Saturday, December 22, 2018

Cerita Dewasa Panas Bercinta Dengan Sopir Bus Yang Berk0nt0l Besar

Aku Hesty. Bisa dibilang aku maniak sex. Fantasiku untuk mengerjakan sex di luar pernikahan sangatlah liar. Awal aku mengenal sex bebas tersebut karena pacarku masa-masa itu. Kami masih duduk di bangku SMA dan dia menyuruh aku guna petting di can sekolah. Rasanya sungguh nikmat hingga akhirnya kami jadi sering mengerjakan sex bebas dimanapun kami merasa aman guna melakukannya. Sekarang anda sudah tidak bareng lagi. Ternyata pacarku menghamili perempuan lain dan tidak lama lagi bakal segera menikah. 

Aku Hesty. Bisa dibilang aku maniak sex. Fantasiku untuk mengerjakan sex di luar pernikahan sangatlah liar. Awal aku mengenal sex bebas tersebut karena pacarku masa-masa itu. Kami masih duduk di bangku SMA dan dia menyuruh aku guna petting di can sekolah. Rasanya sungguh nikmat hingga akhirnya kami jadi sering mengerjakan sex bebas dimanapun kami merasa aman guna melakukannya. Sekarang anda sudah tidak bareng lagi. Ternyata pacarku menghamili perempuan lain dan tidak lama lagi bakal segera menikah. 

Akhirnya kami hingga di lokasi tujuan. Semua peserta visit turun dari transport dan aku turun di urutan terakhir. Lagi-lagi kulihat Pa Guntur menatapku dari kaca spion. Aku lumayan risih dibuatnya. Setelah turun dari bus,panitia menyerahkan pengumuman. Aku sibuk mengibas-ngibas bajuku sebab kepanasan. Aku sadar Pa Guntur masih menatapku dari dalam transport. Aku berjuang mengabaikan. 


Saat acara visit telah berlangsung,aku merasa jenuh dan mengantuk. Aku berjuang kabur dari keramaian dan mengarah ke dalam transport. Aku menyaksikan Pa Guntur sedang tidur, ketika pintu transport kubuka Pa Guntur terbangun dan menyaksikan aku naik ke dalam transport. Pikiranku langsung menjadi nakal,ingin mengerjai Pa Guntur. Aku pura-pura menjatuhkan barang dan menunduk tepat menuju mukanya. Dengan pakaianku yang kebesaran, paakaian dalamku tampak jelas ketika membungkuk. Aku menyaksikan Pa Guntur berjuang menelan ludah melihatnya. 

"Ada yang ketinggalan ya?" tanya Pa Guntur berjuang menyembunyikan kegugupannya. 

"Enga kok Pa,acaranya bosen dan buat ngantuk. Jadi mendingan kabur aja ke bus,mau numpang tidur." jawabku seraya mengedipkan sebelah mata pada Pa Guntur. 

Aku duduk di tempatku dan memblokir kaca dengan kain gorden sebab silau. Kursiku kuturunkan ke belakang supaya enak guna aku tidur,kedua kakiku kunaikan. Paha mulusku tampak jelas,Pa Guntur memperhatikanku lewat kaca spion. Aku tersenyum badung padanya kemudian memejamkan mata. Aku tidak benar-benar tidur,karena aku tau terdapat Pa Guntur bersamaku di dalam transport. 

Aku melulu tersenyum badung sambil menyodori selakanganku ke arah kontolnya. Ia memahami apa yang aku mau sampai-sampai tanpa pikir panjang,Pa Guntur berjuang memasukkan kontolnya ke memekku. 

"jlebb" aku mengerang lumayan keras,merasakan kesenangan yang dilaksanakan Pa Guntur. 

Ia berjuang memasukkan kontolnya tidak banyak demi tidak banyak dan saat sudah nyaris masuk semua,Pa Guntur menekankan kontolnya kuat-kuat sampai-sampai membuatku semakin tidak karuan. Aku berjuang membuat Pa Guntur bermain cepat denganku sebab aku fobia ada orang yang menyaksikan kami. Aku memicu Pa Guntur dengan menjulurkan lidahku guna menggodanya. 

