya. Peperangan antara rasa tercela dan rasa sedap yang dia terima demikian hebatnya sehingga nampak dari peluh yang mulai mengucur dari tubuhnya.

Badan dan tubuhnya betul-betul merasakan stimulus yang kuberikan tapi pikirannya melarang untuk menanggapi, sehingga tanggapan yang diberi menjadi tak konstan, sekali-sekali melenguh merasakan dan sekali-sekali lagi membisu mematung tak memberikan tanggapan atas stimulus yang kuberikan padanya. Alhasil saya terus memberikan stimulus-stimulus kenikmatan padanya dengan terus memilin dan meremas buah dadanya yang cantik.

Usahaku memberikan hasil. Alhasil menjadi lebih tak jarang mendesah dan melenguh membendung sedap yang dinikmati, padahal dengan malu-malu sambil konsisten berupaya menjaga harga dirinya supaya tak jatuh dihadapanku.

“Ouh… oohh…ouh….” Erangan nikmatnya menjadi lebih tak jarang kudengar.

Kedua tangannya mencengkram kasur dengan betul-betul kuat sampai urat-urat halus tangannya tampak membuktikan bahwa ia sedang dilanda kenikmatan dan stimulus libido yang teramat betul-betul.

Saya mulai menanggalkan pakaian longgarnya dari tubuhnya dan menjatuhkannya kelantai. Mataku nanar diliputi nafsu yang kian menggebu memperhatikan tubuh bugil menstimulus di hadapanku yang cuma menyisakan CD yang menghambat estetika vaginanya. Lalu kutanggalkan CD yang menghambat panorama cantik ini. Dan…. Terpampanglah tubuh telanjang yang benar-benar cantik membangkitkan gelora libido yang kian tidak tertahankan. Penisku kian tegang memperhatikan panorama itu

Tanpa buang waktu, saya menciumi kedua paha cantik yang putih, mulus serta harum ini. Kugunakan lidahku untuk mengulas seluruh permukaan paha bagus yang kiri ataupun yang kanan secara bergantian.

Erangannya menjadi kian nyaring dan tak jarang

“Ouh…ohhh…Pak…ouh….ouh…” terbukti rasa malu dan marahnya telah kian keok oleh rasa sedap yang kuberikan.

Bibir dan lidahku, lalu naik keatas kebagian selangkangannya yang menjanjikan berjuta-juta kenikmatan. Saya itu seperti itu cantik dikelilingi oleh rimbunnya jembut hitam nan halus. Kujilati jembut cantik itu. Alhasil mengerang keras….

”Aaahh….ohhh”

Badannya mulai bergetar seperti dialiri listrik, mulutnya ternganga dengan napas seperti terbendung, lalu

“Aahhh…ouh….ouh…” erangannya kian keras membuktikan bahwa harga dirinya kian keok oleh rasa sedap yang kuberikan

Kusibakkan bibir Miss V yang menutupi liang Miss V cantiknya, terlihatlah lorong sempit memerah yang berair berlendir. Lidahku terjulur untuk mengkait-kait lorong itu. Badannya kian bergetar dan erangannya telah berganti menjadi jeritan-jeritan terbendung.

“Aahh….Aahhh….Ouhh…sedap…ouh….” mulutnya mulai meracau.

Jempol tangan kananku tidak membisu, kugunakan untuk menekan dan memutar-mutar klentitnya yang kian tampak keras. Gerakannya telah kian menggila dan tangannya telah tidak malu-malu lagi mengusap dan menekan-nekan kepalaku supaya lebih dalam memasukkkan lidahku kedalam liang vaginanya kurasakan kian berkedut.


“Aahh…aahhh… ouh…. Pak….ouh…..terusssss…ouh…” jeritannya kian keras, bokongnya kian maju menekan wajahku…

Saya dengan tidak tabah kedua kakinya ia naikkan keatas pundakku dan menjepit leherku dengan keras sambil melonjak-lonjak tidak karuan dan menjerit-jerit menjemput sedap yang bertubi-tubi datang padanya sampai hasilnya dia menjerit panjang

“Aaaaaaahhhhh…………….” Badannya melenting, bokongnya terangkat dan tangannya mencengkram kaku di kepalaku serta kakinya kian keras menjepitku seperti tang raksasa .

Lalu sebagian detik kemudian bokongnya berkedut-kedut dan liang vaginanya berkontraksi betul-betul hebat dan melamuri lidahku dengan cairan kenikmatan.

Dan sesudah itu badannya terlempar ke kasur, cengkraman tangannya dikepalaku melemah demikian juga dengan jepitan kakinya di leherku. Sesudah itu yang kudengar yaitu helaan napas yang tersengal-sengal seperti orang baru selesai mengerjakan lari sprint 100 meter.

Tanpa ia kehendaki, istri tetanggaku ini sudah mengalami orgasme yang betul-betul hebat yang saya berikan dalam sesi pemanasan ini.

Saya berdiri dipinggir kasur, kuperhatikan bahwa matanya terbuka dengan pandangan yang membuktikan orang yang baru saja menerima kenikmatan orgasme.

“Bagaimana bu ? Sekarang khan..?” tanyaku menggodanya

Alhasil cuma membisu dan buang muka, melainkan dari wajahnya, kutahu ia tak menampik dengan apa yang kuucapkan padanya. Alhasil cuma buang muka…. malu….

