CERITA SEX INDONESIA - Nama saya James. Saya seorang mahasiswa di sebuah universitas swasta yang lumayan terkenal di Bandung. Suatu hari menjelang ujian akhir semester, saya disuruh oleh adik kelasku guna belajar bersama. Aku menerima saja, sebab dari dulu sejak ia masuk ke jurusanku, aku memang sudah hendak jadi pacarnya.
Perawakannya lumayan cantik, dengan tubuh yang ramping terawat, dan pastinya kulit yang putih sebab ia keturunan Cina. Laura namanya. Begitu Laura mengajakku, pasti saja kujawab, “Mau..” “Jam berapa?” tanyaku. “Jam 3 sore, di rumahku, tidak boleh terlambat soalnya nanti nggak berlalu belajarnya”, jawabnya. Wah, peluang nih, pikirku. Setahuku, ia bermukim berdua saja dengan pembantunya sebab ayah dan ibunya yang sibuk menggali nafkah di luar pulau Jawa.
Pulang kuliah, aku langsung bergegas pulang, sebab kulihat telah jam 14:30 WIB. Dengan cepat kumasukkan kitab yang seandainya akan digunakan ke dalam tas, sebab takut terlambat. Sesampainya di lokasi tinggal Laura, aku langsung memencet bel yang terdapat di gerbang depan rumahnya, rumahnya tidak terlampau besar, tapi lumayan nyaman kelihatannya. Sempat aku bertanya, kok rumahnya sepi banget. Kalau begitu berarti bonyoknya lagi pada pergi, jawabku dalam hati. Judi Uang Asli
Tak lama sesudah itu, Laura terbit membukakan pintu. Aku lumayan kaget dengan penampilannya yang menarik, kali ini dia menggunakan kaos yang lumayan ketat dan celana pendek ketat. Dia tersenyum lebar padaku, seraya mempersilakan aku masuk. Ketika masuk, aku menikmati rumahnya benar-benar sepi. “Langsung saja anda ke ruang tengah, yuk!” ajaknya.
Sesampainya di ruang tengah, aku langsung duduk di karpet sebab tidak terdapat sofa. Ruang tengahnya didesain ala Jepang dengan meja Jepang yang pendek yang disertai rak majalah di bawahnya.
“Tunggu yah, aku inginkan mandi dulu”, katanya, “Habis keringatan abis senam nih!” Ternyata aku baru tahu bila badannya bagus sebab ia tidak jarang senam. “Kamu mulai aja dulu, nanti terangin ke aku yah”, katanya. “Kalo inginkan minum, ambil aja sendiri, soalnya pembantuku sedang sakit, dia lagi tiduran di kamarnya.”
Cukup lama aku belajar seraya menunggunya dan kesudahannya aku jenuh dan melihat-lihat majalah yang terdapat di bawah meja di depanku. Kulihat semuanya majalah wanita, mulai dari kawanku, kosmo, dan majalah perempuan berbahasa jepang. Tanpa sengaja, saat kulihat-lihat kutemukan suatu majalah yang berisikan potret cowok bugil dengan otot-otot yang bagus di tengah majalah bahasa jepang itu. Aku sempat kaget melihatnya. Bersamaan dengan itu, ia terbit dari kamar mandi yang letaknya di sudut kamar tengah di mana aku duduk. Dia terbit memakai kimono kain handuk putih. Karena keasyikan, aku tidak sadar bila dia mendekatiku. Kupikir dia tentu masuk ke kamarnya guna berpakaian terlebih dahulu. Aku sempat grogi, sebab aku belum pernah didekati oleh perempuan yang melulu menggunakan baju mandi, sebab di rumahku tidak terdapat saudara perempuan, jadi aku merasa tidak biasa. AduQ Online Terbaik
“Ih, kamu, diajak belajar justeru liat-liat yang aneh-aneh.”
“Ini mah nggak mengherankan atuh”, kataku, “Aku pun punya, dan badanku pun kayak gini loh!” bisikku seraya menunjuk ke di antara model cowok di majalah tersebut.
Aku memang telah ikutan fitness sejak ruang belajar 2 SMU, tak heran bila aku lebih terkenal sebab badanku yang bagus dibanding kegantenganku.
“Ah, masa?” katanya, “Gua nggak percaya ah.”
“Kamu kok tahan sih liat-liat kaya beginian?” tanyaku.
“Mana terdapat yang tahan sih?” balasnya.