Tangannya meremas-remas payudaraku,memainkan putingku dan aku tak ground-breaking dengan permainannya ini. Aku meminta ia duduk dan dengan cepat aku duduk di pangkuannya,mengarahkan memekku ke kontolnya yang berdiri tegak dan 

'blesss". Dad Guntur menciumku dengan nafsu. Kugoyangkan dan kunaik turunkan pantatku,kali ini aku yang membuatnya tak karuan.


Dad Guntur pulang melumat payudaraku dan aku meremas-remas rambutnya. Ku rasakan aku nyaris sampai. Aku mengelijang hebat saat Pa Guntur menggigit kecil putingku. Dad Guntur mempercepat genjotannya seraya menciumku yang rasanya hendak berteriak sebab nikmat. Kulihat Pa Guntur nyaris mencapai klimaks dan aku berjuang melepaskan kontolnya dari dalam memekku. Kucium bibirnya seraya kukocok kontolnya. Kuambil tissue dari dalam tasku supaya muncratan air mmaninya tidak kemana-mana. 

"ouhhh,ouhhh" bibirnya pulang melumat bibirku dengan nafsu. prediksi togel klik disini 

Setelah dirasa seluruh air maninya keluar,aku kembali memakai pakaian dalamku dan celana hotpansku. Dad Guntur menyampaikan terima kasih padaku seraya tangannya pulang meremas buah dadaku. Aku bergegas turun dari transport dan menggali latrine untuk mencuci memekku dari genjotan Pa Guntur. 

Kudengar Pa Guntur berjuang menutup kain gorden di dekat tempat dudukku. Aku kelihatannya tau maksudnya,dan aku berjuang menyingkapkan baju kebesaranku sampai-sampai pakaian dalamku yang berwarna merah tampak jelas. Aku menikmati Pa Guntur mendekatiku,jantuungku berdegup lumayan kencang dibuatnya.


Aku membuka mata,Pa Guntur tampak kaget mendapati aku terbangun. Dengan cepat Pa Guntur menciumku dengan ganas dan memegang kedua tanganku dengan kuat. Aku tidak berontak. Kunikmati lumatan bibirnya yang kasar. Dad Guntur mulai mengendurkan pegangannya dan beranjak memegang kedua bukit kembarku. Aku mencungkil ciumannya,menatapnya dan berdesah nikmat. 

"ough". Dad Guntur semakin bernafsu mendengarnya,meremas buah dadaku lebih keras. 

Aku pulang berdesah dengan lebih keras sampai-sampai Pa Guntur pulang menciumku dengan sarat nafsu. Bone Bhku dilepaskannya dan mulutnya mulai menyusuri leherku kemudian ke buah dadaku. Aku menikmati kenikmatan,Pa Guntur menjilati putingku dan menciptakan bagian bawahku menjadi lembab. Kuarahkan tangannya ke celanaku dan dengan senang hati Pa Guntur meraba memekku dari luar. 

Tanpa basa-basi,Pa Guntur membuka celana hotpansku. Ia lumayan terkejut menyaksikan celana dalamku yang berenda,sehingga dalamnya telah langsung tampak jelas olehnya. Ia pulang melumat bikin dadaku seraya tangannya meremas-remas memekku. 

"oughh,nikmat" 

Dad Guntur meneruskan jilatannya ke unsur perutku,lalu membuka celana dalamku. Dijilatinya memekku dengan sarat nafsu. Aku semakin tidak karuan, tanaganku tanpa sadar meremas-remas rambutnya. Aku nyaris mencapai orgasme dibuatnya. 

"oughh,aku hingga sayang!!" bisikku lemas. 

Dad Guntur berjuang menarik kepalaku dan menunjukkan tanganku ke unsur celananya yang tampak sudah sarat sesak. Aku merabanya dari luar,dengan tidak sabar,Pa Guntur membuka celananya sendiri dan menerbitkan kontolnya yang telah mengaceng. Cukup besar dan panjang. Aku menolak saat Pa Guntur memintaku guna menjilati kontolnya.

No comments:

Post a Comment