Saya mulai menanggalkan semua baju yang kukenakan. Ciumannya akupun telah telanjang bulat. Saya naik ke daerah tidur dan merangkak menghampiri dirinya, sambil berbisik

“Sudahlah..Bu…, tidak perlu malu…., nikmati saja…. Apalagi yang Ibu pertahankan dariku ? Saya komponen tubuh Ibu yang paling rahasiapun telah saya jelajahi , malahan Ibu telah menerima puncak kenikmatan orgasme yang akhir-akhir ini jarang Ibu temukan…” Kataku memberi pengaruh pendiriannya , sambil kembali menstimulus dirinya dengan memberikan kecupan hangat pada bibirnya dan meremas buah dadanya yang tidak membosankan untuk diremas dan dipilin-pilin.

Ternyata kata-kataku memberi pengaruh pendiriannya sehingga hasilnya ia membalas ciumanku dengan betul-betul ganas dan bernafsu ditambah lagi bahwa dirinya memang telah terbakar nafsu berahi sesudah sekian lama saya berikan stimulus-stimulus yang mendampinginya menempuh orgasme yang betul-betul hebat.

Saya padaku kian panas dan menggairahkan, malahan tangannya telah berani meremas dan mengocok penisku yang telah betul-betul tegang. Saya badannku kuputar 180 derajat sehingga kepalaku yang berada di atas menghadap vaginanya dan wajahnya yang berada di bawah menghadap penisku.

Kurengkuh bokongnya yang montok lalu kembali lidah dan bibirku mempermainkan vaginanya sekali lagi dengan metode yang berbeda. Kembali ia melenguh..

“Ouh….ouh…..Saya tidak bendung…saya tidak bendung…Ouhhh” erangnya.

Semacam kupedulikan erangannya, saya terus menjilati dan menghisap vaginanya dan sekali-sekali saya tusukkan lidahku kedalam liang vaginanya yang berbau khas. Gerakan bokongnya kian menjadi. Dan tiba-tiba saya merasa bibirnya mulai menggilas penisku dengan penuh nafsu.

Saya…melayang…dengan apa yang ia lakukan sehingga bibir dan lidahku membisu berprofesi…. Jilatan dan hisapan pada penisku kian bervariasi

“Ouhh….” Akupun melenguh sedap..

Saya takut. Bahwa pertahannanku akan bobol, karenanya saya konsentrasikan mengoral kembali vaginanya dengan ganas dan pesat. Alhasil menjerit…

“Aaah…pak…saya tidak bendung……saya tidak bendung.. masukkan…. Sudah auh…”

Semacam kupedulikan permintaannya, saya kian giat mengoral Miss V cantik ini. Tiba-tiba badannya menghentak menggulingkan tubuhku kemudian ia bangun , memutarkan badannya , kemudian dalam posisi menungging ia memberi bimbingan penisku yang sedang berdiri tegak ke arah liang vaginanya yang telah betul-betul berair, lalu menekan bokongnya ke bawah dan…

Blessshh….Penisku mulai menjelang liang vaginanya pelan-lahan. Mataku nanar berkunang-kunang menikmati kenikmatan yang sukar ‘tuk dibayangkan. Saya-lahan bokongnya mulai turun naik, sementara kedua tangannya merengkuh pundakku dari belakang sambil bibirnya dengan penuh nafsu menciumi dan menghisap bibirku.

Gerakan bokongnya kian pesat, kepala telah mulai terdongak sambil mengeluarkan napas mendengus seperti orang orang yang sedang ‘pushup’

“Ehh..euh…hekks…hekss…euh…” dengusan itu terus menerus keluar seiring dengan terjangan bokongnya menekan selangkanganku sehingga penisku seperti dikocok-kocok, dipelintir dan dihisap-hisap dengan betul-betul sedap. Mataku terbeliak-beliak membendung sedap yang tidak terperi

Merasa kakinya kurang nyaman, hasilnya istri tetanggaku meluruskan kakinya sehingga ia telangkup menindih tubuhku. Tangannya masih meraih pundakku sebagai pegangan dan buah dadanya direkatkan pada dadaku. Kemudian kembali memaju mundurkan bokongnya supaya vaginanya bisa bergesekan dengan penisku dan penisku bisa keluar masuk sampai hingga ke pangkalnya.

Gerakannya kian pesat, kedua kakinya mulai kejang-kejang lurus dan erangannya kian memburu

“ Ouh…hekss….heks…heks…”

Dan hasilnya…ia kembali menjerit panjang

“Aaaaaahhhhkkkks……….”

Badannya kembali melenting terdiam kaku, mulutnya menggigit pundakku dan kedua tangannya menarik pundakku dengan betul-betul keras dan kaku, dan sebagian detik kemudian keluar helaan napas panjang darinya seperti melepas sesuatu yang betul-betul sedap…

”Ouhhhhhh…”

Imbas berkedut-kedut, dan terjadi konstraksi yang betul-betul hebat di dalam vaginanya yang kurasakan betul-betul mencengkram kuat-kuat semua batang penisku dan diakhiri dengan kedutan-kedutan dinding Miss V yang memijit penisku membuatku diriku melenguh mendapatkan sensasi yang betul-betul sedap dari Miss V istri tetanggaku ini.