“Tadi lagi nunggu anda dateng ke sini saja aku sempet liat-liat dulu majalah tersebut lho! Jadi anda tau khan, mengapa saya lama mandinya?” jawabnya seraya tersenyum mesum.
“Ihh, anda ini!” balasku, “Ternyata suka pun ya sama yang gituan.”
“Iya dong, tapi, James katanya kalo maen langsung lebih enak ya dibanding masturbasi?” tanyanya. Saya sempat kaget saat dia tanya urusan yang begitu dalamnya.
“Kata kamu, anda serupa ama yang di potret majalah itu, buktiin dong.”
Wah, kupikir ini cewek telah horny banget. Aku sempat grogi guna kedua kalinya, aku cuma dapat tersenyum.
“Iya sih katanya, namun khan…”
Belum berlalu aku bicara, dia langsung menghirup bibirku.
“James, tau nggak kalo aku tuh sebenarnya udah seneng banget ama anda semenjak aku ketemu kamu”, bisiknya sambil menghirup bibirku. Aku kaget dan responku cuma dapat menerima saja, soalnya enak sih rasanya. Terus cerah aku belum pernah dihirup oleh cewek hingga seenak itu, dia benar-benar ahli. BandarQ Online
Tanpa sadar, posisinya telah berada di atas pangkuanku dengan paha yang mengapit perutku. Sambil menciuminya, kuelus-elus pahanya dari atas ke bawah, dan dia mendesah, “Akh… enak sekali!” Kuteruskan aksiku hingga ke kemaluannya, kuraba klitorisnya, dan kugosok-gosok. Desahannya semakin keras, dan tiba-tiba dia berhenti. “Wah, kok berhenti?” aku bertanya dalam hatiku. Langsung saja kubisikkan padanya bahwa aku juga sungguh-sungguh menginginkannya jadi pacarku sejak mula bertemu. “Lalu mengapa anda nggak bilang ama aku?” tanyanya. “Karena aku takut bila perasaan anda berbeda”, jawabku. Dia sempat terdiam sejenak.
Langsung timbul benak kotorku. “Udah tanggung nih”, pikirku. Batang kemaluanku sungguh-sungguh sudah bedenyut-denyut semenjak tadi. Langsung saja kubuka baju mandinya, dan kukulum dan kuhisap buah dadanya. Dia menerima saja, justeru merasa keenakan, urusan ini tampak dari ekspresi wajahnya. Putingnya menjadi mengeras dan tak lama kemudian, dia mendesah, “Aakh…” ketika kupegang liang kewanitaannya yang mulai basah.
Aku semakin terangsang, batang kemaluanku benar-benar sakit rasanya. “Sayang, boleh kan bila aku menjilati lubang keramatmu?” Dia mengangguk tanda setuju. Langsung saja kujilati liang kewanitaannya terutama wilayah klitorisnya. Lumayan lama aku menjilatinya hingga aku merasa mulutku kering sekali. Akhirnya dia mendesah panjang, “Aakhhh… aku mau terbit James…” Terlihat cairan putih terbit dari liang senggamanya, baunya amat memicu dan rasanya jauh lebih memicu lagi.
“James, maen beneran yuk?” ajaknya.
“Wah, tak waras juga nih cewek”, pikirku.
Karena batang kemaluanku telah sakitnya bukan main, langsung saja aku iyakan. Lalu kubuka seluruh baju dan celanaku. Kubaringkan dia di lantai berkarpet, dan kulipat kakinya, kunaikkan ke bahuku, dan mulai kumasukkan batang kemaluanku yang telah tegak itu. Sempit sekali, nyaris tidak dapat jalan. Kutekan lebih keras. Dia menjerit kesakitan, “Stop James, sakit tau.” Aku tidak menghiraukannya dan terus mengurangi batang kemaluanku hingga rasanya kepala batang kemaluanku menabrak sesuatu. Lalu aku mulai memaju-mundurkan badanku ke depan dan ke belakang. AKTIFQQ Agen Poker Terpercaya
Laura mulai merasa enak, dia telah tidak menjerit lagi.
“Tuh enak kan”, kataku.
“Iyah”, jawabnya, “Bener! enak sekali.. lebih cepet dong James.”
Kupercepat permainanku, dan dia mendesah, “Ah.. ah.. ah..” sebab merasa nikmat. Lama pun aku mengocoknya.
Tak lama kemudian, “James.. aku mau terbit lagi.”
“Sama”, balasku.
“Sedikit lagi, James… Aakkhhh… enak sekali James”, bersamaan dengan itu, aku pun terbit dan kukeluarkan semua spermaku di dalam liang kewanitaannya. Batang kemaluanku terasa hangat dan nikmat bercampur jadi satu. Kutarik batang kemaluanku terbit dan kulihat cucuran darah di karpet. Aku sempat kaget, berarti dia masih perawan. Aku sempat merasa senang banget masa-masa itu.
Laura bangun dan dia kaget saat menyaksikan batang kemaluanku yang lumayan besar, panjang 15,5 cm diameter 3,5 cm. Langsung dia kulum batang kemaluanku, yang telah mau istirahat lagi. Begitu dikulum, batang kemaluanku berdiri lagi sebab enaknya. Dia mainkan lidahnya di kepala batang kemaluanku dan menjilat semua bagian batang kemaluanku hingga masuk semua, hingga akhirnya aku merasa ada desakan yang powerful pada batang kemaluanku dan, “Creeet.. creeet.. creet..” spermaku keluar, dia hisap dan beberapa muncrat ke wajahnya. “Hmmm.. enak sekali James”, tampak ekspresi wajahnya yang senang.
Kami juga kelelahan, dan berbaring bareng di ruang tengah sambil berdekapan dan mengucapkan ucapan-ucapan sayang. Tanpa terasa waktu telah jam 6 sore. Kami mandi bersama, dan setelah tersebut kami santap malam bersama. Aku disuruhnya menginap, sebab malammya anda mau mempraktekkan teknik yang beda katanya. Aku mengiyakan saja. Lalu kutelepon ke lokasi tinggal dan bilang bahwa aku malam ini inginkan menginap di lokasi tinggal teman, aku tidak bilang tersebut rumah Laura, sebab sudah tentu tidak boleh.
Begitu selesai, anda sempat tertawa bareng karena anda tidak belajar justeru bermain seks. Tapi tidak masalah sekalian bikin penyegaran mengarah ke ujian. Dia balas dengan senyum. Karena kehabisan pembicaraan, kesudahannya kami mulai terangsang lagi guna berciuman. Kali ini aksinya lebih gila. Sambil berciuman kami saling membuka baju. Sampai tidak terdapat satu benang juga menempel di badan kita. Lalu di bicara, “James, anda ke kamarku yuk, biar lebih asyik.” Kugendong dia ke dalam kamarnya, dan anda lanjutkan lagi dengan berciuman. Tak lama lantas kupegang liang kewanitaannya, telah basah ternyata. Langsung saja kubalikkan badannya dan kumasukkan batang kemaluanku dari belakang. Kali tidak sulit. Dia mendesah enak saat kumainkan batang kemaluanku di lubang senggamanya. Kumainkan terus hingga aku dan dia inginkan keluar.
“Akkhhh…” kami berdua sama-sama keluar, kukeluarkan spermaku di luar, sebab takut dia hamil. Tenyata Laura belum puas, dia membaringkan tubuhku di kasurnya. Dia langsung berdiri di atas tubuhku dan mulai memasukkan batang kemaluanku ke dalam liang senggamanya. “Ahhhh.. ” desahnya, “Gini lebih enak James..” Agen Domino 99
Aku benar-benar lemas tapi sebab permainannya yang begitu hebat, aku hingga lupa. Dia teruskan hingga spermaku keluar, cuma tidak banyak kali ini, tidak laksana sebelumnya. “James dikit lagi pun aku keluar”, bisiknya tertahan seraya menaik-turunkan tubuhnya di atas badanku. Akhirnya dia terbit juga. Batang kemaluanku terasa pegal sekali, badanku benar-benar lemas. Dia pun terlihat lemas sekali. Kami tertidur nyenyak sampai pagi di kasurnya sambil berdekapan dengan tidak berpakaian sebab pakaian kami terbelakang di ruang tengah dan malas mengambilnya sebab sudah capek. film semi sub indo
Besok paginya, kami bangun bersama, mandi bersama, sarapan dan pergi ke kampus sama-sama. Semenjak tersebut kamipun tidak jarang belajar bersama, walaupun ujung-ujungnya selesai di kasur airnya yang empuk. Tapi aku jarang menginap, sebab takut orang tuaku curiga, ini hanya rahasia anda berdua.
No comments:
Post a Comment