“ohh….” Keluhku.

Kedutan bokongnya makin lama makin melemah dan hasilnya tubuhnya runtuh menindih tubuhku

Cukup lama ia merasakan sensasi orgasme sambil telangkup lemas diatas tubuhku. Kemudian mata terbuka menatapku sambil berkata

“Ia betul-betul lama ..saya tidak menikmati sensasi orgasme yang demikian sedap…makasih pak ! “ katanya sambil mencium bibirku. Ia sirna rasa malu dan marahnya padaku.

Saya cuma tersenyum manis padanya sambil membalas ciumannya dengan menghisap bibirnya dalam-dalam.

Kedua tanganku memeluknya dan meletakkan telapak tanganku pada kedua pundaknya yang masih telangkup menindih tubuhku. Lalu pantatku, kugerakan keatas dan kebawah sambil kedua tanganku menarik pundaknya kebawah membikin penisku yang masih tegang menggesek dinding Miss V dan memberikan kenikmatan padaku dan padanya. Penisku dengan lancar keluar masuk liang vaginanya yang masih konsisten sempit menjepit dan meremas-remas penisku dengan ketat. Sensasi kenikmatan mulai kembali menjalari semua urat syarafku dan akupun mulai mendengus sedap

“Ouhhh…ouhh…”

Ia gerakanku ini, membangkitkan kembali gairahnya yang baru saja menerima orgasme dan friksi-friksi ini memberikan kenikmatan-kenikmatan padanya sehingga hasilnya bokongnya kembali bergerak maju mundur dan keatas kebawah meraih kenikmatan yang lebih.


Alhasil kembali memompakan tubuhnya diatas tubuhku, dan gerakannya makin lama kian pesat dan kembali erangan sedap nya yang khas keluar dari mulutnya

“Ehh..euh…hekks…hekss…euh…” dengusan itu terus menerus keluar seiring dengan terjangan bokongnya menekan selangkanganku sehingga penisku seperti dikocok-kocok, dipelintir dan dihisap-hisap dengan betul-betul sedap. Dan kembali mataku terbeliak-beliak membendung sedap.

Gerakannya kian pesat, dan tidak lama kemudian kembali kedua kakinya kejang-kejang lurus dan erangannya kian memburu

“ Ouh…hekss….heks…heks…”

Dan hasilnya…ia kembali menjerit panjang

“Aaaaaahhhhkkkks……….”

Badannya kembali melenting terdiam kaku, mulutnya menggigit pundakku dan kedua tangannya menarik pundakku dengan betul-betul keras dan kaku, dan sebagian detik kemudian keluar helaan napas panjang darinya seperti melepas sesuatu yang betul-betul sedap…

”Ouhhhhhh…”

Imbas berkedut-kedut, dan terjadi konstraksi yang betul-betul hebat di dalam vaginanya yang kurasakan betul-betul mencengkram kuat-kuat semua batang penisku dan diakhiri dengan kedutan-kedutan dinding Miss V yang memijit penisku membuatku diriku melenguh kembali mendapatkan sensasi yang betul-betul sedap dari Miss V istri tetanggaku ini.

“ohh….” Keluhku.

Kedutan bokongnya makin lama makin melemah dan hasilnya tubuhnya kembali runtuh menindih tubuhku untuk kesekian kalinya.

Pencapaian orgasme yang dia temukan di atas tubuhku, terus dikerjakannya berulang-ulang, sampai hasilnya untuk yang kesekian kalinya ia benar-benar runtuh diatas tubuhku dan tak dapat bergerak lagi sebab kehabisan daya.

Alhasil menggelosorkan tubuhnya disamping tubuhku, sambil terbaring miring saling berhadapan dan berpelukan. Alhasil berkata padaku dengan tersengal-sengal kehabisan nafas

“Pak …saya betul-betul lelah… melainkan betul-betul puas…..melainkan kepuasanku belum total seandainya vaginaku belum disemprot oleh ini..” katanya sambil meraih penisku yang masih tegang menantang.

Luar lazim besar nafsu sex yang dimiliki istri tetanggaku yang berhijab lebar ini. Apakah sebab ia memang jarang menerima nafkah batin dari suaminya yang jarang pulang, atau seperti dugaanku bahwa ia mempunyai nafsu yang betul-betul besar sebab riilnya ia tak jarang membeli jamu-jamu kuat pada istriku.

Saya yang belum menempuh puncak, tak berharap berlama-lama rehat takut nafsuku surut dan penisku melemah, karenanya saya mulai menindihnya dan tanganku kembali meremas-remas buah dada cantik miliknya serta memilin-milin putting susunya yang melambung menantang. Kemudian kembali bibirku menciumi bibirnya dengan penuh nafsu.

Nafsunya bangkit kembali padahal dengan daya yang masih lemah, tangannya meraih penisku dan diberi nasihat kedepan liang vaginanya, pahanya terbuka lebar memberi jalan pada penisku untuk langsung menyusuri liang sedap vaginanya. Ku dorong pantatku seperti itu kepala penisku ideal berada di liang vaginanya . Dan

Blessh…., penisku kembali menjelajahi liang sempit yang telah betul-betul berair milik istri tetanggaku ini dan “ouhh…” lenguh kami beriringan membendung sedap.


Pantatku mulai mengayuhkan penisku supaya lancar keluar masuk menggesek-gesek dinding Miss V yang senantiasa memberikan sensasi sedap. Gerakanku makin lama makin pesat dan berirama.

Pinggulnya mulai bergerak membalas tiap gerakannku, sehingga lenguhanku dan erangan sedap dari terdengar saling berbalasan

“Ouh…ohhh…sedap…banget…ohhhh…” dengusku..

“Auh…auh…makasih Pak….ouh….sedap…oh…” erangnya

Gerakanku makin lama makin pesat dan keras tidak beraturan sehingga terdengar bunyi yang cukup keras dari bertarungnya dua selangkangan

Plok…plok…plok…

Maka pula dengan gerakan pinggulnya kian keras menyambut tiap gerakan pantatku., sehingga suara bertarungnya selangkangan kian keras

Plok…plok…plok…

Dan hasilnya mulutku mulai meracau..

”Ouh…Bu…Saya …ingin … keluar, saya ingin… keluar ouh…”

Dan ia juga meracau sambil menarik-narik tubuhku dengan keras

“ Ayo.. pak… bareng… bareng…”

Dan hasilnya secara berbarengan kami menjerit berbalasan melepas sedap menempuh orgasme. Badanku dan badannya melenting dan menjerit

“Aaaaahhhh….”

Dan …cret…cret…cret air mani kentalku terpancar sebagian kali membasahi semua rongga Miss V istri tetanggaku ini dan dibalas dengan kontraksi dan kedutan-kedutan yang hebat didalam liang vaginanya yang membuktikan kami mendapatkan puncak orgasme yang tidak terlukiskan nikmatnya.

Lalu badanku runtuh jatuh menimpa tubuhnya dan kugelosorkan kesamping tubuhnya supaya tak membebaninya. Kami terbaring sambil berpelukan dan menikmati sisa-sisa kenikmatan orgasme dengan mata terpejam dan napas tersengal-sengal seperti habis berlari dikejar harimau.

Semacam lama kemudian , matanya terbuka dan memandangku dengan tatapan penuh kepuasan serta berkata dengan bunyi yang lemah

“Melainkan kali ini saya bisa menikmati berkali-kali orgasme yang luar lazim nikmatnya dalam satu kali persetubuhan..huhh… benar-benar melelahkan melainkan betul-betul memuaskan dan tidak mungkin terlupakan…” Katanya sambil mengecup mesra bibirku.

Lalu sambungnya lagi “Ia tahu senikmat dan sepuas ini yang kudapat dari Bapak.. Bapak tak perlu mengancamku semua…” katanya sambil tersenyum.

“Dan saya rela … menanggung semua kesudahannya asal saya dapat menerima sedap seperti ini dari Bapak…” katanya mulai melantur…

Kuperhatikan jam dinding telah menampilkan jam 1.30 malam, telah larut. Saya sepatutnya langsung pulang. Dikala saya berdiri dan mengenakan pakaianku dan bertanya padanya “Apakah kita dapat mengulanginya lain waktu ?”

“Tentu…Pak, malahan malahan saya yang minta pada bapak untuk dapat memberikan kenikmatan seperti tadi lagi dan lagi “ katanya sambil mencubit mesra pinggangku.

Kemudian ia juga mengenakan bajunya kembali komplit dengan hijab lebarnya dan kami keluar kamar beriringan. Sedangkan di ruang tetamu, ia stop sebentar dan memberi isyarat padaku supaya saya membisu dahulu di daerah dan ia akan keluar rumah memperhatikan kondisi di luar apakah ada orang. Dan sesudah yakin tak ada orang diluar dan memberi isyarat padaku bahwa di luar aman. Sebelum saya keluar dari rumah ia memberikan ciuman yang hangat dan mesra di bibirku sambil berbisik

“Jangan lupa ya… seminggu 2 kali bapak sepatutnya memberi kenikmatan padaku…”

Wah… nekad juga terbukti istri tetanggaku yang alim ini, jikalau telah tahu sesuatu yang betul-betul sedap yang dapat ia temukan dari diriku. Dengan mengendap-ngendap saya masuk ke rumahku dan kudapati istriku masih tidur dengan nyenyaknya.

Ia dikala itu kami senantiasa meluangkan diri secara ngumpet-ngumpet untuk berpacu meraih sedap. Dan hal itu berlangsung hingga kini , tanpa saya tahu kapan hal ini akan usai. Alhasil tingkah lakunya di lingkungan tak berubah. Alhasil konsisten nampak sebagai istri yang solehah dengan hijab lebar dan pakaian longgar panjang yang senantiasa dikenakan. Alhasil jikalau telah berduaan denganku, ia bagaikan kuda liar dan binal yang dapat membikin diriku melayang-layang meraih sedap.

Ada kejadian mendebarkan yang pernah kami lakukan. Dikala itu yaitu hari sabtu dan istri tetanggaku pulang kerja jam 1 siang, walaupun bagiku hari sabtu yaitu hari libur. Istriku tak ada di rumah mengajak jalan-jalan anakku sambil mengambil orderan barang. Bila pada dikala itu saya betul-betul berharap menyetubuhi tetanggaku, sebab hampir seminggu tak ada peluang merasakan tubuhnya.

Pada dikala saya duduk di ruang tetamu, kulihat tetanggaku menghampiri rumahku dan kemudian mengetuk pintu. Pintu kubuka, Alhasil menonjol terkejut dan bahagia sebab yang membuka yaitu saya. Lalu ia bertanya

“Ada Ibu , Pak ?”

“Sebetulnya cari Ibu atau cari aku…?” kataku sambil berbisik.

“Ibu dapat …, bapak juga boleh…” jawabnya sambil tersenyum. Lalu “Alhasil seandainya ketemu Ibu kebutuhannya beda..dengan kalau bersua dengan Bapak..” lanjutnya dengan penuh arti.

“Masuk dahulu, Bu ! ‘Nggak sedap diperhatikan tetangga..” kataku mempersilahkan masuk.

Diapun masuk dan duduk di bangku tetamu yang membelakangi jendela, sementara itu pintu rumahku konsisten terbuka, akupun bertanya padanya

“Ada perlu apa, ke Ibu ?”

“Biasalah… Pak, kebutuhan perempuan…, aku ingin beli jamu kuat dan jamu khusus untuk wanita…, siap-siap… sebab hari ini suami aku pulang…”

“Ia gitu…, alokasi aku kapan..? meski aku lagi pingin nich..!”

“Saya aku juga lagi pingin…, melainkan… gimana yah…?” ia menjawab dengan kebingungan.

“Ia kini.., gimana ? “ kataku sambil mengahmpiri dirinya dan duduk disebelahnya dan seketika mengecupnya dengan nafsu.

Alhasil membalas ciumanku, kemudian melepaskan ciumanku sambil menyokong tubuhku dan berkata

“Ihh, nekad..!”

“Habis…, udah ‘ga bendung sich..!” jawabku sambil mencubit dagunya dengan gemas

“Saya…, aku juga udah ‘ga bendung…., melainkan dimana…?, orang lain pasti akan curiga, seandainya kita lakukan kini di kamar bapak ?” bisiknya dengan napas yang mulai tersengal-sengal disokong hawa nafsu yang mulai telah menguasainya.

“Kita main disini saja, di ruang tetamu, sehingga dari jendela kita dapat memperhatikan seandainya ada yang datang. Dan biarkan pintu terbuka… biar orang lain tidak curiga…” Usulku nekad.

Kebetulan pintu tamuku searah dengan pintu pagar, sehingga dari jendela akan menonjol seandainya ada yang akan masuk ke halaman rumahku. Saya posisi ruang tamuku agak tersembunyi sehingga semua kegiatan di dalamnya tak terlhat dari luar.

“Jangan ah.., Pak. Aroma….” Jawabnya, melainkan nampaknya ia telah mulai terpengaruh dengan usulku.

“’Ngga lah… asal kitanya jangan bersuara….., aku berharap menikmati sensasi sedap bercampur rasa takut ketahuan…….” Saya kian memaksanya sambil kembali menggilas bibirnya dengan nafsu yang membara.

Nampaknya gairah nafsu berahi telah menguasainya sehigga melupakan rasa takutnya dan ia membalas lumatan bibirku dengan ganas dan kedua tangannya merengkuh kepalaku supaya kian rapat bibir kami melekat. Tanganku meremas buah dadanya yang terhalang oleh pakaian longgar dan hijab yang dikenakannya. Matanya terpejam merasakan kecupan yang panas bergelora. Dan ia kian liar menciumku sambil membendung supaya erangan sedap tidak keluar dari mulutnya.

Hijab kami berdua kian tersengal-sengal, tanganku beralih ke bawah, kutarik pakaian panjang yang menutup kaki dan pahanya dan tanganku seketika menyusup keselangkangannya. Kurasakan CD-nya telah betul-betul berair, terbukti sensasi bercumbu sambil was-was takut ketahuan membikin gairah stimulus melayang tinggi seperti itu pesat dan membanjiri vaginanya.

Kusisipkan jari-jariku dari pinggir CD yang dikenakan, sehingga jari tanganku meraba permukaan Miss V yang ditumbuhi jembut lembut yang menstimulus. Dengan penuh nafsu tanganku mengusap malahan mengobok-obok permukaan vigina yang kian mengasah gairahku. Jari-jariku mempermainkan lipatan vaginanya yang berair. Tetanggaku mengatupkan bibirnya rapat-rapat dan giginya gemeretak membendung sedap yang menimpa dirinya dan membendung napas supaya bunyi erangan nikmatnya tidak keluar.

Lalu jempol memutar dan menekan klitorisnya yang tampak keras, badannya bergetar…, mulutnya kian rapat tertutup.., kepala terdongak dengan mata yang terpejam. Melainkan kian terengah-engah membendung sedap yang tidak terhingga.

Sementara jempolku memberikan stimulus kenikmatan pada dirinya, jari tengahku kuputar dengan gerakan mengebor menembus liang Miss V yang kian berair dan licin. Tubuhnya bergelinjang hebat dan melonjak-lonjak melambungkan dirinya sehingga melayang-layang. Gerakan jari tengahku yang menerobos liang Miss V sambil berputar terus kuperdalam dan badannya kian bergelijang hebat, kepalanya kian keras menekan sandaran bangku sehingga pinggangnya melenting, dengan bunyi yang terbendung keluar lenguhan sedap tanpa bisa ia bendung


“Uuhhhhh……”

Jempolku terus menekan dan memutar klitorisnya, walaupun jari tengahku kian pesat memutar dan mengocong liang vaginanya. Tubuhnya kian hebat terguncang sampai hasilnya melenting kejang dan kaku, dan dari mulutnya keluar bunyi tercekik..

”Akkkhhhhh…..”. Jari tengahku terasa seperti dijepit oleh dinding berair dengan betul-betul kuat disertai dengan kedutan-kedutan yang keras dan pesat.

Lalu tubuhnya melemas dan punggungnya terlempar pada sandara bangku.

Melainkan tersengal-sengal seperti atlit yang baru menempuh finish. Ya…, tetanggaku baru saja menempuh finish dengan memperolah kenikmatan orgasme yang betul-betul sensasional.

Saya mencabut jariku dari liang vaginanya yang becek, ku arahkan jari tengahku pada hidungku dan kuhirup dalam-dalam wangi-wangian lendir Miss V yang melekat pada jari tengahku yang berair kuyup itu . Saya itu seperti itu menstimulus berahiku dan membuatku sedap. Saya seperti itu merasakan wangi-wangian Miss V itu lalu dengan penuh perasaan kujilati lendir Miss V yang melekat dijariku dengan jilatan-jilatan yang rakus sampai jari tengahku kesat bersih dari lendir Miss V yang melekat.

Di dalam kelelahannya, tetanggaku mengamati apa yang kulakukan, ia merasa puas dan berbangga memperhatikan saya dengan rakusnya menjilati lendir vaginanya yang melekat di jariku. Gairahnya gembali bangkit menaklukkan rasa lelah yang menderanya. Tubuhya bangkit, Tangannya membuka sleting celana panjangku dan mengeluarkan batang penisku yang betul-betul keras dan tegang dari pinggir CD yang kukenakan.

Penisku seketika berdiri bebas dengan gagahnya terbebas dari kungkungan celanaku. Tetanggaku menggenggam pangkal penisku dengan jari-jarinya yang halus dan secara pelan dan pasti lidahnya terjulur menjilati kepala penisku, malahan semua batang penisku dijilatinya dengan penuh gairah seperti sedang menjilati es krim yang betul-betul sedap. Akupun melenguh perlahan membendung

sedap..”Uhhh…”.

Jilatannya seperti itu lincah bergairah dan membuatku melayang-layang sedap pantatku melonjak-lonjak sehingga kepala penisku menekan-nekan mulutnya, seperti sedang mengejar sesuatu yang lebih sedap. Nafasku kian memburu dikala dengan asyik dan penuh gairah ia terus menjilati kepala penisku tanpa mengamati gelinjang tubuhku yang kian keras menekan mulutnya. Lalu

“Akhhhhs…” Suaraku seperti tercekik dan napas sesak, dikala secara tiba-tiba mulut tetanggaku mencaplok batang penisku.

Rongga mulutnya terasa panas dan betul-betul sedap sehingga membikin mulutku ternganga, badanku kaku dan dadaku sesak sulit bernapas.

Dengan lincahnya, tetanggaku terus mengocok dan menghisap penisku membuatku kian melayang. Ia yang dikenakannya bergoyang-goyang memperlihatkan panorama yang betul-betul erotis dari seorang wanita berhijab lebar yang sedang asyik memberikan kenikmatan oral pada diriku.

Penisku yang berada dalam genggaman tangan dan mulutnya terasa makin membengkak keras. Menyadari itu tetanggaku kian bergairah mengoralku dan ingin mulutnya bisa disemprot oleh spermaku pada dikala saya orgasme. Sebagaimana yang tak jarang terjadi jikalau ia mengoral suaminya dan ia betul-betul puas, bersuka cita dan berbangga jikalau bisa membikin suaminya orgasme oleh oralnya. Dan selama ini ia senantiasa sukses membikin suaminya orgasme.

Gerakan oralnya kian bevariasi membuatku kian melayang dan penis yang kian membengkak. Semakin saya belum juga menempuh puncak, cuma nafasku saja yang kian tersengal-sengal dan batang penis yang kian keras membengkak.

Saya ia tidak bendung oleh nafsunya sendiri yang terus meningkat meminta dipuaskan, vaginanya terasa betul-betul berair dan gatal. Alhasil bangkit melepaskan penisku dari mulutnya kemudian melepaskan CD-nya yang telah betul-betul berair. CD itu dimasukkannya ke dalam saku pakaian longgar yang masih melekat di tubuhnya. Kemudian berdiri membelakangiku.

Saya tahu apa yang dikerjakannya. Kuhentikan gerakannya dan dudukku pindah ke bangku yang seketika menghadap jendela sehingga kami dapat lihat jikalau ada yang ingin masuk ke pagar rumahku. Saya masih berpakaian komplit, cuma penisku saja yang menerobos keluar dari sleting celana yang terbuka.

Istri tetaggaku berdiri mengangkangi pahaku dengan paha yang terbuka lebar, ia menarik ujung bawah pakaian longgarnya sampai ke pinggang dan kubantu pegangi ujung pakaian itu supaya tak melorot jatuh. Lututnya menekuk supaya bokongnya mendekati selangkanganku, ia raih penisku dan diberi nasihat ke mulut liang vaginanya yang betul-betul berair. Lalu….

Blesshhh…. pelan-lahan ia menurunkan bokongnya sampai kepala penisku menerobos liang vaginanya. Gerakannya demikian pelan, sehingga penerobosan kepala penisku pada liang vaginanya seperti itu lama dan betul-betul sedap, mataku terpejam merasakan sedap yang kurasakan dan dengan perlahan mulutku mengeluh.

“Uhhh…..”

Gerakan penerobosan itu terhenti dikala bokongnya menekan betul-betul rapat komponen bawah perutku sehingga batang penisku amblas sampai kepangkalnya. Alhasil menekan cukup lama vaginanya, kurasakan sambutan meriah dikerjakan oleh dasar liang vaginanya kepada kepala penisku. Kepala penisku serasa dihisap dan diremas nkmat oleh Miss V tetanggaku ini. Dinding vaginanya tidak henti-hentinya berkedut memberikan sensasi sedap pada ujung-ujung prasyarat sedap yang ada pada semua permukaan kepala dan batang penisku.

Pelan pelan pinggulnya berputar supaya batang penisku mengucek dan mengocok dinding vaginanya, kenikmatan kian melambungkanku. Kian lama gerakan pinggulnya kian bervariasi, berputar, melonjak, bergoyang, patah-patah malahan maju-mundur membua batang penisku seperti diplintir dan digiling oleh mesin penggilingan sedap.

Kian lama gerakannya kian pesat, dan napasnya kian memburu dan tidak lama kemudian badannya melonjak-lonjak keras dan diakhiri dengan tekanan Miss V yang betul-betul kuat sehingga penisku masuk sedalam-dalamnya, dinding vaginanya dengan dahsyat memeras dan menjepit batang penisku dengan betul-betul kuat serta kedutan-kedutan dinding Miss V seperti itu pesat.

Badannya terdiam kaku, mulutnya terkatup rapat membendung supaya jeritan nikmatnya tidak keluar dan kepalanya ditekankan pada pundakku, lalu sebagian detik kemudian badannya terlempar lunglai diatas tubuhku, napasnya terengah-engah. Kusibakan hijab lebar yang menutupi wajahku, tetanggaku menoleh kearahku dan menciumku lembut dan mesra sebagai pedoman bahwa betul-betul puas dengan orgasme yang baru digapainya.

Sambil berkecupan kurasakan bahwa jepitan dan kedutan dari dinding vaginanya kian melemah, pantatku menghentak keatas, sehingga batang penisku yang masih tegang menggesek dinding Miss V yang kian berair dan licin, rasa sedap kembali menjalar ditubuhku mengakibatkan pantatku tanpa bisa kukendalikan pantatku menghentak-hentak supaya friksi dan kocokan penisku di dalam vaginanya terus-menerus memberikan rasa sedap pada penisku.


Hentakan-hentakan tubuhku menyebabkan gairah kembali bangkit dan ia membalas hentakan-hentakan pantatku dengan gerakan pinggul yang liar, kian lama kian liar dan tidak lama kemudian kembali ia mengejang menggapai sedap dengan mulut yang terkatup rapat ditandai dengan remasan dan jepitan yang kuat dari dinding vaginanya pada batang penisku.

Setelah kali ia menempuh orgasme dalam posisi seperti itu dalam sela waktu cuma sebagian menit untuk tiap pencapaian orgasme selanjutnya.Sebagian hasilnya ia benar-benar terkulai lemah tak cakap membalas hentakan-hentakanku. Kubiarkan ia terkulai sebagian menit di atas tubuhku sambil badannya kepeluk dari belakang dan pipinya kucium dan secara pelan kuremas-remas buahdadanya dari luar pakaian longgarnya.

Sesudah kurasakan energinya terkumpul, kuangkat tubuhnya supaya kerdiri bersamaaan dengan tubuhku, melainkan kutahan supaya penisku tak lepas dari vaginanya, kudorong tubuhnya supaya mendekat ke bangku tetamu yang berada ideal membelakangi jendela, kutekan punggungnya supaya membungkukkan badan dengan membatasi komponen atas sandaran bangku yang berada di pinggir jendela sebagai pegangan untuk menjaga keseimbangan tubuhnya, Bila penisku masih menikam vaginanya dari belakang melewati belahan bokongnya, suatu posisi dogy style sambil berdiri. Ujung pakaian lebar yang dia kenakan kian saya sibakkan ke arah pinggangnya sehingga kedua tanganku bisa membatasi bokongnya yang putih bulat menggairahkan.

Saya saya mulai mengerakkan pantatku supaya penisku menikam-nusuk vaginanya lebih dalam. Cengkraman vaginanya dalam posisi seperti ini kian kuat menjepit membikin kenikmatanku kian bertambah, berair dan licinnya Miss V membikin friksi dan kocokan penisku seperti itu lancar di dalam vaginanya. Kepalanya terangguk-angguk mendapatkan hentakan dan dorongan pinggulku.

Kenikmatan kembali menjalar ke semua pebuluh darahnya, ia membalas sodokan penisku dengan menggoyang dan memutar pinggulnya laksana seorang penari dangdut membikin kenikmatan yang kuterima kian bertambah. Kian lama goyang pinggulnya kian liar dan menghentak-hentak dan tidak membutuhkan waktu lama kembali tubuhnya kejang kaku, tangannya mencengkram sandaran bangku dengan betul-betul kuat, kepalanya terdongak ke atas. Dengan jerit terbendung kembali ia mengalami orgasme yang hebat. Kudiamkan sebentar dikala ia merasakan sensasi orgasmenya, sebab pada dikala itu saya betul-betul merasakan cengkraman, jepitan dan kedutan-kedutan dinding Miss V pada penisku.

Sesudah kedutan dan cengkraman dinding vaginanya melemah, kembali saya menikam-nusukkan penisku. Sesudah sebagian detik kemudian pinggulnya kembali bergerak liar membalas sodokan-sodokan penisku, dan cuma sebagian menit bersela kembali ia mengalami orgasme untuk yang entah keberapa kalinya pada dikala itu.

Setelah kali dia orgasme dalam posisi seperti itu sampai hasilnya tubuhnya runtuh ke atas bangku dan mengeluh perlahan dan panjang.


“Uuhhhhhhh………”

Pada dikala itu, saya merasa orgasme akan menghampiriku, karenanya tubuhnya seketika kubalik supaya tengadah dengan kepala berada pada sandaran bangku komponen tengah. Kedua tanganku kugunakan untuk membuka lebar-lebar pahanya sehingga vaginanya yang berair dan licin kian terang menonjol memikat. Kuarahkan kepala penisku pada mulut liang vaginanya dan dengan pesat kudorong penisku sampai amblas hingga ke pangkalnya. Lalu dengan motivasi yang menggila saya pompa tubuhnya dengan hentakan-hentakan yang liar dan tidak terkendali.

Setelah dikala sebelum saya meraih puncak orgasmeku, samar-samar kulihat istri dan anakku pulang dan sedang ngobrol dengan sahabatnya sebagian meter sebelum tiba di depan rumah. Rasa takut yang datang tiba-tiba menyebabkan saya menjerit terbendung dan spermakupun muntah tanpa bisa kubendung. Cret…..cret…. cretttt……. Uhhh…. suatu pencapaian oragsme yang betul-betul mendebarkan dan membikin jatung ini serasa ingin copot.

Dengan tergesa-gesa saya mencabut penisku yang masih sebagian kali memancarkan air mani, sehingga sebagian tetes air mani melekat pada pakaian longgar yang dikenakan tetanggaku. Kumasukkan penisku yang masih separo tegang ke balik celanaku dan kutarik sleting. Saya sedikit kuatir sebab komponen depan celanaku seperti itu berair oleh cairan kenikmatan tetanggaku. Saya seketika mengeluarkan sebagian dus jamu dari dalam lemari dan menaruhnya di atas meja, sementara tetanggaku berupaya merapihkan pakaian longgar dan hijabnya supaya tak mencurigakan. Ada sedikit berair di sana-sini oleh peluh kami yang membanjir.

Tetanggaku berupaya duduk hening, dan tidak lama kemudian istri dan buah hati-anakku masuk ke rumah melewati pintu yang sengaja terbuka.

“Eehhh… ada tetamu…! Udah lama, Bu ?” kata istriku seraya matanya melirik sebagian dus jamu yang kusimpan di atas meja.

“Ahh…., ‘Ngga… baru saja…., Anu bu …, aku ingin beli jamu yang lazim…, melainkan terbukti bapak tak tahu, malahan hasilnya ia perlihatkan semuanya pada aku…” Sahut tetanggaku berdusta dengan lihainya, sambil berupaya menutupi kegugupannya….

“Oohhh…, emangnya bapak udah pulang ? ” tanya istriku dengan senyum penuh arti

“ malam ini ia pulang…” jawab tetanggaku pula


“ siap-siap dong…., biar asyik !” goda istriku sambil ngakak genit pada tetanggaku, kemudian ia menambahkan lagi “Panas sekali udara dikala ini, Badan aku aku berair oleh peluh…” Kata istriku menonjolkan pakaiannya yang berair oleh peluh.

“Betul.., Bu ! Akan turun hujan barangkali…..” jawab tetanggaku seolah-olah menerima alasan yang ideal atas peluh yang membasahi pakaian longgarnya.

Kutinggalkan mereka berdua di ruang tetamu dan saya masuk ke kamarku sambil terbaring dan merenung kejadian luar lazim yang baru saja terjadi. Semacam lama kemudian tetanggaku pulang dan istriku menghampiriku. Alhasil duduk di pinggir daerah tidur dan berkata

“Pah…, seandainya pipis jangan jorok…, malu kan sama tetangga, lihat tuh komponen depan celana Papah berair !” sambil menunjuk komponen depan celanaku.

“Anu…, Mah tadi tersiram dari gayung…, waktu papah pipis” kataku berdusta.

Kejadian itu betul-betul mendebarkan, melainkan saya menikmati sensasi yang luar lazim pada waktu mengerjakannya, apalagi hampir-hampir saja istriku memergoki apa yang kami lakukan. oleh karena itu semenjak hari itu, saya senantiasa berhati-hati jikalau berharap bercumbu dengan tetanggaku.

No comments:

Post a Comment